Religi
Solusi Lupa Gerakan dan Rakaat saat Shalat, Ustadz Adi Hidayat Jabarkan 2 Jenis Sujud Sahwi
Ketidaksengajaan lupa gerakan maupun rakaat dalam shalat kadang-kadang bisa saja terjadi. Ustadz Adi Hidayat punya solusi.
2. Jika ragu-ragu atau merasa kurang rakaat shalat sebelum menyelesaikan sholat, maka sujud sahwi dilakukan sebelum salam.
Misal, shalat maghrib 3 rakaat, anda merasa (ragu-ragu) masih pada rakaat kedua, kemudian anda sempurnakan rakaat ketiga, dan sebelum salam tunaikan sujud sahwi.
3. Yang ketiga, jika kondisinya seperti kejadian nomor 2 (belum sampai rakaat sempurna) tapi sudah salam. Maka bangkit lagi untuk menunaikan rakaat yang ketiga. Dalam kasus ini yang paling kuat pendapatnya, setelah salam, baru menunaikan sujud sahwi.
"Jadi kalau misalnya anda bingung dalam keadaan sholat, anda boleh memilih apakah mengerjakan (sujud sahwi) sebelum salam atau anda kerjakan setelah salam. Jangan sampai anda bingung kemudian sujud sahwi lagi, setelah sujud sahwi anda bingung kemudian sujud sahwi lagi, itu tidak perlu, silahkan anda kerjakan sebelum salam atau setelah salam," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Pointnya adalah sujud sahwi dikerjakan dalam dua kali. Jadi yang pertama dikerjakan, kemudian bangkit (duduk), sujud lagi, dan bangkit lagi (duduk), kemudian salam.
Cara Sujud Sahwi Sebelum dan Sesudah Salam
1. Setelah selesai membaca tahiyat sampai akhir, dengan membaca doa 4 perlindungan "Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabilqabri, wa min fitnatilmahya walmamati, wa min syarri fitnatil masihiddajjal”, kemudian bangkit (duduk).
2. Kemudian melaksanakan sujud sahwi, bacaannya adalah
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huw.
Artinya: "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa.
3. Kemudian bangkit lagi (duduk), lalu sujud lagi membaca doa sujud sahwi yang sama, kemudian duduk dan salam.
4. Sedangkan sesudah salam juga sama caranya dengan di atas namun dilakukan setelah salam
Ada dua kalimat karena kemungkinan orang-orang yang lupa dalam shalatnya, baik dalam gerakan atau bacaan, disebabkan oleh dua hal.
Yang pertama adalah ngantuk, karena mengantuk menyebabkan orang tidak berkonsentrasi dalam sholatnya.