Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak

Wisata Kalsel - Bertamu ke Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak Kabupaten Batola

Wisata Kalsel. Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak di Batola didirikan Ferry dan Amalia Rezeki, jadi tempat edukasi mahasiswa, peneliti, masyarakat.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/KRISTIN JULI SAPUTRI
Wisata Kalsel. Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Wisata Kalsel. Stasiun Riset Bekantan pada lahan basah merupakan tempat penelitian untuk ekosistem lahan basah. 

Lokasinya di Pulau Curiak, wilayah Kecamatan Marabahan Baru, Kabupaten Batola (Barito Kuala), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pendiri atau penggagas dari stasiun riset ini adalah Ferry F Hoesain bersama Amalia Rezeki.

Seorang penjaga konservasi menuturkan, wisata edukasi ini ramai dikunjungi para mahasiswa maupun para peneliti yang hendak melakukan penelitian area lahan basah.

“Kebanyakan yang berkunjung kemari adalah para mahasiwa untuk melakukan penelitian riset sekaligus bertanam rambai, “ kata Ifan kepada Banjarmasinpost.co.id.

Baca juga: Wisata Kalsel - Lihat Bekantan Bertengger pada Pohon Rambai di Pulau Curiak Kabupaten Batola

Baca juga: Herbal Rempah dan Rimpang dari Birayang Kalsel Tembus Lotte Mart dan Bandara

Riset untuk penelitian bekantan dan ada penanaman pohon mangrove rambai untuk menambah daya pakan bekantan.

Asiknya mencapai Stasiun Riset Bekantan dengan cara susur sungai dari kawasan Siring Taman Maskot Bekantan di Banjarmasin jarak tempuh dengan kelotok sekitar satu jam. 

Bonus melalui jalur susur sungai ini, wisatawan bisa menikmati pesona kearifan lokal masyarakat sungai dari Sungai Martapura, Sungai Andai, Sungai Alalak dan Sungai Barito.

Banyak pengalaman menarik dari perjalanan melalui susur sungai ini termasuk melihat tongkang batu bara yang sedang beroperasi.

Ongkos sewa kelotok antara Rp 450 ribu sampai Rp 600 ribu tergantung rute dan jumlah penumpang.  Perjalanan dimulai dari pagi hari sekitar pukul 09.00 Wita dan berakhir pukul 17.00 Wita.

Baca juga: Bocah Tenggelam di Tatah Alayung Kabupaten Batola Kalsel, Korban Diketahui Akan ke Masjid

Baca juga: Ketua DPRD Kalsel Supian HK Sebut Pertimbangkan Pindah Kantor Dewan ke Banjarbaru

Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak sebagai tempat konservasi Pohon Rambai. Penanamannya bertujuan untuk menambah daya pakan Bekantan.

Terlihat ada banyak Pohon Rambai tertanam di Pulau Curiak, ditandai dengan papan namanya.

“Sebenarnya ini adalah tempat riset dan konservasi. Tujuannya untuk penelitian bekantan, konservasi, ada penanaman mangrove rambai untuk menambah daya pakan bekantan, “ tutur Ifan.

Ada beberapa gapura menuju lorong yang terbuat dari kayu ulin. Gapura-gapura tersebut dibubuhi dengan tulisan yang berbeda-beda.

Ada gapura bertuliskan, Arboretum Mangrove Koleksi Tumbuhan Lahan Basah Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Wisata Kalsel. Pengunjung Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan.
Wisata Kalsel. Pengunjung Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan. (BANJARMASINPOST.CO.ID/KRISTIN JULI SAPUTRI)
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved