Berita Tanahlaut

Membangun Madrasah dari Tabungannya, Sebulan Wakapolsek Takisung Rogoh Rp 5 Juta untuk Operasional

Inspektur polisi satu di Polsek Takisung, Tala Kalsel menabung sedikit demi sedikit untuk membangun madrasah ibtidaiyah

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
MUNADI UNTUK BPOST GROUP
Iptu Munadi turut memantau pelaksanaan vaksinasi covid-19 di madrasahnya, beberapa waktu lalu. 

Belum lagi untuk biaya rutin lainnya seperti pembayaran rekening listrik.

Namun ia tak mempersoalkan seberapa banyak uang pribadinya yang banyak tersedot untuk pembangunan dan operasional madrasah itu.

Pasalnya, itu merupakan 'tabungan' amalnya untuk bekal kehidupan abadi kelak.

"Kebetulan saya juga punya kebun kelapa sawit, karet dan juga beternak sapi. Hasilnya alhamdulillah bisa untuk membangun madrasah," tandas perwira yang menjabat wakil kapolsek Takisung ini.

Ia merasa teramat bahagia ketika dapat berbuat baik dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Kebahagiannya kian bertambah ketika warga sekitar memberi dukungan besar terhadap keberadaan madrasahnya, termasuk terhadap penetapan SPP yang hanya dipatok Rp 30 ribu sebulan.

Karena itu Munadi berobsesi akan terus melengkapi sarana prasarana penunjang serta perluasan jenjang pendidikan hingga ke level aliyah atau setara SMA.

"Kalau nanti sudah jalan semua jenjangnya mulai ibtadiyah hingga aliyah, maka insha Allah akan saya naikkan statusnya menjadi pondok pesantren," cetus lelaki kelahiran Blora (Jawa Tengah) 28 April 1972 ini.

Baca juga: Pedagang Kotabaru Sebut Biaya Stand di Saijaan Expo Mahal, Begini Penjelasan Pengelola

Dikatakannya, area lahan yang ia persiapkan untuk pengembangan madrasahnya cukup memadai yakni satu hektare.

Letaknya pun strategis dan sangat mudah dijangkau masyarakat karena berdekatan dengan jalan raya Takisung.

Munadi yang menjadi polisi sejak 1993 rekrutmen Polda Jawa Tengah tahun 1992 silam ini menuturkan keberadaan madrasahnya juga cukup berdampak positif terhadap penunaian tugas utamanya sebagai seorang aparat hukum.

Pendekatan religius menurutnya lebih mengena, interaksi dengan masyarakat juga lebih mudah.
"Itu sisi lain manfaat yang saya rasakan. Lebih dari itu tujuan saya yakni turut membantu pemerintah daerah mencerdaskan generasi muda Tala yang agamis," tandas Munadi.

Selain turut menjadi pengajar di MIS Nur Aldzulam, Munadi juga memimpin TK/TPA di kampungnya.

Selepas bertugas atau pada hari libur, ia meluangkan waktunya untuk mendermakan pikiran dan tenaganya untuk mendidik murid dan membesarkan lembaga pendidikan berbasis agama itu.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved