Berita Tnahlaut

Putar Modal di Tengah Seretnya Pasokan Migor, Pedagang di Pelaihari Ini Perbanyak Jual Garam

pedagang sembako di Kabupaten Tanahlaut mesti memutar otak agar cash flow tetap bergerak lancar agar usaha yang dijalankan tetap bertahan.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Pekerja Toko Amda di pasar tradisional Pelaihari menata tumpukan garam yang jumlahnya lumayan banyak. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Hingga saat ini pasokan minyak goreng (migor) belum normal, bahkan ketersediaan di pasaran cenderung menyusut belakangan ini.

Kondisi demikian turut menyulitkan kalangan pedagang sembako.

Begitu pula dengan pedagang sembako di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Mereka mesti memutar otak agar cash flow tetap bergerak lancar agar usaha yang dijalankan tetap survive dan berkembang.

Baca juga: Selain Tangani Pasien Covid-1, RSHB Tanahlaut Juga Layani Vaksinasi, Ini Jadwalnya

Baca juga: Pasokan Migor Masih Seret, Sejumlah Pedagang di Pelaihari Bingung Tiap Hari Didatangi Pembeli

Pantauan banjarmasinpost.co.id. Rabu (2/3/2022), kios-kios pedagang sembako di pasar tradisional Pelaihari masih tetap kosong migor.

Sebagian dari Mereka memilih tak berjualan migor selama belum ada pasokan. Ada pula yang memutar modal untuk memperbanyak berjualan barang dagangan lainnya.

Contohnya Hilman, kini ia memperbanyak stok garam kemasan.

Jumlahnya cukup banyak, tumpukannya hingga setinggi dua meter yang ia susun di sisi kanan ruangan tokonya.

"Ya harus pandai-pandai mencari peluang untuk memutar modal. Apalagi saya kan ada lima orang karyawan, sehari sudah sekitar Rp 400-500-an untuk upah mereka," ucap Hilman,

Baca juga: Digeledah Polisi Saat Akan Transaksi di Depan Bank, Pria Banjarbaru Ini Terbukti Bawa Sabu 0,35 Gram

Baca juga: Vaksin Sinovac di Tapin Tersisa 838 Dosis. Bupati dan Kadinkes Tapin Datangi Kementerian Kesehatan

Ia menuturkan serapan migor tetap tak sebagus berjualan migor.

"Cuma kalau tak mencari alternatif barang dagangan lainnya kan ya makin susah pendapatan. Malu juga kalau toko kosong," tandas pemilik Toko Amda ini.

Ia mengatakan sejak beberapa pekan terakhir memang menambah stok garam.

"Sekali datang delapan ton. Kalau rata-rata sehari yang keluar sekitar 40 pak/bal. Per bal sepuluh kilogram, isinya 20-an bungkus," sebutnya.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved