Ramadhan 2022

Buya Yahya Paparkan Pahala Mengerjakan Shalat Isyraq & Hadistnya, Ini Tata Cara Pengerjaanya

Buya Yahya menjelaskan pahala Shalat Isyraq dan hadistnya. Juga dipaparkan tata cara Shalat Isyraq tersebut

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau Buya Yahya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Di bulan Ramadhan 1443 H ini kita dianjurkan memperbanyak ibadah sunnah.

Salah satunya mengerjakan ibadah shalat sunnah. Salah satunya adalah Shalat Isyraq.

Shalat sunnah ini dilakukan pagi hari sebelum Shalat Dhuha

Tata cara Shalat Isyraq di bulan Ramadhan 2022 dijelaskan Buya Yahya.

Shalat Isyraq adalah salah satu shalat sunnah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan.

Umat Islam yang melaksanakan ibadah shalat sunnah termasuk Shalat Isyraq, akan mendapatkan pahala.

Baca juga: Yuk Bersedekah di Bulan Ramadhan, Salah Satu Keutamaannya Dijauhkan Dari Api Neraka

Baca juga: Wanita Haid Bisa Dapat Pahala Kala Ramadhan, Buya Yahya Sebutkan Amalan Ini yang Bisa Dikerjakan

Shalat isyraq dikerjakan pada pagi hari, yang mana waktu pelaksanaannya mensekati shalat dhuha.

Bagaimana tata cara Shalat Isyraq?

Buya Yahya menjelaskan terdapat perbedaan pendapat tentang adanya shalat isyraq.

Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, shalat Isyraq bukan shalat Dhuha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah shalat Dhuha.

Dalil yang mendasari kesunnahan shalat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut:

كَانَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي)

Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan shalat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t).

(Abdurrahman bin Husain al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr fî Takhrîji Mâ fil Ihyâ’ ‘anil Akhbâr pada Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, [Dârul Kutubil Islamiyyah], juz I, h. 197).

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَطْلَعِهَا قِيْدَ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ كَقَدْرِ صَلَاِة الْعَصْرِ مِنْ مَغْرِبِهَا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ أَمْهَلَ حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَ الضُّحَى صَلَّى أَرْبَعًا. (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي. حسن)

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved