Selebrita

Rieke Diah Pitakola Ungkap Perjuangan Keras Waktu Dulu, Mau Makan Harus Bisa Jual Nasi

Rieke Diah Pitaloka saat ini sukses menjadi artis & anggota DPR RI, ternyata saat kecil pemeran Oneng di Sinetron Bajaj Bajuri ini pernah jualan jamu

Editor: Irfani Rahman
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Rieke Diah Pitaloka Intan Purnamasari 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Rieke Diah Pitaloka saat ini adalah artis dan  Anggota DPR RI.

Namanya sangat dikenal kala membintangi Oneng di serial Bajaj Bajuri. Tingkah lugu Rieke Pitaloka membuat penonton menyukainya.

Apalagi kadang cara bicaranya membuat penonton selalu merindukan sosoknya sebagai Oneng di Sinetron Bajaj Bajuri.

Meski sukses saat ini namun siapa sangka Rieke Diah Pitaloka saat kecil adalah pejuang kehidupan.

Malah saat kecil ia pernah jualan jamu gendong. jamu keliling dengan sepeda. Jamu itu merupakan buatan ibunya sendiri.

Baca juga: Dapat Hadiah Alat Fitness Dari Baim Wong Panji Petualang Gembira, Memang Gue Harus Kurus

Baca juga: Tak Hanya Atta & Aurel Siapkan Kamar Bayi, Thariq Juga Bikin Kamar Khusus, Bersedia Jadi Babysitter

"(Jual) jamu godog, enggak digendong, naik sepeda," kata Rieke dikutip dari YouTube Brownis Trans tv, Kamis (10/2/2022).

"Waktu masih sekolah, pokoknya susah aja judulnya, sampai kuliah, harus cari kerjaan," imbuh Rieke tak mau mengungkap lebih dalam kenangan masa kecilnya.

Tidak hanya berjualan jamu, untuk menggambarkan seperti apa kehidupannya dulu, Rieke menceritakan fakta lainnya.

Agar bisa sarapan, dulu Rieke harus bisa berhasil menjual nasi uduk atau lontong sayur.

"Kalau mau sarapan, harus bisa jual 10 nasi uduk atau lontong sayur, baru aku dapat bonus satu," ucap Rieke.

"Supaya bisa makan, emang susah (hidupnya). Yang penting bisa bayaran kuliah," lanjutnya.

Cerita Rieke menjadi penjual jamu keliling sebelumnya juga pernah dia ceritakan ketika rapat dengar pendapat pembentukan panitia kerja jamu di gedung DPR RI.

Baca juga: Terungkap Penyebab Rizki DA Ketemu Rizky Billar, Ridho DA Berharap Suami Lesti Kejora Istiqomah

Baca juga: Ditutupi Sehelai Kain Tubuh Langsing Ivan Gunawan Terekspos, Ruben Onsu Sebut Ini

Alasan Rieke terjun ke dunia hiburan juga awalnya karena membutuhkan biaya untuk sekolah.

Waktu itu Rieke masih SMP dan menjadi figuran yang hanya bisa lewat sambil membawa nampan.

Tak banyak yang berubah ketika duduk di bangku Universitas. Rieke masih tetap harus bekerja untuk biaya sekolahnya.

Tapi karena tetap harus bekerja sedangkan kampus tempatnya kuliah tidak mengizinkan bolos, akhirnya Rieke hanya bisa bekerja di hari Sabtu dan Minggu.

Waktu itu Rieke mendapat peran sebagai hantu di serial Impian Pengantin.

Rieke Diah Pitaloka
Rieke Diah Pitaloka (banjarmasinpost.co.id/kompas.com)

Karena uang sebagai hantu tak cukup, akhirnya Rieke mengambil pekerjaan sebagai model di hari Senin sampai Jumat di daerah Jayakarta.

"Kalau ngelihat baju di pasar tradisional suka ada fotonya model, saya ambil job itu, per baju Rp 3.000," kata Rieke dikutip dari YouTube Netmediatama.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kini Sukses, Rieke Diah Pitaloka Dulu Pernah Jual Jamu Keliling Hingga Nasi Uduk"

Lima Cara Ini Anda Bisa Buka Bisnis dengan Modal Usaha Kecil Hanya Rp 1 Juta, Berikut Penjelasannya

Modal menjadi satu hal terpenting memulai bisnis.

