Berita Balangan

Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Pedagang Pasar Paringin Jual Paling Murah Rp 19.000 Perliter

harga minyak goreng pada pemasok masih tinggi, para pedagang pada pasar tradisional di Balangan belum bisa menurunkan harga penjualan.

Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Pedagang toko retail di Pasar Traditional Paringin menjual minyak goreng kepada pembeli 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Sejak adanya informasi penurunan harga minyak goreng yang ditentukan oleh pemerintah pusat, para pedagang di Kabupaten Balangan pun masih menantikan realisasi tersebut.

Pasalnya, harga minyak goreng pada pemasok masih tinggi untuk diperjualbelikan.

Sehingga para pedagang pada pasar tradisional belum bisa menurunkan harga penjualan.

Pedagang Pasar Paringin, Balangan, Muhammad In'am Hasan misalnya, ia yang berjualan produk sembako termasuk minyak goreng, masih belum mendapat harga murah dari pemasok.

Baca juga: Disdikbud Kabupaten Balangan Tegaskan Vaksinasi Anak Tetap Berlanjut Walau Surat Edaran Dicabut

Baca juga: Kebakaran di Kalsel - Tiga Unit Rumah di Desa Kambiyain Balangan Musnah Dilahap Api

"Sampai saat ini, sejak diumumkannya minyak goreng turun harga, kami pun masih menjual harga tinggi, karena di pemasok masih tinggi juga," ucap In'am, Selasa (1/2/2022).

Sembari menunggu harga normal, In'am juga beberapa kali berkomunikasi dengan sales minyak goreng yang memasok ke tokonya.

Namun rupanya harga minyak goreng tersebut belum juga turun.

Ada beberapa merek yang sudah dijual lebih murah, namun tidak jauh beda dibanding merek lain.

Apabila sebelumnya harga rata-rata minyak goreng perliternya Rp 20.000, untuk merek symphony ucap In'am bisa dijual dengan harga Rp 19.000 perliternya.

Baca juga: Imlek 2022, Tahun Macan Air Masyarakat di Banjarmasin Diminta Lebih Mawas Diri

Baca juga: Dibangun Seabad Lalu, Begini Suasana Ibadah Tahun Baru Imlek di Kelenteng Soetji Noerani Banjarmasin

"Kami beli harga Rp 19.000 dan dijual dengan harga yang sama. Kadang ada juga pembeli yang masih menawar," ceritanya.

Harga minyak goreng yang masih tinggi pun membuat In'am belum menyetok terbaru untuk barang tersebut.

Ia terus memantau harga dari pemasok sembari menunggu harga normal.

In'am juga berharap dinas terkait juga berperan aktif untuk realisasi penurunan harga tersebut.

Sehingga pembeli juga bisa menikmati harga minyak goreng normal seperti pada toko retail modern.

(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved