Berita Banjar

Kisah Sopir Perempuan Bus Trans Banjarbakula, Rela Nginap di Kantor saat Shift Pagi

diantara ratusan sopir bus Trans Banjarbakula yang gagah memakai topi, ada dua perempuan kuat yang juga menjadi sopir bus Trans Banjarbakula.

Penulis: Milna Sari | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/milna sari
Yudhia di Terminal Gambut Barakat 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Bus Trans Banjarbakula kini menjadi salah satu angkutan umum yang ramai dicoba oleh masyarakat kawasan Banjarbakula.

Menariknya diantara ratusan sopir bus Trans Banjarbakula yang gagah memakai topi, ada dua perempuan kuat yang juga menjadi sopir bus Trans Banjarbakula.

Adalah Dwi Yudhia Ramelna dan Siti Marhamah, yang sudah tiga bulan ini menjadi sopir bus.

Yudhia saat ditemui di kantor BTS Trans Banjarbakula Rabu (13/4/2022) tampak akan pulang setelah bekerja di shift pagi.

Baca juga: Simulasi Bus Trans Banjarbakula Kalsel dari Gambut ke Batibati, Beroperasi 16 April 2022

Baca juga: Bus Trans Banjarbakula Beroperasi, Terminal Gambut Barakat Semakin Ramai

Ibu dua anak ini tak menyangka bisa diterima menjadi sopir bus.

Perempuan berusia 29 tahun ini bahkan bukan perempuan tamatan SMA, ia tamatan kampus negeri jurusan Teknik Elektronika.

"Tidak menyangka juga bisa diterima jadi sopir bus, karena di lowongannya hanya diterima laki-laki," kata Yudhia.

Menjadi sopir bus perempuan bagi Yudhia adalah satu hal yang menantang sekaligus menyenangkan.

Mantan staf administrasi di perguruan tinggi negeri di Banjarmasin ini kerap mendapatkan pujian dari penumpang.

Mulai dari kaum perempuan hingga laki-laki kerap memujinya lantaran keberaniannya menjadi sopir bus.

"Bapak-bapak, ibu-ibu, biasa banyak yang kagum, beraninya katanya jadi sopir bus, ada yang bilang mantap juga, ada yang kasih semangat juga," ungkap Yudhia.

Meski begitu sopir bus Trans Banjarbakula Jurusan Handil Bakti ini mengaku sempat kaget saat menjadi sopir bus.

Armada yang nyaman dengan fasilitas AC yang memadai membuat dirinya sempat sakit akibat masuk angin.

"Awalnya senang karena busnya dingin banget, lama-lama saya masuk angin terus sakit, tapi sekarang sudah terbiasa dengan dingin di dalam bus," ujarnya.

Menjadi bunga diantara ratusan kumbang menurut Yudhia juga justru menjadikannya lebih diperhatikan oleh sopir lain.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved