Kriminalitas Banjar

HP Terduga Kasus Narkoba Tewas Ditembak di Martapura Dikembalikan, 2  Lagi Permintaan Belum Terjawab

HP terduga kasus narkoba tewas ditembak di Martapura Dikembalikan, masih dua Lagi permintaan keluarga belum terjawab

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
banjamasinpost.co.id/Mukhtar wahid
Wahyu, tokoh masyarakat Desa Jawa Laut Kecamatan Martapura yang juga adik Iyur yang tewas ditembak polisi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Wahyu masih teringat bertegur sapa terakhir dengan kakaknya, Iyur (24) Minggu (3/4/2022) sekitar pukul 17.30 Wita.

Rupanya, itu terakhir kalinya dia bersua dengan sang kakak. Iyur (24) tewas ditembak petugas kepolisian Polres Banjarbaru dalam penyergapan malam itu.

"Saya mau berangkat menghadiri undangan berbuka puasa. Saya disapanya mau kemana. Saya jawab mau ke undangan buka puasa," ujar Wahyu ditemui reporter Banjarmasinpost.co.id, Rabu (6/4/2022)  bercerita,

Malam harinya, Wahyu mengaku menerima kabar kakaknya berurusan dengan polisi dan mengalami luka tembak, malam hari selepas acara tadarus Alquran.

Baca juga: Terduga Kasus Narkoba Tewas Ditembak di Martapura, Polda Kalsel : Ada Perlawanan Dengan Parang

Baca juga: Berupaya Kabur, Spesialis Pembobol Rumah di Sebatik Timur Kaltara di Dor Polisi

Baca juga: Motif Tewasnya Mahasiswi STIPER Amuntai Belum Terungkap, Polres HST Masih Kejar Tersangka

"Saya pasrah dan berdoa saat kakak dibawa polisi. Tak lama saya menerima kabar, beliau sudah meninggal dunia di RSUD Ratu Zalecha Martapura," katanya.

Kemudian, Selasa (6/4/2022) , Wahyu mendampingi sang menantu almarhum meminta kejelasan di Mapolsek Banjarbaru Utara.

Tujuannya ingin bertemu dengan anggota polisi penembak korban,  meminta tanggungjawab biaya pendidikan dua anak almarhum serta meminta handphone korban. 

Almahum adalah tulang punggung keluarga, punya dua anak dan satu isteri yang masih dibiayai dan sekolah. 
Dari tiga permintaan itu, baru satu yang terlaksana yaitu handphone milik korban dikembalikan anggota Polsek Banjarbaru Utara.

Dua permintaan lain, belum terealisasi karena anggota polisi penembak disebut masih diperiksa secara internal dan etik. 

Kemudian minta biaya  kompensasi bagi pendidikan dua anak almarhum yang masih sekolah belum ada jawaban. 

Sementara itu, Abdul Syahid, Ketua RT 4 Desa Jawa Laut mengaku yang pertama memastikan kondisi korban luka tembak di RSUD Ratu Zalecha.

"Saya sendiri yang datang melihat kondisi Iyur di rumah sakit. Saya memang sejak kecil dan satu sekolah dasar sudah berteman akrab," kenangnya.

Baca juga: Penembakan di Kalsel - Terduga TO Kasus Narkoba di Martapura Tewas dengan Sejumlah Luka Tembak

Syahid.merasa kehilangan tokoh masyarakat yang menjamin kemananan lingkungan selama banjir di wilayah Desa Jawa Laut. 

"Almarhum yang bertahan menjaga kampung. Warga lainnya sudah mengungsi,. Kami jelas kehilangan kepala keamanan di kampung Jawa Laut ini," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved