Selebrita
Tak Lagi Tinggal di Rumah Raffi Ahmad dan Nagita, Nisya Ahmad Kini Curhat Biaya Sekolah Anaknya
Nisya Ahmad kini tak lagi tinggal di rumah presenter Raffi Ahmad dan Nagita Slavina. Terungkap curhatnya soal biaya anaknya yang mau sekolah di London
“Mau juga Atqia sejuta ya,” tambah Raffi lagi.
Namun Nisya menjelaskan bahwa kini putri sulungnya tersebut sudah mulai tak tertarik dengan mainan, melainkan lebih memikirkan keinginannya untuk melanjutkan sekolah di London.
“Uwa Afi, Atqia mah udah nggak mau mainan, Atqia mah mau kuliah ke London,” ucap Nisya.
Keinginan keponakannya itu pun langsung disanggupi Raffi yang berjanji akan membantu sekolah Atqia kelak.
“Oke nanti dikuliahin di London ya sama Uwa Afi ya oke,” jawab Raffi.
Baca juga: Tolak Bertemu Galih Ginanjar, King Faaz Ucap Ini pada Fairuz A Rafiq: Jangan Pernah Sebut Nama Dia
Baca juga: Motif Asli Lord Rangga Mau Tanding Tinju Lawan Vicky Prasetyo Terungkap, Sentil Nama Raffi Ahmad
Kuliah di Luar Negeri, Bersiaplah Hadapi "Gegar Budaya"!
Banyak pelajar Indonesia merantau ke negeri orang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Alasan paling utama karena mereka ingin mendapatkan pendidikan bertaraf internasional sekaligus menjajal pengalaman baru.
Tercatat, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di luar negeri berjumlah 50.000-60.000 orang.
Bahkan di Belanda, pelajar Tanah Air menempati urutan kelima terbanyak dari total mahasiswa internasional yang menimba ilmu di sana.
Nadia Rachma Pratiwi salah satunya. Wanita asal Yogyakarta ini tengah merampungkan pendidikan sarjana International Finance and Accounting di Saxion University, Belanda.
Dia memilih merantau ke negeri orang, salah satunya, karena ia ingin mengenal lebih banyak orang dari berbagai latar belakang budaya di dunia. Benar saja, teman sekelas Nadia datang dari banyak negara.
"Kadang, kami berdiskusi dan berdebat mengenai budaya masing-masing. Tapi, semua orang di sini saling menghormati dan terus belajar untuk mengatasi perbedaan-perbedaan ini," kata Nadia ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (12/10/2016).
Menurut situs resminya, sekitar 14 persen dari total 26.000 mahasiswa Saxion University berasal dari luar Belanda. Kampus ini menampung pelajar dari 89 negara lain di dunia.
"Keragaman ini mendorong kami (mahasiswa) untuk saling berbincang, berdiskusi, berdebat, dan mencoba mengerti satu sama lain, membangun dinding toleransi antar-mahasiswa," tutur Nadia.
Universitas pun menganggap keberadaan mahasiswa internasional sebagai salah satu elemen penting. Menurut Recruitment and Partnerships Officer Sanxion University, Jasja Bos, pelajar internasional memberikan banyak pelajaran berharga bagi pengelola kampus.