Mengulik Benda Kuno di Pantai Takisung

Benda Mirip Roda Setum di Takisung Kalsel, Begini Kisah Sejarah VOC Sangat Berhasrat Kuasai Tabanio

Benda mirip roda setum di Pantai Takisung Kalsel diyakini memiliki kaitan sejarah ketertarikan VOC menguasasi kawasan Tabanio Tanahlaut

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
Kolase Banjarmasinpost/Idda Royani
KUNO - Inilah benda kuno mirip roda setum yang berada di kawasan Pantai Takisung, Tanahlaut Kalsel yang diperkirakan peninggalan zaman penjajahan, Minggu (3/4/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Secara kasat mata, tampilan fisik benda kuno yang berada di kawasan Pantai Takisung memang menyiratkan produk barang pada masa silam.

Selain tampak dari bentuk dan tulisan-tulisannya, juga dari jenis bahannya yang merupakan besi tulen.

Itu sebabnya sejumlah pihak menengarai benda kuno tersebut ada kaitannya dengan masa penjajahan silam.

Sekadar diketahui, sejumlah wilayah di Kalsel, termasuk Kabupaten Tanahlaut (Tala) juga menjadi bagian dari wilayah jajahan.

Baca juga: Mirip Roda Setum, Benda Ini Teronggok Dekat Pesanggrahan di Pantai Takisung Tanahlaut Kalsel

Baca juga: Benda Mirip Roda Setum di Takisung Kalsel, Ada Tulisan Barford dan Perkins Peterborough Oil 1763

Di Tala jejak penjajah antara lain berada di Tabanio (Kecamatan Takisung).

Penjajah masuk melalui laut Jawa dan mendarat di pesisir pantai setempat. Bentang pantai di Tabano menjadi satu garis dengan pantai di Takisung hingga Batakan di Kecamatan Panyipatan.

Takisung merupakan daerah terdekat dengan Tabanio.

"Belanda (VOC) pada masa itu, abad ke-17, sangat tertarik untuk menguasai Tabanio.  Hal tersebut tertulis pada sebuah perjanjian antara Belanda dengan kesultanan Banjar. Tanggal 6 Juli 1779 VOC membuat perjanjian dengan Sultan Banjar mengenai monopoli perdagangan," beber Ismail Fahmi, pemerhati sejarah Tala, Minggu (3/4/2022). 

Pada pasal 7 perjanjian tersebut, jelanya, termuat tentang pengaturan mengenai pembangunan benteng di Tabanio.

Merealisasikan perjanjian tersebut,  Belanda (VOC) membangun sebuah benteng yang berbentuk segi empat tidak beraturan di sekitar muara Sungai Tabanio. 

Baca juga: Ekspor Batu Bara Diizinkan, KSOP Banjarmasin Sebut 14 Kapal MV Siap Berlayar di Perairan Tabanio

Masing-masing sudut benteng diperlengkapi dengan bastion yang berbangun bundar. Pintu gerbang menghadap ke laut. Tembok benteng terbilang cukup tinggi, yakni setinggi tubuh gapura.

Pada 1791, seorang insinyur Belanda yakni CF Reimer sebenarnya telah merancang sebuah desain benteng yang cukup besar di lokasi tersebut, namun sepertinya tidak direalisasikan. (banjarmasinpost.co.id/roy)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved