Selebrita
Intip Pekerjaan Nora Alexandra Selama Jerinx Ditahan, Andalkan Kegiatan Ini Untuk Bertahan Hidup
Nora Alexandra bersykur tidak kesulitan selama Jerinx ditahan dalam kasus laporan Adam Deni, Nora ternyata tetap bekerja untuk membiayai hidupnya
BANJARMASINPOST.CO.ID- Nora Alexandra bisa dikatakan adalah wanita tangguh.
Bagaimana tidak, selama Jerinx ditahan ia menjadi tulang punggung keluarga.
Nora Alexandra pun tetap setia menemani Jerinx selama menjalani penahanan.
Tak hanya itu ini untuk kedua kalinya ia bertahan selama Jerinx ditahan.
Meski Jerinx ditahan ternyata Nora Alexandra bersyukur tak terlalu kesulitan ekonomi.
Ibu muda ini ternyata rutin bekerja untuk menghidupi keluarga.
Baca juga: Anya Geraldine Beradegan Mesra Dengan Reza Rahadian di Layangan Putus, Ibunda : Pakai Stunman Kan
Baca juga: Bukti Kerja Keras Ruben Onsu Saat Ditinggal Betrand Peto dan Sarwendah, Rela Lakukan Sedari Subuh
Sekedar diketahuui Jerinx saat ini masih mendekam di tahan karena laporan dari Adam Deni terkait dugaan tindak pengancaman.
Nora menuturkan ia masih bisa bekerja sebagai brand ambassador dan endorse beberapa produk.
"Untuk kebutuhan ekonomi memang Nora selalu giat kerja sendiri dari sebelum nikah dengan JRX, tapi saat nikah kerja berdua," ujar Nora Alexandra saat dihubungi awak media, Jumat (18/2/2022).
"Dan sekarang ya kegiatan Nora bekerja sendiri photo shoot, endorse dan jadi Brand Ambassador beberapa product," katanya.
Nora mengaku sudah terbiasa bekerja dan mencari nafkah sendiri, apalagi sebelum kasus ini Jerinx sudah pernah dipenjara sebelumnya.
Namun bagi Nora berpisah dengan suami selalu menjadi hal yang sangat menyedihkan.
Baca juga: Jadi Salah Satu Model Termahal Indonesia, Siapa Sangka Luna Maya Pernah DibayarRp75 Ribu
Baca juga: Gaya Baru Arsy Hermansyah Kini Pakai Kawat Gigi, Reaksi Putri Ashanty Kala Perawatan Terekam
"Untuk saat ini seperti biasa Nora tidak kaget karena sebelumnya sudah pernah mengalami kejadian yang sama JRX di penjara," ucap Nora.
"Namun pasti sedih karena harus jauh dengan suami," ungkapnya.
Karena kasus tersebut Nora dan Jerinx bahkan sempat terpikir untuk mengakhiri hidup mereka bersama-sama.
Keduanya sama-sama tak sanggung untuk hidup berjauhan kan kembali terpisah karena kasus hukum.

Jerinx mendapat tuntutan dua tahun penjara dari Jaksa Penuntut Umum dalam dugaan tindak pengancaman melalui media elektronik.Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nora Alexandra Bersyukur Masih Bisa Bekerja Saat Jerinx Ditahan,
TIPS Pola Asuh Anak bagi Single Parent, Jadi Ibu Sekaligus Ayah
Tak ada seorang pun yang berharap mau menjadi orangtua tunggal (single parent) bagi buah hatinya.
Namun nasib seseorang siap yang tahu, menjadi single parent dalam rumah tangga bukanlah perkara yang mudah.
Terlebih, bagi pasangan yang telah sepakat ingin bercerai.
Paling tidak, dibutuhkan perjuangan berat untuk membesarkan si buah hati, termasuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Menjadi ibu sekaligus ayah atau sebaliknya bagi buah hati tak bisa dihindari.
Terlebih bagaimana menjalin komunikasi dengan si kecil pasca bercerai dengan pasangan.
Orangtua mungkin bisa memberitahukan kondisi rumah tangga dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh Si Kecil.
Moms hanya perlu menyampaikan kondisi saat ini yaitu Moms dan Dads sudah tidak tinggal bersama serumah.
Tidak perlu menceritakan seluruhnya dan fokus dengan kemampuan anak sesuai usianya dan tumbuh kembang anak.
Setelah sudah berhasil memberitahu kondisi rumah tangga, Moms terkadang bingung juga dengan pola asuh yang harus diterapkan saat sudah jadi single parent.
Oleh karena itu, Nakita.id telah mewawancarai psikolog untuk membahas pola asuh yang harus diterapkan saat sudah jadi single parent.
Diwawancarai Nakita.id pada Jumat (16/4/2021), Monica Sulistiawati, M.Psi, Psikolog yang berpraktik di Personal Growth menjelaskan pola asuh yang harus diterapkan saat sudah jadi single parent.
Monica mengatakan pola asuh baik secara berpasangan maupun dengan status single parent sebenarnya idealnya sama.
"Jadilah orang tua yang juga jadi teman anak. Itu bisa dibilang orang tua yang demokratis.
Orang tua boleh memberikan tuntutan anak dalam artian kamu harus menjadi anak yang ini dan ini, harapan orang tua disampaikan tapi orang tua juga bisa menjadi teman diskusi bagi anak, itu adalah pola asuh yang ideal dalam kondisi apapun," jelas Monica.
Namun Monica tetap memberikan pengingat pada Moms bahwa tak sekedar mengasuh Si Kecil namun orang tua perlu punya empati lebih besar.
"Tapi ketika terjadi situasi yang tidak menguntungkan seperti terjadi perpisahan maka orang tua juga bisa harus berempati pada kondisi si anak.
Anak juga bisa mengalami luka artinya sebagai orang yang sudah lebih dewasa diharapkan lebih matang kondisi emosionalnya maka orang tua harus memiliki toleransi lebih pada kemungkinan-kemungkinan perubahan atau dampak yang mungkin ditimbulkan pada si anak.
Orang tua harus lebih empati dan peka. Setelah empati dan peka maka orang tua diharapkan lebih bisa mendampingi si anak," pungkas Monica.
Lantas, bagaimana situasi di lapangan tentang pola asuh yang diterapkan saat sudah menjadi single parent?
Maka, Nakita.id sudah mewawancarai Mia Rossita, Board of Advisor Member Single Mom Indonesia, pada Sabtu (17/4/2021).
Begini cerita Mia menerapkan pola asuh pada anak-anaknya ketika sudah jadi single parent.
"Kalau untuk pengasuhan dengan kurangnya ayah di samping anak-anak, jadi saya kadang menghadirkan atau mengisi peran ayah untuk anak-anak.
Saya tidak hanya menjadi ibu harus bisa menjadi peran ayah di kehidupan anak-anak saya," jelas Mia.
Mia kemudian mengungkapkan ia harus bisa bertindak sebagai ayah saat aktivitas yang biasanya ayah berperan banyak.
Mia Rossita, Board of Advisor Member Single Mom Indonesia
"Kalau aktivitas yang biasanya ayah berperan banyak, saya pun harus bisa disitu," imbuhnya.
Tak hanya itu Mia mengungkapkan ia harus bisa mengajarkan arti tanggung jawab pada anak sedini mungkin.
"Apa itu tanggung jawab, apa itu sopan santun, bisa memperlihatkan apa sih yang namanya rasa sayang, bagaimana sih ketika kamu menyayangi seseorang, memperlihatkan kasih sayang, mengajarkan komunikasi dengan keterbukaan.
Jadi saya mau anak saya itu bisa menyampaikan apa yang dia rasakan, apa yang sedang dia hadapi.
Jadi saya berusaha untuk selalu mengingatkan anak saya apapun yang sedang dihadapi atau apapun yang sedang dirasakan sampaikan ke ibu supaya kita bisa mendiskusikan bersama-sama.
Itu sih untuk bisa membangun rasa nyaman dengan komposisi keluarga yang mungkin berbeda pada umumnya," ungkapnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post