30 Kata-kata Mutiara RA Kartini, Memotivasi dan Bisa Dibagikan Hingga Jadi Status di Media Sosialmu

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari ini Kamis (21/4/2022) adalah Hari Kartini 2022.

Banyak jasa yang telah diberikan RA Kartini terhadap emansipasi wanita di Indonesia.

Tak heran tokoh wanita ini menjadi salah satu wanita yang sangat dikagumi dan menginspirasi banyak wanita Indonesia.

Hari Kartini pun saat ini kita peringati setiap tanggal 21 April.

Peringatan ini bertujuan menghargai perjuangan RA Kartini dalam menghidupkan emansipasi wanita di Indonesia.

Baca juga: Referensi Link Twibbon Hari Kartini 2022, Begini Cara Pasangnya di Media Sosial

Baca juga: Kumpulan Link Twibbon Hari Kartini 2022, Berikut Sejarah dan Biografi Pelopor Emansipasi Wanita

RA Kartini lahir di Mayong pada 21 April 1879 di Mayong, Jepara, dikutip dari laman Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara.

Kartini adalah seorang perempuan yang memiliki semangat pendidikan yang tinggi.

Untuk mengingat perjuangan Kartini dan merayakan hari kelahirannya, berikut ini kata-kata mutiara Hari Kartini, dikutip dari Kemenkum HAM.

Kata-Kata mutiara Hari Kartini

1. "Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam." -RA Kartini

2. "Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi, satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri." - RA Kartini

3. "Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dahulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu" - RA Kartini

4. "Jangan menyerah selagi kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan itu datang karena selangkah lagi kamu menang" -RA Kartini

Baca juga: Biaya Haji 2022 Sebesar Rp 39,8 Juta, Para Jamaah 41 Hari di Tanah Suci dan Dapat 3 Kali Makan

Baca juga: Perbanyak Shalawat di Ramadhan 2022 Ini, 5 Keutamaan Didapat, Salah Satunya Dosa-dosa Akan Diampuni

5. "Habis gelap terbitlah terang" -RA Kartini

6. "Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni." (kutipan isi surat Kartini kepada teman karibnya: Ny. Abendanon di Belanda, tahun 1902)