Berita Banjar

Kisah Sopir Perempuan Bus Trans Banjarbakula, Rela Nginap di Kantor saat Shift Pagi

diantara ratusan sopir bus Trans Banjarbakula yang gagah memakai topi, ada dua perempuan kuat yang juga menjadi sopir bus Trans Banjarbakula.

Penulis: Milna Sari | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/milna sari
Yudhia di Terminal Gambut Barakat 

Ia yang seorang single parent harus menghidupi dua orang anaknya sendiri.

Warga Bangkal Banjarbaru ini bahkan rela nginap di kantor BTS di Terminal Gambut Barakat demi bisa tepat waktu dalam bekerja.

"Kalau shift pagi, saya dari Bangkal harus berangkat dari jam 3 subuh, sampai terminal jam 4, bawa bus ke pal 6, dan jam 5 mulai jalan busnya, jadi saya pilih nginap di kantor, malam-malam setelah tidurkan anak-anak saya berangkat ke kantor, tidur di kantor," urai Yudhia.

Baca juga: Polres Kotabaru Bongkar Modus Arisan Online Fiktif, Merugikan Korban Rp 3,4 Miliar

Baca juga: Wakil Rakyat Tapin Pastikan Memantau Pembayaran THR untuk Buruh

Menyetir bus sebelumnya juga tak pernah dilakoni Yudhia.

Begitu mendaftar menjadi sopir bus, Yudhia yang sebelumnya sudah mahir menyetir roda empat meminjam bus pribadi milik ayahnya untuk belajar.

"Karena untuk jadi sopir bus harus ikut tes tertulis dan tes praktik nyetir bus," ujarnya.

Yudhia mengaku senang dengan profesinya sebagai sopir bus Trans Banjarbakula.

Ia juga didukung oleh keluarga dan tetangganya.

"Anak-anak saya juga senang, karena mereka senang naik bus, dan bagi saya apapun pekerjaan itu yang penting halal dan bisa untuk menghidupi keluarga saya," tambahnya.

Berbeda dengan Yudhia, Siti Marhamah, rekannya merupakan sopir bus berpengalaman 11 tahun menjadi sopir di kawasan tambang batu bara.

Ia juga menjadi sopir bus Trans Banjarbakula bersamaan dengan Yudhia.

Banjarmasinpost.co.id / Milna

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved