Wabah Corona
Indonesia Menuju Endemi, Lepas Masker dan Tak Lagi Jaga Jarak Berpotensi Dilakukan
Pemerintah melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat dalam rangka masa transisi menuju endemi Covid-19. Lepas masker dan jaga jarak dimungkingkan.
"Seperti aktivitas di tempat ibadah karena kita mau memasuki Ramadan, mungkin jaga jarak sudah tidak dijadikan indikator."
"Sehingga kemudian jaga jarak ini bisa dikurangi tapi tetap dengan misalnya semua jemaah harus bawa sejadah," ujar dia.
Baca juga: UPDATE Capaian Vaksinasi Covid-19 Nasional, Indonesia Targetkan 208.265.720 Orang
Sementara soal kemungkinan melonggarkan penggunaan masker, Nadia mengatakan, hal itu bergantung pada situasi tren Covid-19.
Ia kembali menegaskan, pelonggaran akan dilakukan secara bertahap.
"Kita sesuaikan dengan tren daripada laju penularan tadi."
"Jadi kita tidak akan cepat-cepat melakukan pelonggaran protokol kesehatan tanpa menilai situasi ataupun kondisi yang ada," jelasnya.
Diberitakan Tribunnews.com, Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, salah satu hal yang harus dipikirkan oleh pemerintah pada masa transisi dari pandemi menuju endemi adalah soal biaya pengobatan pasien covid-19.
Jika sebelumnya pasien Covid-19 biaya pengobatannya menjadi tanggungan pemerintah alias gratis, maka saat masa transisi menuju endemi perlu dipikirkan alternatif pembiayaan lainnya.
"Ada juga sistem yang dipikirkan bagaimana pemerintah menyiapkan di masa transisi ini yang tadinya untuk orang sakit (Covid-19) ini aspek pembiayaan adanya orang sakit dalam pandemi kan ditanggung pemerintah."
"Masa transisi ini harus disiapkan apakah BPJS Kesehatan, atau apakah ada mekanisme lain seperti asuransi dan sebagainya."
"Lalu bagaimana dengan masyarakat miskin dan ini yang harus disiapkan di masa transisi," kata Dicky kepada Tribun, Selasa (8/3/2022).
Selain soal kesiapan alternatif pembiayaan pengobatan tersebut, Dicky juga menyebut beberapa hal yang harus dilakukan pada masa transisi.
Pertama soal cakupan vaksinasi yang memadai. Untuk varian Omicron tahapan aman adalah 90 persen untuk dua dosis dan setidaknya 50 persen untuk tiga dosis.
Kedua mengenai indikator epidemiologi. Angka reproduksinya kalau bisa di bawah 1, lalu test positivity ratenya harus di bawah 1 persen.
Kemudian hunian rumah sakit seharusnya tidak ada jika level aman. Kalaupun ada, jumlah BOR di bawah 10 persen.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/juru-bicara-kementerian-kesehatan-siti-nadia-tarmizi.jpg)