Ramadhan 2022
Puasa Ramadhan 2022 Tak Hanya Dapat Pahala, dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Jaga Berat Badan Ideal
dr Zaidul Akbar mengungkap rahasia puasa yang bermanfaat menjaga berat badan ideal. Bagi melaksanakan tak hanya dapat pahala saja.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Puasa adalah ibadah yang diperintahkan kepada umat muslim. dr Zaidul Akbar mengungkap rahasia puasa yang bermanfaat menjaga berat badan ideal.
Baik puasa sunnah maupun puasa wajib di bulan Ramadhan, ibadah ini sama-sama menahan hawa nafsu, di antaranya tidak makan dan minum di siang hari.
Selain mendapat pahala, puasa di bulan Ramadhan 1443 H juga memberikan efek menyehatkan tubuh sebab adanya pembatasan makanan yang masuk dapat mencegah berbagai penyakit.
Ini karena jenis makanan yang masuk ke tubuh saat sahur maupun puasa berpengaruh pada seluruh organ-organ tubuh.
dr Zaidul Akbar menjelaskan di fase makan insulin otomatis terjadi penaikan insulin, yang terjadi adalah gula disimpan di dalam hati produksi lemak di hati akan bertambah.
Baca juga: Pastikan Pasokan & Layanan BBM Aman pada Ramadhan 2022, Direksi Pertamina Kompak Tinjau SPBU
Baca juga: Ajak Ameena Tarawih, Aurel dan Atta Halilintar Ingin Cucu Krisdayanti Itu Dengar Bacaan Ini
"Menariknya di fase puasa insulinnya akan turun. Ramadhan itu kalau kita kembalikan ke konsep dasar adalah bulan bersih-bersih hormon, reset, karena 11 bulan sebelumnya semua makanan sehat maupun tidak dimakan semua, seperti laptop yang lagi hang, pencet satu tombil langsung reset," jelas dr Zaidul Akbar dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.
Maka yang terjadi saat puasa, tubuh akan membakar simpanan gula dalam bentuk glikogen dan membakar simpanan lemak.
Ditambahkannya, orang mengikhlaskan niatnya untuk berpuasa akan bertenaga atau powerfull.
"Karena apa? Karena sahur itu ibarat kata berita yang menyampaikan bahwa di tubuh tidak ada makanan, dan dipersilakan memakai cadangan makanan yang ada, gula, glikogen atau lemak. Ini adalah rahasia puasa," paparnya.
dr Zaidul Akbar mengibaratkan cadangan makanan di tubuh seperti bahan bakar di tangki mobil yang memiliki cadangan.
Agar bahan bakar di tangki cadangan terpakai maka jangan berhenti di rest area. Ini artinya adalah sama dengan orang yang berpuasa tak mendapat makanan tambahan seharian penuh.
"Kalau lemak sudah dipakai sebagai bahan bakar, satu atau dua sendok minyak zaitun diminum di pagi hari Insya Allah sampai sore akan powerful," imbaunya.
Lemak yang dapat digunakan tubuh tersebut adalah jenis lemak yang baik, bukan lemak jenuh yang berasal dari minyak goreng atau tepung-tepungan.
dr Zaidul Akbar pun mengungkapkan rahasia bagi yang ingin kurus atau bersih-bersih organ tubuh saat bulan Ramadhan.
"Caranya adalah saat buka puasa ambillah 3-5 butir kurma untuk membatalkan puasa. Setelah itu jangan makan lagi, kalau ada tanda-tanda lapar berarti adanya sinyal pengalihan bahan bakar dari gula ke lemak. Kalau lemak sudah dipakai maka akan powerfull luar biasa," ucap dr Zaidul Akbar.
Hal ini bisa diterapkan namun tidak disarankan bagi orang yang sangat kurus.
Makan kembali saat waktu sahur, otomatis tubuh berada dalam fase puasa terus-menerus.
Bagi laki-laki memicu kenaikan hormon testosteron, sedangkan bagi perempuan satu per satu hormon akan reset.
"Tapi setelah tarawih, ada lontong, nasi goreng, ini godaan. Makanya puasa itu berat, makanya semakin berat suatu amalan semakin besar pahalanya. Saking beratnya disiapkan satu pintu khusus bagi orang yang mau puasa," tuturnya.
Di bulan Ramadhan diperlukan makanan fisik secukupnya saja, dr Zaidul Akbar menyebutkan perlu satu piring yang isinya sabar, subur, ikhlas, tawaddu, pemaaf, kasih sayang.
"Itu yang kita makan tiap hari dengan cara membaca Quran, sedekah sehingga menjadi makanan untuk qolbu kita," ujarnya.
Konsep makan fisik yang telah dijelaskan juga diyakini akan menurunkan berat badan, sehingga selama bulan Ramadhan akan tetap ideal.
Baca juga: Batas Waktu Shalat Dhuha, Berikut Niat dan Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Porsi Makanan Rasulullah SAW
dr Zaidul Akbar menerangkan pedoman isi piring yang sesuai Nabi MUhammad SAW ada pada Surah Abassa.
"Surah Abassa itu memberikan pedoman kepada kita 4/6 isi piring adalah sayur dan buah-buahan, 1/6 bijian, dan 1/6 lainnya protein," jelas dr Zaidul Akbar dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.
Ia mengatakan, tubuh manusia dewasa umumnya dipenuhi dengan karbohidrat berlebih, namun ia tidak menyarankan untuk melakukan diet keto, karena bagaimanapun tubuh tetap perlu karbohidrat.
"Kalau misalnya Anda perlu menaikkan massa otot, porsi makan dagingnya lebih banyak dan karbohidratnya lebih sedikit, dan ada sayur juga sebagai seratnya, hal itu tidak masalah," paparnya.
Sehingga manusia dianjurkan makan bukan untuk kenyang tapi makan untuk memberikan hak tubuh.
Jadi konsep makan itu adalah makan untuk memberikan hak tubuh, dan berapa banyaknya hanya kita sendiri yang paham. Karena, setiap tubuh orang berbeda-beda metabolismenya.
Jika telah memahami aturan itu, makan akan lebih mudah makan sesuatu. dr Zaidul Akbar menekankan daya ukurnya adalah iman.
"Karena kenyang itu yang ngasih sinyal tubuh kita sendiri, maka jangan makan sampai kenyang, makan ya secukupnya,” tukas dr Zaidul Akbar.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)