Selebrita

Ayu Aulia Ungkap Alasan Coba Akhiri Hidup Lewat Tenggak 50 Butir Pil Paracetamol, Sebenarnya Baik

Mantan kekasih Zikri Daulay, Ayu Aulia itu diketahui melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya.

Editor: Edi Nugroho
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Model Ayu Aulia diduga melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat tangan serta meminum 50 butir paracetamol. 

Masalah akan selalu ada mendatangi kita, entah kita siap atau tidak. Maka dari itu, berpikir positif sangat disarankan untuk menguatkan jiwa kita agar tidak menyerah. Namun, sering kali ketika merasa terhimpit, kita pun tidak tahu lagi harus berbuat apa, terkadang muncul pikiran ‘liar’ ingin mengakhiri hidup. Kita merasa tak sanggup lagi untuk bertahan, seakan permasalahan yang kita hadapi tak kunjung menemukan titik terang. Ada beberapa ciri-ciri bunuh diri, seperti depresi, impulsif, dan lain-lain.
Mengapa muncul keinginan bunuh diri?

Mungkin pikiran tentang kematian pernah terlintas dalam benak, walaupun hanya sekali atau selewat saja. Ada persepsi yang salah mengenai kematian. Orang yang memutuskan bunuh diri terkadang bukan ingin mengakhiri hidupnya, ia ingin mengakhiri rasa sakitnya. Inilah yang dikenal sebagai hilang harapan dan terisolasi.

Ada rasa sendirian ketika menghadapi masalah, walaupun sebenarnya memiliki teman. Ada yang disebut sebagai critical inner voices, di sini seseorang akan berpikir tidak rasional, muncul suara-suara bahwa tidak seharusnya ia hidup, dan orang lain akan memiliki kehidupan yang lebih baik tanpa kehadirannya. Sayangnya, terkadang dalam keadaan terhimpit, mungkin saja seseorang pun mempercayai suara-suara tersebut.

Hal yang perlu Anda ingat adalah bahwa setiap permasalahan hanya sementara, rasa tidak ada harapan itu akan berlalu begitu saja ketika semua berakhir. Harapan selalu ada biar pun sangat kecil. Lalu, apa saja yang harus dilakukan saat Anda merasa hilang harapan? Pertama adalah memastikan diri Anda aman.
Apa saja rencana aman yang harus Anda memiliki ketika ingin bunuh diri?

Berikut ini adalah beberapa cara membuat rencana aman untuk diri Anda di kala rasa ingin bunuh diri muncul, seperti:

Kenali ketika Anda merasa buruk. Rasa cemas dan pikiran kelam muncul ke permukaan. Cobalah untuk berdamai dengan perasaan tersebut saat pertama kali Anda mengenalinya. Ini akan memudahkan Anda untuk meredakan perasaan tersebut

Rencanakan sesuatu yang dapat menolong Anda ketika mulai merasa buruk. Buatlah rencana yang dapat mendistraksi perasaan ingin bunuh diri; perasaan pasif dan terisolasi
Coba pikirkan aktivitas apa yang membuat Anda merasa lebih baik? (Misalnya Anda pergi menonton film komedi, memasak, mengurus taman). Lalu, dengan siapa Anda akan pergi untuk menghilangkan pikiran negatif tersebut?
Jika Anda memiliki teman atau kerabat yang bisa dipercaya dengan semua cerita Anda, apakah Anda akan mencoba menelponnya jika merasa buruk? Hal tersebut baik dilakukan untuk menghindari perasaan terisolasi
Apakah Anda pernah pergi ke terapis? Apakah memiliki kontaknya atau bagaimana cara Anda berkomunikasi. Anda sebaiknya memikirkan membuat rencana untuk menghubungi terapis Anda

Hal apa saja yang harus dilakukan saat Anda merasa ingin bunuh diri?

Berikut ini yang bisa Anda renungkan untuk antisipasi ketika pikiran kelam tersebut datang menghampiri:

1. Berjanjilah tidak melakukan hal yang dapat menyakiti diri Anda

Pikiran tentang ingin bunuh diri datang dan pergi. Anda tidak bisa memprediksinya kapan ia akan datang, hal penting yang perlu Anda lakukan adalah tetap berpikir rasional, walaupun sulit. Hindari aksi-aksi impulsif yang berakibat destruktif pada diri Anda. Anda bisa membicarakannya pada teman, keluarga dan terapis, buatlah janji di hadapan mereka.

2. Buatlah diri Anda tetap aman

Jauhkan barang, obat dan hal-hal lainnya yang bisa Anda gunakan untuk menyakiti diri Anda ketika pikiran impulsif datang. Jika di dekat Anda ada silet, sebaiknya jauhkan silet tersebut, taruh di ruangan lain di rumah Anda. Tetaplah berinteraksi dengan orang-orang agar tidak terisolasi. Hindari juga mengonsumsi obat yang tidak diresepkan untuk Anda, dan alkohol. Keduanya, dapat berisiko pada kematian, walaupun tanpa disengaja dan benar-benar diinginkan.

3. Temukan teman bicara yang mengerti Anda

Berbicara kematian dengan orang lain memang tak nyaman, Anda takut teman atau keluarga menganggap Anda gila. Tapi menyimpannya seorang diri, juga dapat membahayakan diri Anda. Terkadang hanya dengan membicarakan apa yang dirasakan akan membuat Anda lega dan dapat membantu Anda terbebas dari rasa sakit.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved