Ramadhan 2022

Doa Buka Puasa di Ramadhan 2022, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Tentang Adab Berbuka

Simak Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan di sini. Juga penjelasan Ustadz Adi Hidayat soal adab buka puasa.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
Capture Youtube BPost
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, mengatakan, Masjid Istiqlal akan kembali menggelar buka puasa bersama dan tarawih pada Ramadhan nanti. 

Kesimpulan dari hadist di atas, melambatkan puasa termasuk boleh dilakukan namun sebaiknya dihindari jika tanpa sebab. Karena melambatkan buka puasa membuat pelakunya menjadi rugi yakni tidak dicintai Allah SWT, berada dalam keburukan, dan tidak mengikuti sunnah Nabi SAW.

Penampakan Syifa dan Nanda buka puasa perdana bersama Umi Kalsum dan Ayah Ozak di rumah Ayu Ting Ting.
Penampakan Syifa dan Nanda buka puasa perdana bersama Umi Kalsum dan Ayah Ozak di rumah Ayu Ting Ting. (instagram @mom_ayting92_)

Doa Buka Puasa

Sebelum menyantap makanan berbuka, biasanya dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.

Doa yang seperti apa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, doa berbuka puasa lebih tepat dibaca saat waktu adzan berkumandang atau waktu berbuka tiba.

"Kita ambil salah satu yang jarang diperdebatkan hadist riwayat At-Tirmidzi nomor hadist 2357 riwayat sahabat Ibnu Omar," terang Ustadz Adi Hidayat dikutp Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Baca juga: Keutamaan Shalat Israq Setara Pahala Haji dan Umrah, Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Hadist tersebut adalah sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."

Dari hadist tersebut terdapat dua pendapat tentang cara makan dan berdoa bagi umat muslim.

Ustadz Adi Hidayat menguraikan, pendapat pertama mengacu pada arti dari hadist tersebut telah hilang dahaga, maka dapat diartikan minum terlebih dahulu kemudian membaca doa.

"Pada hal ini ada yang mengamalkan baca bismillah dulu, minum, baru membaca doa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencicipi kurma dan makan makanan lainnya," ujarnya.

Pendapat kedua doa itu dibaca ketika berbuka sebelum minum dan makan, sebagaimana hal ini sebagai jaminan ketenangan yang diberikan Allah SWT.

Meski ada dua pendapat, Ustadz Adi Hidayat mengatakan tak ada yang perlu dipertentangkan. Dibaca sebelum dan sesudah bukan suatu masalah, asalkan membaca doa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved