Liga 1
Eks Pelatih Persib dan Barito, Djanur Resmi Merapat ke Persikabo Jelang Liga 1 2022/2023
Eks pelatih Barito Putera dan Persib Bandung, Djajang Nurjaman, resmi melatih klub Persikabo 1973 sejak Sabtu (30/4/2022) untuk hadapi Liga 1 2023.
Penulis: Amirul Yusuf | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Eks pelatih Barito Putera dan Persib Bandung, Djajang Nurjaman, resmi melatih klub baru menjelang bergulirnya Liga 1 2022/2023.
Pelatih yang akrab disapa Djanur ini resmi merapat ke Persikabo 1973 pada Sabtu (30/4/2022).
Mantan pelatih Persib Bandung tersebut menyatakan kesiapannya menjawab kepercayaan yang diberikan tim kebanggaan masyarakat Bogor.
“Alhamdulillah, musim ini saya mendapatkan kepercayaan melatih Persikabo. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya, bagaimana caranya membawa Persikabo lebih baik lagi musim depan,” ujarnya.
Bergabungnya Djadjang Nurdjaman ke Persikabo 1973 cukup menarik. Sebab, ia kembali menukangi klub asal Jawa Barat setelah sekian lama 'merantau'.
Baca juga: Tangisan Ronaldo Setelah Laga Manchester United vs Brentford di Liga Inggris
Baca juga: Prediksi & Live Streaming Villarreal vs Liverpool di Liga Champions Malam Ini, Mo Salah & Mane Main
Ia adalah pelatih yang pernah sukses bersama Persib Bandung.
Berlatar belakang sebagai putra daerah Jawa Barat, berhasil mengantarkan Persib juara Liga Indonesia pada 2014 dan menyabet gelar juara Piala Presiden 2015.
Namun sejak berpisah dengan Persib pada 2017, selalu kesulitan, seakan tidak pernah berjodoh dengan klub-klub yang dibela.
Meski sempat membawa prestasi, hubungan kerja samanya dengan tim yang dibela selalu kandas di tengah kompetisi. Lantaran pola yang sama, terulang hampir setiap musim, hal tersebut seakan menjadi kutukan baginya.
Dimulai dari PSMS Medan. Setelah angkat kaki dari Persib, Djanur bergabung dengan Ayam Kinantan pada putaran kedua Liga 2 2017.
Baca juga: AC Milan Scudetto, Artinya Inter Milan Dikalahkan Tim Terbaik Keempat di Liga Italia Serie A
Baca juga: Klasemen & Top Skor Liga Inggris, Ronaldo Pepet Mo Salah & Man United Posisi Enam Besar
Tangan dinginnya berhasil mengantarkan PSMS menjadi runner up Liga 2 2017 dan promosi ke Liga 1 2018.
Sayang, kiprah PSMS di Liga 1 2018 bersama Djanur tidak mulus. Setelah 10 kekalahan dan enam kemenangan dari 16 pertandingan, PSMS memutuskan untuk mengakhiri kerja sama.
Setelah putus dari PSMS, kemudian menyeberang ke Persebaya Surabaya pada putaran kedua Liga 1 2018.
Di Persebaya, pelatih kelahiran 30 Maret 1959 pun sempat menjadi pahlawan yang mengangkat prestasi tim dari posisi ke-13 hingga finis di posisi 5 besar.
Namun saat memasuki Liga 1 2019, masalah yang sama terjadi lagi

Diawali tiga pertandingan pertama tanpa kemenangan, tim berjuluk Bajul Ijo menunjukkan masalah konsistensi dalam bertanding. Sementara manajemen sudah terlanjur memasang target tinggi.
Situasi semakin tidak menguntungkan, setelah Persebaya tersingkir pada babak perempat final Piala Indonesia.
Akhirnya pada pekan ke-13, Persebaya memutuskan mengakhiri kerja sama dengannya karena empat kali kalah, enam seri dan empat kemenangan saja dari 12 pertandingan.
Setelah itu, Djanur bergabung dengan Barito Putera pada putaran kedua Liga 1 2019. Namun pola yang sama kembali muncul.
Di sisa musim 2019, ia berhasil mengangkat Barito Putera dari ancaman degradasi dan mengakhiri musim di posisi ke-13.
Baca juga: Kata Jurgen Klopp Jelang Villarreal vs Liverpool di Leg 2 Semifinal Liga Champions Malam Ini
Baca juga: Eks Striker Inter Milan Dikaitkan dengan Persebaya di Bursa Liga 1, Ini Profil Luc Castaignos
Namun saat memasuki Liga 1 2021-2022, Barito Putera dihadapkan dengan masalah konsistensi.
Tim tidak memetik kemenangan pada empat pekan pertama, dilanjutkan dengan tiga kekalahan beruntun dari pekan ke-6 hingga pekan ke-8.
Pada pekan ke-10 sampai ke-12, Barito Putera sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Namun ekspektasi langsung patah pada pekan ke-13 karena tim justru kembali mengalami empat kekalahan beruntun hingga pekan ke-16.
Barito Putera pun memutuskan mengakhiri kontrak Djanur pada pekan ke-17 dengan catatan 10 kekalahan, tiga hasil seri dan empat kemenangan saja.
Baca juga: Wasit Daniele Orsato Pimpin Laga Real Madrid vs Man City di Liga Champion, Catatan Buruk Los Blancos
Kini, Djanur memupuk asa baru. Ia ingin Persikabo 1973 menjadi titik kebangkitan.
Kesamaan latar belakang dan budaya memudahkannya menemukan chemistry dengan klub.
Bukan tidak mungkin ia bakal mengulang kesuksesannya seperti saat bersama Persib pada masa lalu.
(Banjarmasinpost.co.id/Amirul Yusuf)