Ramadhan 2022

Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Ustadz Abdul Somad : Dibaca Sebelum Adzan Subuh

Ini bacaan niat puasa Ramadhan 1443 H atau Ramadhan 2022 yang kita tengah jalani, Ustadz Abdul Somad jelaskan waktu membacanya

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
instagram @ustadzabdulsomad_official
Ustadz Abdul Somad 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak terasa kita akan memasuki hari ke-4 Ramadhan 1443 H atau Ramadhan 2022 versi Pemerintah pada Rabu (6/4/2022) ini.

Sedangkan Muhammadiyah akan memasuki Ramadhan ke-5.

Tentunya kita berharap ibadah puasa kita di Ramadhan kali ini mendapatkan pahala.

Sama-sama mengingatkan sebelum berpuasa kita jangan lupa untuk berniat.

Ustadz Abdul Somad mengungkap waktu yang baik melakukan niat puasa Ramadhan.

Baca juga: Wanita Haid Bisa Dapat Pahala Kala Ramadhan, Buya Yahya Sebutkan Amalan Ini yang Bisa Dikerjakan

Baca juga: Ini Tata Cara Shalat Tahajud, Ustadz Adi Hidayat Paparkan Surah yang Biasa Dibaca Rasulullah SAW

Diketahui, bulan Ramadhan adalan bulan kesembilan dalam sistem penanggalan Islam.

Di bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa secara penuh satu bulan.

Sama halnya mengerjakan ibadah lainnya, ibadah puasa wajib ini juga diawali dengan niat.

Waktu yang baik melakukan niat puasa Ramadhan dijelaskan Ustadz Abdul Somad.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah Puasa Hari ke-4 Ramadhan 1443 H Untuk Daerah DKI Jakarta, Medan dan Banjarmasin

Baca juga: Menu Sahur Ramadhan 2022 Menggugah Selera, Moms Bisa Resep Capcay & Tahu Telur Ini, Mudah Dibuat

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.

"Niatnya kapan dipasang? Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ia menerangkan, niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.

Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.

Mazhab Maliki berpendapat niat boleh diucapkan satu kali untuk mewakili puasa satu bulan.

Sedangkan Mazhab Syafi'i, Hambali, dan Hanafi menyebutkan niat puasa wajib harus dilakukan setiap malam.

Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.

"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkasnya.

Doa Berbuka Puasa

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Doa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Doa 2

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS (CAPTURE YOUTUBE USTADZ ABDUL SOMAD OFFICIAL)

Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.

Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.

Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.

"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.

Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah

للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved