Wabah Corona di Kalsel
Kasus Covid-19 Bergejala Ringan di Banjarmasin, Belum Ada Permintaan Plasma Konvalesen
Plt Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, mengatakan, omicron relatif lebih ringan sehingga tidak ada permintaan plasma konvalesen
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Angka kasus aktif Covid-19 di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, terus mengalami lonjakan hampir dua pekan terakhir.
Diduga, situasi iin disebabkan telah berkembangnya varian baru Covid-19, yakni omicron.
Disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, varian omicron relatif lebih ringan gejalanya dibandingkan dengan varian delta.
"Varian omicron ini cenderung lebih ringan gejalanya dan orang tidak sampai jatuh sakit parah. Kecuali mereka yang ada penyakit lain atau komorbid sehingga harus diopname," ujarnya, Senin (14/2/2022).
Baca juga: Lonjakan Covid-19 Banjarmasin Tertinggi Nomor 2 di Indonesia, Meninggal Bertambah 4 Kasus
Baca juga: 17 Karyawan UDD PMI Banjarmasin Terpapar Covid-19, Pelayanan Tetap Berjalan
Baca juga: Dalam Seminggu, Pasien Covid-19 di Kabupaten Tapin Bertambah hingga Puluhan
Baca juga: Sehari Orang Terpapar Covid-19 di Tanahlaut Capai Puluhan, Satu Pasien Meninggal
Ditambahkan Machli Riyadi, meskipun angka kasus Covid-19 di Kota Banjarmasin sudah di atas 2.000 kasus, namun sebagian besarnya hanya menjalani isolasi mandiri (isoman) saja.
Terkait hal ini pula, dia menerangkan, masih belum ada permintaan terkait dengan Plasma Konvalesen yang biasanya digunakan sebagai terapi bagi pasien Covid-19.
"Belum ada permintaan untuk Plasma Konvalesen karena memang banyak gejala ringan saja," pungkasnya.
( Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)