Ramadhan 2022

Ada Niat dan Doa Kamilin, Ini Panduan Shalat Tarawih Ramadhan, Simak Penjelasan Buya Yahya

Simak Panduan Shalat Tarawih Ramadhan dari Buya Yahya. Ada Niat Shalat Tarawih dan Bacaan Doa Kamilin seusai Sholat Tarawih di Ramadhan 2022.

Penulis: Mariana | Editor: Murhan
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau Buya Yahya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Simak Panduan Shalat Tarawih Ramadhan dari Buya Yahya. Ada Niat Shalat Tarawih dan Bacaan Doa Kamilin seusai Sholat Tarawih.

Ramadhan 2022 telah memasuki hari ketiga. Tentunya, Anda masih semangat untuk melaksanakan inadah Shalat Tarawih.

Memang, terdapat perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan di mesjid-mesjid atau pun mushalla.

Ada yang 11 rakaat, 23 rakaat, hingga 36 rakaat termasuk shalat witir. Perbedaan jumlah rakaat tersebut sudah lumrah terjadi setiap tahun.

Baca juga: Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat Beber 2 Versi Serta Lafadz Latin dan Terjemahan

Baca juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ke-3 Ramadhan 1443 H/5 April 2022, Jakarta, Bandung, Surabaya dan Banjarmasin

Buya Yahya menjelaskan telah disebutkan di kitab fikih Mazhab Syafii bahkan tiga mazhab lainnya sepakat bahwa rakaat shalat tarawih 20 rakaat.

"Imam Syafii, Imam Maliki, Imam Hambali, dan Imam Hanafi, empat mazhab sepakat shalat tarawih adalah 20 rakaat. Kemudian cara melakukannya adalah dua rakaat salam dua rakaat salam," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Meski demikian, ada yang melakukan salam setiap empat rakaat. Buya Yahya sebut hal itu dilakukan karena menukil hadist Siti Aisyah istri Rasulullah SAW.

Hal tersebut boleh dilakukan, dan berdasarkan hadist ‘Aisyah yang menjelaskan tata cara shalat malam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

يُصَلِّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ، ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ

Artinya: "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat 4 raka’at, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya. Kemudian beliau melaksanakan shalat 4 raka’at lagi, maka janganlah tanyakan mengenai bagus dan panjang raka’atnya." (HR. Bukhari no. 3569 dan Muslim no. 738)

"Boleh jika Anda melakukan shalat witir 4-4-3 menjadi 11 rakaat. Akan tetapi, jangan lupakan hadist Nabi Muhammad SAW satunya yang menyebutkan shalat malam itu dua rakaat dua rakaat," terangnya.

Hadist tersebut berbunyi:

صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى

Artinya: "Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernyataan Nabi SAW perihal shalat malam dua rakaat sekali salam adalah mutlak untuk seluruh shalat malam, termasuk shalat tarawih.

Shalat malam yang dilakukan empat rakaat sekali salam tetap sah, namun lebih utama dikerjakan dua rakaat sekali salam.

Buya Yahya mengimbau agar berguru kepada guru yang benar sehingga ibadah yang dilakukan bisa lebih sempurna sesuai tuntunan Rasulullah SAW.

"Kita harus tegas punya rambu-rambu, jangan mau ikut-ikutan dengan yang akidahnya berbeda dari akidah kita. Kalau terbukti akidahnya tidak benar, Anda tinggalkan tempat tersebut," tukas Buya Yahya.

Niat dan Tata Cara Shalat Tarawih

1. Niat Shalat Tarawih Sendiri

Berikut ini lafadz niat Sholat Tarawih berikut latin dan artinya :

اُصَلّى سٌنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

USHOLLI SUNNATAT TARAAWIHI ROK’ATAINI LILLAHI TA’ALAA

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat karena Allah Ta’alaa.

2. Niat Shalat Tarawih Berjamaah

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai makmum (mengikut) karena Allah Ta’alaa.

3. Niat Sholat Tarawih sebagai imam

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى

USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya : Saya niat sholat Tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’alaa.

Cara Shalat Tarawih Sendiri di Rumah

1. Takbiratul Ihram

2. Membaca Doa Iftitah

3. Membaca Surat Al-Fatihah

4. Membaca Surat Alquran

5. Ruku'

6. I'tidal

7. Sujud

8. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

9. Sujud Kedua

Berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua.

10. Membaca Surat Al-Fatihah

11. Membaca Surat Alquran

12. Ruku'

13. I'tidal

14. Sujud

15. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

16. Sujud Kedua

17. Tasyahhud Akhir

18. Salam

Bacaan Doa kamilin

Bacaan doa kamilin sesudah shalatvtarawih di bulan Ramadhan 2022, dilengkapi lafal latin dan terjemahannya.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, di bulan Ramadhan 2022 tak terlepas dari ibadah shalat tarawih. Hukum membaca doa kamilin diungkap Buya Yahya.

Doa kamilin adalah doa yang dibaca setelah melaksanakan shalat tarawih. Doa ini memiliki arti yang baik untuk menyempurnakan keimanan, memenuhi kewajiban-kewajiban misalnya salat, zakat, sedekah, dan lain-lain.

Banyak umat muslim yang membaca doa kamilin usai melakukan shalat tarawih, sebagian lainnya tidak melakukannya.

Berikut adalah bacaan doa kamilin disertai latin dan artinya.

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لَوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَإِلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَمِنْ حُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta lawâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa ilal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban- kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat , yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra, yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

Lantas bagaimana hukum membaca doa kamilin usai shalat tarawih?

Buya Yahya menjelaskan soal doa, ada doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dan jelas mendapatkan kesunnahannya.

"Tapi ada lagi doa yang dibuat oleh diri kita sendiri. Kalau doa yang dibuat sendiri itu tidak boleh lalu disebut bid'ah atau haram, maka semua orang melakukan keharaman. Ya Allah semoga anakku shaleh rizkinya banyak, Nabi tidak pernah mengajarkan hal itu," jelas Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Ia mengingatkan untuk melihat makna dari doa tersebut, dalam hal ini adalah doa kamilin yang bermakna positif untuk penyempurnaan iman.

Buya Yahya pun merasa heran ada yang mengharamkan doa kamilin.

"Itu biasanya orang yang sok hebat atau sok hadist. Siapa yang melarang kita membuat doa, asal maknanya benar," paparnya.

Terkait dalil doa kamilin, menurut Buya Yahya ada dalilnya jika diuraikan satu per satu. Hanya jasa tidak ada nash Nabi menjelaskan doa kamilin.

Ada berbagai dalil yang bisa dijadikan patokan dalam doa kamilin, di antaranya doa minta tambah iman, doa penegak shalat, doa membayar zakat, dan lain-lain.

"Semua ada dalilnya kalau dirinci. Saya suka mendengar bid'ah doa tarawih itu. Apa yang salah dari maknanya, kalau ada yang salah dari maknanya dihapus saja. Minta surga, bisa minum air susu surga masa tidak boleh, aneh, semoga Allah mengampuni orang-orang aneh seperti itu," ucap Buya Yahya.

Buya Yahya menambahkan membaca doa kamilin bukan suatu dosa. Maka membaca doa kamilin hukumnya boleh karena mengandung makna yang baik.

Ia pun merasa sedih banyak orang yang mudah memvonis sesuatu dianggap sesat, bid'ah, dan haram.

"Selagi maknanya tidak salah, maka doa itu boleh dipanjatkan, doa kamilin maknanya sesuai dengan keagungan bulan Ramadhan, dan itu indah," pungkas Buya Yahya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved