Religi
Qadha Ramadhan Digabung Puasa Nisfu Syaban, Buya Yahya Ungkapkan Cukup Satu Niat
Cara mudah dan mungkin ringan apakah bisa Qadha Ramadhan dilakukan bersama puasa sunnah lain, termasuk Nisfu Syaban. Berikut penjelasan Buya yahya.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ingat sudah hampir tiba bulan Ramadhan 1443 H.
Banyak hal wajib dilakukan umat muslim bila sudah menjelang Ramadhan 2022.
Salah satunya membayar utang puasa Ramadhan.
Qadha Ramadhan harus dibayar sebelum masuk Ramadhan lagi.
Cara mudah dan mungkin ringan apakah bisa Qadha Ramadhan dilakukan bersama puasa sunnah lain.
Buya Yahya memberikan penjelasan tentang Qadha Ramadhan yang digabung dengan puasa Senin Kamis maupun puasa sunnah lain termasu Nisfu Syaban.
Baca juga: Amalan Khusus Nisfu Syaban, Ustadz Adi Hidayat Imbau Tunaikan Shalat Malam
Baca juga: Amalan Shalat Tasbih di Malam Nisfu Syaban, Buya Yahya Ungkap Waktu Pelaksanaan
Seperti yang dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Namun sekali lagi, bacaan niat Puasa Qadha tersebut harus dilakukan pada waktu sebelum fajar.
Niat Puasa Qadha
Puasa Qadha Ramadhan adalah puasa wajib untuk mengganti Puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Misalnya karena haid, sakit atau karena perjalanan panjang, dan halangan lainnya.

Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa
Artinya :
"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".
Niat puasa Hari Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala
Baca juga: Kulit Wajah Keriput dan Kendur Lebih Cepat? dr Zaidul Akbar Beberkan Perawatan Alami Agar Awet Muda
Bagaimana pula bila puasa Ayyamul Bidh waktunya ada yang bersamaan dengan puasa sunnah lain, termasuk Nisfu Syaban maupun Senin Kamis?
Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat terangkum dalam artikel berikut ini.
Niat menggabungkan dua puasa sunnah
Lantas bagaimana jika puasa Ayyamul Bidh juga berbarengan dengan hari puasa Senin Kamis?
Hal ini dijelaskan oleh ustaz Adi Hidayat dalam video yang diunggah Chanel Indo Singkat Official.
Ustaz Adi Hidayat menjawab pertanyaan terkait menggabungkan niat puasa Syawal dengan puasa Senin Kamis.

Ia menjelaskan jika ada ulama yang membolehkan untuk menggabungkan dua amalan menjadi satu.
Namun ada juga yang memisahkan (2 hal tersebut) lantaran satu niat untuk satu amalan.
"Tapi ingat, ketika Anda berpindah dari amalan yang lebih tinggi, maka amalan rendah itu akan ikut pahalannya. Misal amalan rendah itu yang setiap saat dilakukan, contoh Senin Kamis. Begitu Anda puasa Senin Kamis Anda mendapati puasa Syawal misalnya, berkaitan puasa Seninnya Anda niatkan Syawalnya, Seninnya otomatis dituliskan pahalanya. Karena Anda kebiasaan melakukan itu" jelas pria 36 tahun tersebut.
"Rumusnya pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi, begitu megerjakan yang tinggi di satu yang bersamaan, maka amalan yang biasanya yang rendah, sudah dituliskan pahalanya." tambahnya.
Baca juga: Shalat Taubat di Malam Nisfu Syaban, Simak Tata Caranya Dijabarkan Ustadz Abdul Somad
Ustadz Adi Hidayat menegaskan jika cukup 1 niat untuk amalan yang dinilai lebih tinggi (yang lebih jarang dilakukan).
"Anda tidak usah menyatukan dua niat bersamaan, kalau ibu sudah terbiasa puasa Senin Kamis, kemudian puasa Syawal di hari itu, puasanya diberikan seketika."
'Yang paling hebat Anda biasa puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin Kamis, tiba-tiba puasa Syawalnya dikerjakan di hari itu, itu tiga puasa dituliskan seketika." pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Bolehkah Puasa Qadha Gabung dengan Puasa Sunnah Senin Kamis? Begini Penjelasan Buya Yahya