Berita Tapin
Harga Sapi di Kabupaten Tapin Melonjak Pasca Perketat Masuk Hewan untuk Cegah PMK
Harga sapi di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalsel, mengalami kenaikan sebagai dampak pengetatan penjualan ternak untuk cegah Penyakit Mulut dan Kuku.
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Harga sapi di Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, mengalami kenaikan.
Itu terjadi, pasca diperketat masuknya sapi dari daerah lain akibat penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Seorang penjual sapi, Fadil, , Senin (16/5/2022), mengatakan bahwa kenaikan harga sapi ini imbas dari penyebaran PMK di daerah lain.
"Karena semakin diperketat, sehingga harga sapi di daerah Kabupaten Tapin mengalami kenaikan," jelasnya.
Fadil mengatakan untuk kenaikan harga, yakni Sapi Bali dan jenis Sapi Limosin.
Baca juga: Kepala Disbunnak Kalsel Sebut Ternak Suspek PKM di Kabupaten Tala Sudah Membaik
"Kenaikan ini, selain karena dampak pengetatan untuk pencegahan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, juga karena mendekati Hari Raya Idul Adha 1443 H," lanjutnya.
Ia mengatakan kenaikan ini baru saja terjadi dengan kisaran harga Rp 12 juta hingga Rp 16 juta yang dari jenis sapi bali.
"Untuk jenis sapi kurban harganya berkisar antara Rp 16 juta hingga Rp 25 juta, umur dua tahun," jelasnya.
Ia mengakui, meskipun Penyakit Mulut dan Kuku belum terdeteksi di Kabupaten Tapin, namun diperkirakan harga sapi akan terus mengalami lonjakan.
"Kami berharap tidak ada sapi di Kabupaten Tapin yang terdeteksi penyakit tersebut agar harga per ekor tidak terus mengalami peningkatan, apalagi mendekati momen hari raya kurban," ungkap Fadil.
Baca juga: Lima Ekor Sapi di Tanahlaut Kalsel Terdeteksi PMK, Disnak Keswan Kirim Sampel ke Balai Veteriner
Baca juga: Hindari Penularan PMK, Pemkab Tanahlaut kalsel Tutup Pasar Hewan Saranghalang
Ia juga mengakui sudah mulai ada peningkatan pemesanan sapi, baik itu jenis Sapi Bali maupun Sapi Limosin.
"Pada umumnya yang biasanya banyak pemesanan itu dari daerah Margasari, Batalas, Buas-Buas dan luar daerah khususnya Kota Banjarbaru," rinci dia, seraya menambahkan stok sapi sampai saat ini masih aman.
(Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Sene)