Mesin Kopi
Lihat Penampakan Mesin Kopi Tertua di Dunia, Dipamerkan di Jakarta dan Dibuat Seratus Tahun Lalu
Ini penampakan salah satu mesin kopi tertua di dunia yang dipamerkan ART1 Gallery & Museum
BANJARMASINPOST.CO.ID - Minum kopi saat sudah menjadi gaya hidup. Sehingga saat ini muncul banyak kedai kopi.
Kopi pun mulai digemari oleh semua kalangan dari muda hingga tua.
Seiring waktu mesin kopi pun bermunculan. Namun siapa sangka mesin kopi telah ada sejak sekitar 100 tahun lalu.
Baru-baru dipamerkan salah satu mesin kopi tertua di dunia.
Ya, tren minum kopi saat ini makin meluas di Tanah Air. Di berbagai kota, termasuk di kota-kota tier 2 dan 3, kafe-kafe yang menawarkan menu minuman berbasis kopi tumbuh menjamur.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 22 Mei 2022, Jabar, Jateng dan Kalsel Diguyur Hujan Lebat
Baca juga: Terjatuh dan Diinjak Massa Saat Pengamanan Demo, Kapolsek Gambir Dilarikan ke RS
Hal itu mendorong Toffin menghadirkan mesin kopi terbaru Black Eagle Maverick dan grinder New Mythos dari Victorio Arduino di Indonesia.
Bersamaan itu pula mereka juga memamerkan sejumlah model mesin kopi tertua di dunia yang dibuat tahun 1910 dan ditampilkan selama dua hari di ART1 Gallery & Museum di Jalan Rajawali Selatan Raya, Jakarta, 20-21 Mei 2022.
Di pameran ini juga ditampilkan pula hanging spare part mesin Black Eagle.
Di hari pertama, acara pameran diisi oleh Mikael Jasin, Brand Ambassador brand Victoria Arduino Indonesia, sekaligus jawara Indonesia Barista Championship 2019-2020 yang memberikan presentasi serta workshop tentang fitur terbaru dari Maverik dan New Mythos.
“Maverick dan New Mythos menawarkan fitur terbaru dari generasi sebelumnya yang dapat mempermudah kerja barista sehingga sangat user friendly. Mesin ini juga mengedepankan teknologi yang ramah lingkungan sekaligus semakin presisi untuk menciptakan segelas kopi," ujar Jasin, Jumat (20/5/2022).
Dia menjelaskan, kedua mesin ini cocok untuk coffee specialty atau business owner yang concern dengan kualitas rasa.
Padai hari kedua, pameran dibuka untuk umum dan bisa dinikmati oleh para pengunjung.
Dipameran ini, dihadirkan mesin espresso tertua dari Victoria Arduino yang dibuat tahun 1910 dan Victoria Arduino Avalve yang dibuat tahun 1933.
Baca juga: Peraturan Outfit Peserta UTBK SBMPTN 2022, Berikut Tips Persiapan Sebelum Mulai Ujian
Baca juga: Tercebur ke Sungai, Pencari Kayu Galam Tewas Diterkam Buaya, Terdapat Luka Gigitan di Perut
Pengunjung juga bisa mengetahui sejarah panjang Victoria Arduino dari masa ke masa, melalui art installation “The Journey”.
Untuk menarik perhatian khalayak serta peminat seni, Toffin Indonesia bekerjasama dengan ART1 dengan menggelar kompetisi seni lukis dari ampas kopi.
Jasin memaparkan, sebagai seorang barista, dirinya melihat sejumlah keunggulan utama dari Maverick. Pertama, bentuknya lebih ringkas dan slim.
“Teknologi baru sukses merampingkan Maverick dari versi sebelumnya. Hal ini akan membuat tampilannya lebih menarik,” jelas Jasin.
Kedua, Maverick lebih sustainable alias ramah lingkungan. Menurut Jasin, teknologi T3 yang disematkan membuat Maverick memiliki presisi dan kontrol yang sama namun mampu mengurangi 37 persen penggunaan energ.
