Berita Banjarmasin
Sejumlah Pria di Banjarmasin Berjaga Depan HBI, Adang Pelantikan DPD KNPI Kalsel Dianggap Abal-abal
Sejumlah pria di Banjarmasin yang berasal dari pengurus KNPI Kalsel, bersama Organisasi Kepemudaan (OKP) berjaga di depan HBI
Penulis: Muhammad Rahmadi | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejumlah pria di Banjarmasin yang berasal dari pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, bersama Organisasi Kepemudaan (OKP) berjaga di depan Hotel Banjarmasin Internasional (HBI).
Keberadaan mereka di sana untuk memastikan, tidak adanya pelaksanaan pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kalsel, yang dianggap abal-abal, oleh Ketua KNPI Kalsel periode 2018-2021, Fazlur Rahman.
Hal ini menyusul telah beredarnya Flyer acara pelantikan DPD KNPI Kalsel, dengan memuat foto seorang pria bernama Agus Rismalian Noor.
Diwawancarai Fazrul mengaku sangat menyayangkan hal tersebut, sebab menurutnya kepengurusan KNPI Kalsel yang sah hingga saat ini masih ia pegang, sebelum nantinya dilaksanakan Rapimda dan Musda ke XIII.
Baca juga: KNPI Tabalong Siap Gelar BUM 2022 di Tanjung Expo Center, Ada Stan Gratis Bagi Pelaku UMKM
Baca juga: Kalselpedia - Profil Ketua DPD KNPI Kabupaten Tabalong Ari Wahyu Utomo
Baca juga: Ketua Umum KNPI Dikeroyok Debt Collector, Haris Pertama : Saya Tak Punya Utang
"Kami atas nama KNPI Kalsel, OKP Kalsel beserta DPD kabupaten kota se-Kalsel mengutuk keras perbuatan Agus Rismalianoor dan kawan-kawan, untuk membuat Musda dan pelantikan KNPI secara abal-abal atau inkonstitusional," kata Fazrul. Minggu (20/3/2022).
Berkaitan hal tersebut Fazrul mengimbau agar Agus bisa segera menghentikan rencana Musda dan pelantikan tersebut, karena dinilai akan memecah belah DPD KNPI Kalsel.
"Kami tidak rela dan tidak sudi, bila itu terjadi tanpa proses dan mekanisme yang sesuai aturan organisasi," ujar Fazlur.
Fazrul juga tegas mengatakan bahwa pihaknya tidak akan segan untuk membubarkan pelantikan yang dinilai abal-abal tersebut.
"Kami mengimbau kepada pemerintah aparat, dan ketua DPRD Kalsel untuk tidak pernah mengakui selain kepengurusan DPD KNPI Kalsel yang sah, jangan memecah belah pemuda, pemuda harus bersatu," jelasnya.
Agus ketika dikonfirmasi berkaitan dengan acara pelantikan tersebut, menegaskan bahwa telah menunda acara.
"Kemarin kami memang mau mengadakan, tapi karena ada sesuatu hal yang tidak kondusif, sehingga kami putuskan untuk menunda. Sampai nanti DPP KNPI Pusat jadi satu baru nanti kembali kami ambil keputusan," terangnya.
Pelantikan itu klaim Agus, didasari adanya SK pelantikan karateker atau kepengurusan dari Dian Assafri.
Namun Agus tidak menjelaskan secara rinci, bagaimana proses ia bisa memperoleh SK tersebut.
"Kami disuruh Musda tapi karena suasana kurang kondusif, daripada ribut dengan orang, kami sendiri yang membatalkan," ujarnya.
Pantauan di lapangan Musda versi Agus yang dianggap abal-abal pun batal digelar, hal itu dibuktikan sendiri rombongan KNPI Kalsel beserta OKP saat mendatangi lokasi acara.
Mereka terpantau sempat mematikan ruangan yang bakal dijadikan lokasi musda, di sana juga tidak terlihat spanduk atau bendera KNPI serta para pengurus dari perwakilan daerah.