Bumi Sanggam
Dinkes Balangan Lakukan Fogging di Wilayah Paringin Kota Setelah Ada Laporan Kasus DBD
Dinas Kesehatan Balangan bekerjasama dengan Puskesmas Paringin melakukan fogging yang merupakan satu cara pencegahan dan pengendalian penyebaran DBD.
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN - Adanya laporan ditemukan satu kasus demam berdarah di wilayah Kelurahan Paringin Kota, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, membuat instansi terkait melaksanakan aktivitas pencegahan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan bekerjasama dengan Puskesmas Paringin melakukan fogging yang merupakan satu cara pencegahan dan pengendalian penyebaran DBD.
Fogging dilakukan pada area permukiman warga di Gang Hambawang RT 16, Kelurahan Paringin Kota, Kecamatan Paringin.
Dimana pada kawasan tersebut ada satu orang yang dilaporkan terkena DBD, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Kabupaten Balangan Akan Terbagi Menjadi Tiga Daerah Pemilihan pada Pileg 2024
Baca juga: Hasil Swab Dua Guru di Paringin Positif, Dinkes Balangan Bakal Lakukan Tes PCR
Beberapa petugas dikerahkan untuk kegiatan tersebut.
Mereka menyemprot berbagai sudut di luar rumah warga, serta area got dan tempat pembuangan sampah.
Tak hanya itu, petugas juga membuang air yang telah ditampung warga di depan rumah namun kedapatan ada jentik pada wadahnya.
Kondisi tersebut ucap Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Balangan, Hasmi dapat memicu pertumbuhan nyamuk demam berdarah apabila tidak dibersihkan.
Ia juga menerangkan, fogging menjadi upaya terakhir dalam penanganan dan pencegahan penyebaran DBD.
Sebelumnya juga telah dilakukan sosialisasi dan arahan untuk perubahan lingkungan.
Kegiatan fogging dijalankan karena adanya laporan dari pihak RSUD Balangan dan kemudian dilakukan epimologi atau konfirmasi kasus ke tempat penderita.
Berlanjut epimologi di rumah penderita.
"Kami juga melakukan sosialiasi dan pemeriksaan jentik. Kemudian hasilnya angka bebas jentik di bawah 90 persen yang mana kami harapkan angkanya di atas 95 persen, " ucap Hasmi.
Baca juga: Banjir Kalsel - Akses Jalan Terputus Warga Masiraan HST Pakai Rakit Bambu
Baca juga: Reka Ulang Pembunuhan di Kalsel, Begini Lasduy Habisi Seteru di Dok PT DML Dockyard Banjarmasin
Adanya temuan jentik jelas Hasmi lantas menjadi dasar untuk intervensi pengendalian nyamuk atau fogging fokus.
Ia juga menyampaikan dalam penanganan DBD peran masyarakat sangat dibutuhkan.
Karena mereka lah yang aktif untuk menjaga lingkungan dan mengubah pola kebersihan di permukiman yang ditinggali.
Terlepas dari itu, merujuk data mengenai DBD di Kabupaten Balangan, pada Januari 2022 kemarin ditemukan ada enam penderita.
Sementara Februari ini sudah ada dua penderita DBD yang dirawat di RSUD Balangan.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)