Berita Banjarmasin
Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Sebut Kasus Kanker Anak Cenderung Meningkat
Menurut Kepala Dinkes Kalsel, HM Muslim, Senin (14/2/2022), kasus kanker pada anak cenderung meningkat jika dilihat dari jumlah kunjungan.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kasus kanker pada anak cenderung meningkat. Hal itu diketahui dari jumlah kunjungan pasien ke RSUD Ulin di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Menurut Kepala Dinkes Kalsel, HM Muslim, Senin (14/2/2022), kasus kanker pada anak cenderung meningkat jika dilihat dari jumlah kunjungan.
"Karena data yang kam terima adalah jumlah kunjungan, bukan data per anak. Satu anak bisa melakukan kunjungan beberapa kali," katanya.
Kanker pada anak, jelas HM Muslim, adalah penyakit yang dominan diturunkan oleh orangtua.
Jika salah satu saja orangtua mengidap kanker, maka generasi selanjutnya berpotensi kanker. Terlebih jika kedua orangtuanya mengidap kanker.
Baca juga: Serangan Covid-19 Akibatkan Layanan Kanker Anak di RSUD Ulin Banjarmasin Ditutup Sementara
Ditmbahkan Kasi Pencegahan, Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kalsel, Heru, kanker yang paling banyak diidap adalah leukimia.
Bentuk pencegahan, ujar Heru, adalah dengan sosialisasi ke masyarakat terkait pencegahan kanker.
Selain karena faktor risiko dari keturunan, seseorang yang perokok, obesitas, kurang makan sayur dan buah serta kurang aktivitas fisik, menjadi pemicu kanker.
"Kami selalu sosialisasikan ke teman-teman di Yayasan Kanker Indonesia (YKI) agar dapat disampaikan ke masyarakat," katanya.
Dari Dinkes Kalsel, kata Heru, sudah bermitra dengan YKI dengan memberikan hibah.
Baca juga: RSUD Brigjen H Hasan Basry di Kota Kandangan Kalsel Sediakan Layanan Kemoterapi
Dananya, bisa digunakan untuk bantuan ke penderita kanker dan untuk rumah singgah bagi penderita kanker yang harus bolak-balik ke RSUD Ulin Banjarmasin sementara rumah tinggalnya jauh.
Terkait bantuan bagi penderita kanker yang tidak mampu, jelas Heru, Dinkes Kalsel juga sudah mendaftarkan BPJS.
"Sekarang sudah 22 ribu warga tidak mampu yang sudah ditanggung agar bisa berobat, jika menderita kanker atau penyakit lain," katanya.
Terkait penyandang kanker yang melakukan open donasi, Heru menuturkan, sah saja. Pasalnya, ada pengeluaran yang tak ditanggung pemerintah.
Misalnya, untuk operasional dan biaya makan bagi keluarga yang mendampingi selama pengobatan.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/ruang-perawatan-kanker-anak-dikunci-di-rsud-ulin-kota-banjarmasin-senin-14022022.jpg)