Ramadhan 2022
Niat Shalat Isyraq Serta Panduan Pengerjaanya, Simak Juga Penjelasan Buya Yahya Tentang Pahalanya
Buya Yahya menjelaskan tentang niat dan panduan mengerjakan Shalat Isyraq berserta hadist dan dalilnya serta keutamaan shalat sunnah ini
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Umat Islam saat ini tengah menjalani ibadah puasa 1443 H atau Ramadhan 2022
Di bulan penuh berkah dan maghfirah ini kita disarankan mempertebal ibadah kita dengan mengerjakan shalat sunnah seperti Shalat Tahajud, Shalat Dhuha , dan Shalat Isyraq.
Mengenai Shalat Isyraq, Buya Yahya pun beri penjelasan mengenai tata cara dan panduan mengerjakannya.
Tak ketinggalan juga hadist mengenai shalat sunnah yang dilakukan sebelum Shalat Dhuha ini.
Kemudian juga tentang pahala mengerjakan Shalat Isyraq ini.
Baca juga: Bacaan Doa Qunut Arab dan Latin Disertai Tata Cara Shalat Subuh Sendiri dan Berjamaah
Baca juga: Usai Shalat Subuh Jangan Beranjak Dulu Dari Sajadah, Amalkan 5 Zikir yang Sangat Dasyat Keutamaanya
Umat Islam yang melaksanakan ibadah shalat sunnah termasuk shalat isyraq, akan mendapatkan pahala.
Shalat isyraq dikerjakan pada pagi hari, yang mana waktu pelaksanaannya mendekati shalat dhuha.
Bagaimana tata cara shalat isyraq?
Buya Yahya menjelaskan terdapat perbedaan pendapat tentang adanya shalat isyraq.
Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, shalat Isyraq bukan shalat Dhuha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah shalat Dhuha.
Dalil yang mendasari kesunnahan shalat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut:
كَانَ إِذَا أَشْرَقَتْ وَارْتَفَعَتْ قَامَ وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَإِذَا انْبَسَطَتِ الشَّمْسُ وَكَانَتْ فِي رُبُعِ النَّهَارِ مِنْ جَانِبِ الْمَشْرِقِ صَلَّى أَرْبَعًا (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي)
Artinya, “Ketika matahari terbit dan mulai naik (satu atau dua tombak) maka Rasulullah ﷺ berdiri dan shalat dua rakaat; dan ketika matahari mulai menjulang tinggi dari arah timur dalam seperempat siang maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali t).
Baca juga: 10 Surat-surat Pendek yang Bisa Dihapalkan Saat Ramadhan 2022, Dari An-Nas Sampai Al-Falaq
Baca juga: Perbanyak Tiga Amalan Ini saat Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Pahala Besar yang Diperoleh
(Abdurrahman bin Husain al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr fî Takhrîji Mâ fil Ihyâ’ ‘anil Akhbâr pada Ihyâ’ ‘Ulûmiddîn, [Dârul Kutubil Islamiyyah], juz I, h. 197).
كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ مِنْ مَطْلَعِهَا قِيْدَ رُمْحٍ أَوْ رُمْحَيْنِ كَقَدْرِ صَلَاِة الْعَصْرِ مِنْ مَغْرِبِهَا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ أَمْهَلَ حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَ الضُّحَى صَلَّى أَرْبَعًا. (رواه الترمذي والنسائي وابن ماجه من حديث علي. حسن)
Artinya, “Ketika matahari bergeser dari tempat terbitnya seukuran satu atau dua tombak, sebagaimana ukuran waktu shalat Ashar dari Maghribnya, maka Nabi ﷺ shalat dua rakaat, kemudian beliau diam (tidak shalat) sampai ketika waktu Dhuha naik, maka beliau shalat empat rakaat.” (HR at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah dari hadits Ali. Hadits hasan).
(‘Ubaidillah bin Muhammad Abdissalam al-Mubarakfuri, Mir’âtul Mafâtîh Syarhu Misykâtul Mashâbîh, 1984, IV: 346-347).
"Bagi yang menyatakan ada adalah ada. Anjuran shalat isyraq diriwayatkan at-Tirmidzi," jelas Buya Yahya dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Riwayat tersebut adalah:
مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ تَامَةٍ (رواه الترمذي. حسن)
Artinya, “Siapa saja yang shalat subuh secara berjamaah, kemudian duduk dengan berdzikir kepada Allah sampai terbit matahari, kemudian shalat dua rakaat maka ia akan mendapatkan pahala sebagaimana haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR at-Tirmidzi. Hadits Hasan). (Al-‘Iraqi, al-Mughni ‘an Hamlil Asfâr juz I, halaman 337).
Berdasarkan hadist tersebut keutamaan shalat isyraq adalah sebagaimana pahala haji dan umrah yang sempurna.
Dijelaskannya, hal ini bila dilakukan dalam rangkaian shalat subuh secara berjamaah, lalu duduk berdzikir sampai terbit matahari, kemudian baru melakukan shalat isyraq dua rakaat.
Dari perbedaan pendapat tentang shalat israq, Buya Yahya mengimbau kepada umat Islam diperbolehkan untuk meyakini pendapat shalat israq berbeda atau sama dengan shalat dhuha.
"Boleh-boleh saja meyakini yang mana, jangan ada yang diributkan di masyarakat," ujarnya.
Tonton Videonya, KLIK
Terkait waktu pelaksanaan, shalat isyraq hampir sama dikerjakannya dengan shalat dhuha.
Buya Yahya menjelaskan, terdapat sedikit perbedaan waktu antara shalat isyraq dengan shalat dhuha.
"Shalat isyraq dan dhuha dilaksanakan di waktu yang sama yaitu waktu dhuha. Namun shalat isyraq dilaksanakan lebih dulu daripada shalat dhuha," ucap Buya Yahya.
Ia menambahkan, setelah matahari terbit hendaknya menunggu beberapa menit terlebih dulu baru kemudian mengerjakan shalat isyraq.
"Setelah shalat isyraq dua rakaat, dilanjutkan shalat dhuha delapan rakaat bisa pula dua rakaat," ujarnya.
Hal itu bisa dilakukan jika meyakini pendapat adanya shalat isyraq. Namun jika tidak meyakini adanya shalat isyraq bisa langsung mengerjakan shalat dhuha.
Niat Shalat Isyraq
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal isyrâq rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Saya menyengaja shalat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Shalat Isyraq
1. Takbiratul ihram.
2. Membaca doa iftitah.
3. Membaca Al-Fatihah dan surat pendek.
4. Rukuk dengan tuma'ninah.
5. I'tidal dengan tuma'ninah.
6. Sujud dengan tuma'ninah.
7. Duduk di antara dua sujud.
8. Sujud kedua.
9. Lalu berdiri untuk menjalankan rakaat kedua.
10. Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
11. Rukuk dengan tuma'ninah.
12. I'tidal dengan tuma'ninah.
13. Sujud.
14. Duduk di antara dua sujud.
15. Sujud kedua.
16. Tasyahud akhir.
17. Salam.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
( Banjarmasinpost.co.id/Mariana)