“Jadi Maverick ini lebih hemat listrik. Hal ini diperoleh melalui pengurangan volume boiler dengan bahan stainless steel,” ungkap Jasin.
Ketiga lebih user friendly. Jasin menyebutkan, bahwa fitur preset dari Maverick memungkinkan coffee shop untuk mengatur sejumlah setting berbeda. Hal ini akan memudahkan bahkan barista pemula untuk meracik kopi dengan citarasa sempurna.
“Jadi misalnya ada sejumlah barista di gerai. Nah, gerai tersebut hanya perlu satu barista senior untuk mengatur setting awal untuk digunakan oleh barista lainnya yang lebih senior. Jadi yang junior tidak perlu mengatur seluruh setting dari awal lagi. Hal ini sangat memudahkan para barista pemula dalam menghasilkan kopi yang baik,” urai Jasin.
Mesin espresso premium ini harga per unitnya dimulai dari Rp 215 juta.
Adapun Grinder New Mythos disebut Jasin telah naik kelas. Pasalnya, grinder terbaru ini hadir dengan fitur yang lebih kaya dengan 4 pilihan mesin yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemilik bisnis.
“Jadi ada fitur display layar sentuh yang membuatnya lebih user friendly juga, Clima Pro untuk mengatur temperatur lebih mudah melalui touch screen, dan Zero Waste yang mampu meminimalisir potensi terbuangnya hasil gilingan biji kopi dari mesin,” ungkap Jasin.
New Mythos sendiri hadir dengan 4 pilihan yakni MY75, MYG75, MY85, dan MYG85 yang dibandrol mulai dari Rp42 juta.
Black Eagle Maverick memiliki fitur-fitur seperti T3 Genius, evolusi dari teknologi T3 yang menawarkan presisi dan kontrol yang sama namun mampu mengurangi 37 % penggunaan energi. Hal ini diperoleh melalui pengurangan volume boiler dengan bahan stainless steel.
Fitur lainnya adalah Steam by Wire System yang telah diperbaharui, bisa memberikan kualitas dry steam yang sam. Caranya dengan menambahkan 3 kontrol untuk purge serta memisahkan steam antar jug dengan kapasitas yang berbeda.
Black Eagle Maverick juga mengoptimasi bentuk dan berat grup sebesar 23 % untuk memungkinan kecepatan panas yang lebih reaktif, cepat, serta presisi. Elektronik yang baru ini juga bisa secara akurat mengontrol elemen pemanas.
Fitur lainnya adalah Pure Brew Technology, sebuah metode revolusioner untuk mengesktraksi espresso dan ekstraksi kopi dengan tekanan rendah dan disesuaikan dengan paten Victoria Arduino yang baru yaitu portafilter dengan conical double-mesh filter yang bisa menciptakan PureBrew, cara baru filter ekstraksi kopi agar terasa lebih manis dan full-bodied. Mesin espresso ini dibandrol mulai dari Rp215 juta.
Sementara, New Mythos memiliki fitur menarik dengan 4 pilihan mesin yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemilik bisnis.
Antara lain, Display Touch Screen yang lebih user friendly dan memudahkan barista dalam mengubah pengaturan, membaca informasi hingga totalitas control mesin. Barista juga bisa menyimpan pengaturan gilingan biji kopi hingga 20 resep yang berbeda.
Fitur lainnya adalah Clima Pro yang memungkinan barista untuk mengatur temperatur yang berbeda atau mematikan sistem melalui display touch screen yang semuanya bisa di program dengan mudah.
Untuk meningkatkan performa, sistem ventilasi diletakkan di bagian belakang agar sirkulasi udara lebih baik dan mesin grinder bisa diletakkan di tempat yang lebih strategis. Sistem elektronik yang baru, juga menawarkan kontrol yang akurat untuk menjaga stabilitas panas.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mesin Kopi Tertua di Dunia Dipamerkan di Jakarta,.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post