Ramadhan 2022
Tuntunan Shalat Tahajud di Malam Ramadhan 2022, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Kemuliaan Shalat Malam
Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa penjelasan mengenai shalat tahajud. Simak tuntunan sesuai Rasulullah SAW.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Memasuki Ramadhan, umat muslim seringkali bagun dini hari khususnya untuk bersahur.
Tak sedikit pula jemaah menjadi rutin melaksanakan ibadah shalat tahajud di malam Ramadhan 2022.
Ustadz Adi Hidayat memberikan beberapa penjelasan mengenai shalat tahajud.
Shalat Tahajud termasuk shalat sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW kepada umat Islam.
Cara menunaikannya sesuai cara Rasulullah SAW diungkap Ustadz Adi Hidayat.
Baca juga: Mimpi Basah Saat Puasa Ramadhan 2022, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Segera Mandi Wajib
Baca juga: Masuk Waktu Imsak di Ramadhan 2022, Ustadz Abdul Somad Perbolehkan Teruskan Makan Sahur
Dalam melaksanakan shalat Tahajud, terdapat surah-surah yang dibaca dan doa setelahnya.
Memasuki bulan Ramadhan nanti, Shalat Tahajud menjadi salah satu qiyamul lail yang dianjurkan dikerjakan umat muslim agar menambah keimanan dan ketaqwaan.
Shalat Tahajud di bulan Ramadhan dapat dikerjakan bertepatan waktu sahur.
Shalat Tahajud menjadi sarana bagi umat Islam untuk memohon dan berpasrah kepada Allah atas permasalahan hidup.
Lantas bagaimana Shalat Tahajud sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, shalat Tahajud dapat mengangkat karir aktivitas umat muslim, bisa menghadirkan penjagaan Allah dan bimbingan dalam mengawali aktivitas.
"Maka bisa menghadirkan solusi setiap kesulitan dan menghadirkan langsung pertolongan dari Allah ketika mengalami gangguan kehidupan, untuk itu konsisten mengerjakan shalat malam," jelas Ustadz Adi Hidayat dikutip dari Akhyar.tv via kanal Youtube Kajian Islam Official.
Sholat Tahajud dilaksanakan tiap malam. Termasuk di malam nisfu syaban. (kolase/konsultasifiqih)

Secara ringkas, tata caranya sama dengan shalat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
1. Niat
Bagi yang melafadzkan niat, niat sholat tahajud adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
(Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini lillahi ta’aalaa)
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Baca juga: Resep Menu Sahur Ramadhan 2022, Bahan Sederhana Sarden dan Tempe Bikin Kenyang Seketika
2. Takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah (Kumpulan doa iftitah)
3. Membaca surat Al Fatihah
4. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang-panjang.
5. Ruku’ dengan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tuma’ninah
7. Sujud dengan tuma’ninah
8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
9. Sujud kedua dengan tuma’ninah
10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah
12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Rasulullah biasa membaca surat yang panjang.
13. Ruku’ dengan tuma’ninah
14. I’tidal dengan tuma’ninah
15. Sujud dengan tuma’ninah
Baca juga: Batas Waktu Niat Puasa Ramadhan 2022, Berikut Lafadznya Dilengkapi Artinya
16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
17. Sujud kedua dengan tuma’ninah
18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah
19. Salam
Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat).
Waktu Pelaksanaan Shalat Tahajud
Mengenai waktu pengerjaan Shalat Tahajud, Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, Rasululullah bangun dan melaksanakannya pada pertengahan malam, kurang atau lebih sedikit.
"Kalau dikonversi ke waktu kita (WIB) sekitar 1.30 WIB dari Subuh misalnya 4.30 WIB. Maka ada waktu sekitar 3 jam untuk menunaikan shalat Tahajud bagi Nabi Muhammad yang mana ahli surga dan dekat dengan Allah, bagi kita umatnya yang belum tentu masuk surga dan bukan nabi, apakah sama bangunnya? belum tentu," urainya.
Ustadz Adi Hidayat pun mengatakan, umat muslim masih bisa menunaikan shalat Tahajud sebelum waktu fajar tiba, meski tidak secepat dan selama Rasulullah dalam pengerjaannya.
Lebih lanjut, tidak ada batasan spesifik mengenai jumlah shalat malam termasuk shalat tahajud dapat dikerjakan sebanyak apapun, namun minimal dapat dikerjakan dua rakaat,
Namun sesuai yang dikerjakan Rasulullah SAW yakni:
1. Empat rakaat + empat rakaat + tiga rakaat (4 + 4 + 3 = 11 rakaat), berdasarkan HR. Al-Bukhari dari 'Aisyah.
2. Dua rakaat iftitah + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + dua rakaat + satu rakaat (2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 1 = 13 rakaat), berdasarkan HR. Muslim dari 'Aisyah.
Surah yang Dibaca saat Shalat Tahajud
Ustadz Adi Hidayat menerangkan, pada satu rakaat Nabi Muhammad minimal membaca 100 ayat surah Al-Baqarah.
Selain itu, 10 hingga 11 ayat terakhir surah Ali Imran yang dibaca dalam satu rakaat, jenis surah tersebut ialah surah ringan yang dihafalkan.
Bahkan, Rasulullah membaca surat hingga 5 jus dalam satu rakaat.
"Pengalaman Abdullah bin Mas'ud (sahabat Nabi), Nabi membaca tuntas dalam satu rakaat surah Al-Baqarah 286 ayat, nyambung Surah Ali Imron 200 ayat, nyambung lagi Surah An-Nisa 197 ayat, setelah selesai An-Nisa tak terasa 5 jus baru rukuk," jelasnya.
Berdasarkan yang dikerjakan Nabi Muhammad, Shalat Tahajud tidak berfokus pada rakaat melainkan, panjang dan bagusnya bacaan, serta kekhusyukan dalam menjalankannya.
Doa Sholat Tahajud
Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya.
Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir, waktu paling istijabah untuk berdoa.
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya.
Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari)
Maka apa pun permintaan seorang hamba, mohonkanlah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Baik kebutuhan dunia maupun kebutuhan akhirat. Terutama meminta ampun kepada Allah Subhanahhu wa Ta’ala karena bacaan paling utama di sepertiga malam terakhir adalah istighfar.
Rasulullah juga mengajarkan doa khusus untuk sholat tahajud. Yakni doa sholat tahajud yang dibaca sebagai doa iftitah:
Pertama, dari riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ،
اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana.
Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat,
hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan.
Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad)
Kedua, dari riwayat Aisyah radhiyallahu ‘anha:
اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ، اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ أَنْتَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Ya Allah, Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil. Pencipta langit dan bumi. Yang mengetahui yang gaib dan yang nampak.
Engkau yang memutuskan diantara hamba-Mu terhadap apa yang mereka perselisihkan.
Berilah petunjuk kepadaku untuk menggapai kebenaran yang diperselisihan dengan izin-Mu. Sesungguhnya Engkau memberi petunjuk kepada siapa saja yang Engkau kehendaki menuju jalan yang lurus. (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud)
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)