BTalk Mom & Kids
BTalk - Cegah Asma Agar Tak Turun ke Anak, Ini Uraian dr Khairiyadi dari RSUD Ulin Banjarmasin
BTalk Program Mom & Kids hadirkan dr Khairiyadi, dokter RSUD Ulin Banjarmasin, jangan menikah dengan sesama asma, jauhi perokok, susu hipo alergenik.
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sebentar lagi masyarakat dunia memperingati Hari Asma yang jatuh pada tanggal 5 Mei 2022.
Penyakit susah bernapas ini tak mengenal usia, bahkan banyak anak-anak yang mengalaminya.
Banyak orang beranggapan asma merupakan penyakit turunan. Benarkah? Apakah Asma bisa dicegah agar tidak menurun? Bagaimana mengatasi dan mengobati anak yang menderita Asma?
Seputar Asma ini dibahas pada acara BTalk dalam Program Mom & Kids, Kamis (28/4/2022) pukul 16.00 Wita. Program ini menghadirkan dr Khairiyadi MKes SpA (K), dokter RSUD Ulin Banjarmasin.
Perbincangan bersama Jurnalis Banjarmasin Post, Ghaida Zahira, ini ditayangkan live di kanal Instagram Banjarmasin Post, Facebook BPost Online dan Youtube Banjarmasin News Video.
Baca juga: Diduga Limbahnya Mencemari Lingkungan, DLH Banjarmasin Tegur Rumah Makan di Jalan Veteran Ini
Baca juga: Pantau Pospam di Tala, Dirlantas Polda Kalsel Pastikan Seluruh Personel Amankan Jalur Rawan
Dijelaskan Khairiyadi, Asma itu memang penyakit keturunan atau genetik. Selain itu Asma juga disebabkan faktor lingkungan dan gaya hidup.
" Asma adalah termasuk penyakit alergi. Apakah bisa dicegah agar tak menurun ke anak? Bisa, tapi tidak 100 persen," jelasnya.
Salah satu cara mencegahnya adalah seseorang yang alergi Asma tidak berpasangan atau menikah dengan orang yang juga alergi Asma.
"Tapi itu susah juga. Sebab kalau sudah cinta, ya mau apalagi?" tukas Khairiyadi.
Jadi, selain karena orangtuanya alergi sehingga anak pun bisa asma, faktor lingkungan dan gaya hidup juga memicu Asma.
Baca juga: Kakek Pesepeda Tewas Tertabrak di Jalan Veteran Kota Banjarmasin
Baca juga: Penganiayaan di Banjarmasin, Terbakar Cemburu, Suami Serang Istri di Jalan Gubernur Soebardjo
"Si orangtua bersih, tapi pamannya perokok, maka si anak bisa Asma. Itu faktor lingkungan,"
Faktor makanan saat bayi maupun pemilihan susu juga harus diperhatikan untuk anak yang terdiagnosa Asma.
Jika orangtua sudah tahu kondisi anak, maka pasca melahirkan itu anak diberi konsumsi susu alergi, yaitu hipo alergenik atau nonalergenik.
Adapun derajat Asma itu papar Khairiyadi terdiri Asma ringan dan sedang yang 90 persen penderita berada di kondisi ini. Kemudian kondisi berat hingga gagal napas adalah 10 persen sisanya.
Bagi penderita Asma, harus dihindari adalah pantangan, jika pantangan tak dijaga, maka Asma muncul. Makanya, hindari pemicu Asma.
Baca juga: Tempat Hiburan Malam di Candi Laras Utara Kabupaten Tapin Disegel Polisi
Baca juga: Komentari Video Ricuh Sidang Paripurna DPRD Banjar, Politisi PPP Dapil 1 Kalsel Sebut Memalukan
"Sering batuk dan pilek dan tidak diatasi dengan baik, itu bisa menjadi potensi Asma," ujarnya.
Kemudian AC yang terlalu dingin dan penggunaan kipas angin berdebu serta bulu kucing, juga pemicu Asma.
(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)