Selebrita
Maria Vania Blak-blakan Alasan Bapok Pacaran dengan Pria Bule, Vega Darwanti Pun Tertegun
Kepada Vega Darwanti, Maria Vania menyebut hubungannya dengan kekasih bulenya kala itu sangat membekas karena sudah sampai perkenalan keluarga.
Jujur mencari pasangan sebenarnya jangankan gue, kalian juga banyak suka cewe-cewe begitupun sebaliknya.
Sebenarnya gampang, tapi kalian juga memilihkan dalam arti bukan sok ya.
Tapi kita mendalami lagi sama pasangan kita apakah baik untuk kita, saling support dan nyaman," beber adik mendiang Olga Syahputra itu.
Sementara saat ini, Billy tak menampik bahwa Maria Vania adalah wanita yang baik.
Ia dan Maria Vania memiliki hubungan yang saling mendukung satu sama lain.
"Deketlah, dan memang Maria Vania orangnya baik, humble dan saling support satu sama lain," pungkasnya sembari klarifikasi hubungannya dengan Maria Vania.
Sebelum Cari Pacar Orang Bule, Kenali 5 Sisi Negatifnya
MUNGKIN banyak orang baik perempuan maupun laki-laki bermimpi bisa mendapatkan jodoh orang barat atau yang lebih populer dengan sebutan bule. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mereka yang dijuluki bule adalah orang kulit putih (terutama orang Eropa dan Amerika).
Memiliki bentuk fisik yang cenderung lebih besar dan kulit putih, bule tentu memiliki daya tarik tersendiri bagi beberapa orang. Namun ekspektasi seringkali berbanding terbalik dengan realita.
Faktanya, menikah dengan bule tentu memiliki tantangannya tersendiri yang bahkan bisa jadi membuat pernikahan dan rumah tangga menjadi 'tidak enak'. Berikut ini alasannya!
Kesulitan Berkomunikasi
Hal ini tentu menjadi tantangan besar dan utama karena perbedaan bahasa. Menjadi semakin rumit apabila kamu memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang biasa saja.
Baca juga: Jumlah Uang untuk Nikahan Ferry Irawan dan Venna Melinda Akhirnya Terkuak, Ibu Verrell Sisakan Ini
Baca juga: Pose Celine Evangelista dan Anji Manji Bikin Terkecoh, Janda Stefan William Dikira Berangkulan
Ketika ada perbedaan pikiran dan pendapat antara dirimu dengan pasangan bule mu, tentu akan menyulitkan proses berkomunikasi. Ilustrasinya, untuk mengutarakan apa yang ada di isi kepalamu saja, kamu masih harus berpikir bagaimana merangkai kata-kata nya.
Belum lagi ketika kamu salah ucap, niat hati berkata A namun hanya karena kesulitan mengolah kalimat, makna yang keluar menjadi B. Bisa-bisa malah menambah masalah!
Pacaran