Namun modal juga sering membuat orang ragu untuk mempunyai usaha.

Hal itu dikarenakan kerap dihadiri ketakutan bahwa modal kecil tidak bisa mendatangkan keuntungan.

Bahkan kerap kali dirundung ketakutan jika modal kecil usaha tidak bisa berjalan dengan baik.

Padahal, kenyataannya tidak selalu begitu karena dengan modal kecil, seperti Rp1 juta, kamu bisa memulai bisnis sendiri dan mewujudkan impianmu.

Hal selaras pun diungkapkan EO dan Co-Founder Ternak Uang Raymond Chin dalam rilis yang diterima PARAPUAN belum lama ini.

Nah, inilah 5 cara memulai bisnis dengan modal kecil hanya Rp1 juta menurut Raymond, yang bisa kamu coba.

Seperti apa, ya?

1. Ide Bisnis

Untuk memulai bisnis dengan modal tipis atau kecil, Raymond menyarankan untuk tidak terpaku pada toko fisik saat mencari ide bisnis.

"Kalau modal kita tidak banyak, kita tidak mungkin membuka restoran atau kantor. Pastikan produk dijual secara digital dan kita juga tidak harus punya stok barang," papar Raymond.

"Biasanya ide bisnis keluar dari hal sehari-hari. Idenya bisa besar, misalnya membuka restoran."

"Tapi dalam praktiknya kita masak di dapur sendiri dan menjualnya secara online," imbuhnya.

Terkait pemilihan ide bisnis, ia menganjurkan untuk melihat peluang dari kegiatan sehari-hari.

Sebagai contoh, berjualan basreng (bakso goreng).

2. Riset

Karena modalnya kecil, riset pasar dan riset kompetitor wajib dilakukan agar seorang pebisnis bisa menentukan jenis produk dan strategi pemasarannya.

"Riset pasar, misalnya basreng, lihat di sekitar apakah banyak orang yang mencari. Lalu lihat di aplikasi pesan antar makanan, apakah banyak yang menjual basreng atau tidak," ujar Raymond.

Sedangkan untuk tahap riset kompetitor, Raymond berpijak pada sebuah prinsip.

"Cari tahu produk kompetitor, mulai dari produk, harga, dan layanannya. Prinsipnya ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) produknya," kata investor muda tersebut.

3. Produk

Dari 100 persen modal, porsi untuk produk dipakai sebanyak 40 persen.

Untuk studi kasus jualan basreng misalnya, berarti modal yang dialokasikan sebesar Rp 400 ribu.

Raymond mengingatkan, usahakan untuk tidak membuat stok produk banyak karena produk yang dijual belum tentu laris manis.

"Karena modal kecil harus perhatikan cashflow, jadi lebih baik buat sistem pre order atau per batch."

"Modal kecil jangan berharap stok besar. Make sure juga mendapatkan keuntungan yang sehat," lanjut Raymond.

4. Marketing

Untuk budget marketing, Raymond juga mengalokasikan 40 persen modalnya.

Namun untuk pemasaran, jangan berfokus pada promosi, melainkan dengan melengkapi faktor-faktor yang nantinya akan melekat dengan produk yang dipasarkan.

"Ketika produk sudah siap, lanjut ke marketing. Budget kecil, modalnya jangan seluruhnya disalurkan ke distribusi atau promosi," ujar Raymond.

Raymond pun bilang, "Lebih baik buat fondasi, misalnya desain, logo, kemasan, dan lain-lain. Itu akan lebih bermanfaat untuk ke depannya."

5. Operasional

Sisanya, 20 persen modal dipakai untuk operasional.

Namun, bukan untuk menggaji pegawai, melainkan untuk keperluan pencatatan keuangan dan dana talangan.

Dengan komposisi modal bisnis 40 persen produk, 40 persen marketing, dan 20 persen untuk operasional, Raymond optimis strateginya untuk memulai bisnis bermodal kecil bisa menghasilkan cuan yang banyak.

"Intinya, kunci bisnis modal kecil itu bergantung pada cashflow," tutup Raymond.

Nah, itulah 5 tips memulai bisnis dengan modal kecil seperti Rp1 juta menurut salah satu investor Tanah Air.

Apakah kamu tertarik mencobanya?

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved