Pulau Curiak Batola

Wisata Kalsel : Lestarikan Pulau Curiak Batola, Bule Pun Rela Bercebur di Lumpur  Tanam Mangrove

Bule pun rela bercebur di lumpur  tanam pohon mangrove untuk melestarikan Pulau Curiak Batola Kalsel

Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/salmah
Aneka tanaman Mangrove atau bakau di Pulau Curiak Batola, yang kembali dilakukan peremajaan agar tetap lestari. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pulau Curiak Batola, Kalsel begitu menarik perhatian wisatawan tak hanya domestik tapi juga internasional.

Menarik perhatian adalah suasana alam yang masih asli dengan aneka tanaman lokal dan keberadaan bekantan alias monyet kuning berhidung panjang.

Bagi yang belum baca artikel sebelumnya, pulau Curiak adalah sebuah pulau delta yang berada di kawasan sungai Barito, tepatnya di wilayah Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan.

Kedatangan wisatawan bisa menggunakan jalur sungai atau darat (tapi tetap harus lanjut menyeberang ke pulau menggunakan kelotok). Biasanya para wisatawan mancanegara atau turis asing dipandu oleh guide.

Baca juga: Wisata Kalsel :  Disambut Tanaman Khas Kalimantan, Suasana Alam Pulau Curiak Batola Sejukan Hati

Baca juga: Wisata Kalsel : Serunya Perjalanan ke Pulau Curiak Batola, Nikmati Pemandangan Rumah di Bantaran

Menurut Ipan, penjaga camp di kawasan pulau Curiak, para bule juga datang ke sana baik tujuan wisata maupun riset pengetahuan. Dan mereka sangat mengagumi keberadaan pulau ini.

"Para turis asing tidak mau menginap di camp. Mereka lebih suka berkemah. Mungkin supaya suasananya benar-benar terasa alami," ungkapnya.

Tak hanya menikmati suasana pulau dengan aneka tanaman dan puluhan bekantan yang terdiri beberapa kelompok tapi para turis juga memerhatikan kondisi pulau.

"Di sini kita bisa ikut berpartisipasi menanam pohon mangrove sebagai tanaman yang mampu mempertahankan pulau dari gerusan air sungai. Para turis sangat senang untuk berpartisipasi," jelas Ipan.

Mangrove atau bakau adalah tanaman lahan basah yang hidup di air terutama tepian pantai dan pesisir pulau. Pohon bakau harus berjumlah banyak agar dapat berfungsi secara efektif.

"Mereka (para turis bule) mau saja bercebur di lumpur demi menanam bibit bakau. Bagi mereka itulah yang dicari, pengalaman yang berkesan," papar Ipan.

Baca juga: Wisata Kalsel : Eksotika Pulau Curiak, Indahnya Pesona Flora dan Fauna Banua di Batola Kalsel

Turut melestarikan alam memang menjadi salah satu tujuan para turis yang datang. Hal yang patut kita contoh agar alam tetap terjaga untuk kontinuitas dan manfaat bersama. 

Selanjutnya, kita simak artikel berikutnya tentang keberadaan bekantan di pulau Curiak. Bagaimana kehidupan bekantan, mari lanjut baca ya.  (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved