Selebrita
Tangis Adzam Kala Lihat Wajah sang Nenek Tuai Reaksi Sule, Putra Nathalie Tak Kenali Engkom Komara
Kediaman keluarga Sule dan Nathalie Holscher di Tambun kedatangan keluarga dari Bandung. Ada juga nenek Adzam Adriansyah Sutista, Engkom Komara.
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
BANJARMASINPOSTCO.ID - Kediaman keluarga Sule dan Nathalie Holscher di Tambun kedatangan keluarga dari Bandung. Ada juga nenek Adzam Adriansyah Sutista yakni Engkom Komara.
Ibu Sule itu mengunjungi sang cucu kesayangan yakni Adzam Adriansyah Sutisna.
Sayangnya, saat bertemu rombongan keluarga Sule dari Cimahi itu, Adzam justru menangis.
Dilansir Banjarmasinpost.co.id dari video vlog YouTube SULE FAMILY tayangan 21 Mei 2022, saat itu Engkom Komara datang bersama saudara-saudara dari Sule.
Baca juga: Kala Tubuh Kiwil Digerogoti Virus, Ini Keadaan Rohimah yang Kini Jadi Istri Pria Bule Turki
Baca juga: Penampilan Ameena Putri Aurel dan Atta Halilintar Bikin Iis Dahlia Syok, Yuni Shara: Astaga Mena
Tentu, tingkah Adzam yang menangis itu menuai reaksi Sule.
“Cayang cayang emak itu mah emak tuh emak emak emak, “ ujar Sule dikutip Banjarmasinpost.co.id pada Minggu (22/5/2022).
Ketika itu, Adzam tengah tertidur di ranjangnya kemudian langsung didatangi oleh rombongan Engkom Komara.
Meskipun awalnya menangis, namun akhirnya Adzam bersedia digendong oleh mereka termasuk Engkom Komara.
Kerinduan Engkom Komara kepada sang cucu akhirnya terbayarkan setelah bertemu dengan Adzam.
Memang, Adzam merupakan satu-satunya anak Sule yang berdarah bule.
Baca juga: Reaksi Ibu Ahmad Dhani Kala Maia Estianty Perkenalkan Irwan Mussry, Nenek Al El Dul Berdiri
Baca juga: Tak Juga Dibangun, Ini Nasib Rumah Baru Ayu Ting Ting yang Sempat Heboh, sang Arsitek Beri Bocoran
Hal itu karena Adzam mewarisi darah Nathalie Holcher yang merupakan wanita berketurunan Belanda dan Jerman.
Tampang bule Adzam juga memikat hati Engkom Komara selaku neneknya.
Demikian juga dengan saudara-saudara Sule yang kagum dengan ketampanan dan kulit putih Adzam.
“Buleeeee, “ ucap Engkom Komara.
Simak video selengkapnya: KLIK
Baca juga: Dulu Rossa Keceplosan, Kini Luna Maya Kulik Fakta Ariel NOAH dan BCL yang Bikin Penasaran
Baca juga: Sikap Dewi Perssik Bertemu Saipul Jamil Lagi Terekam, Lihat Juga Perlakuan Angga Wijaya di Pesawat
Mengapa Kita Tak Punya Ingatan Masa Balita?
Kebanyakan dari kita tidak bisa mengingat kehidupan di usia empat tahun pertama. Bahkan, faktanya kita hanya mengingat sedikit saja tentang masa-masa sebelum usia 7 tahun.
Ketika kita mencoba mengingat kehidupan awal sebagai balita, terkadang tidak jelas apakah itu ingatan yang nyata atau kita hanya mengumpulkan kembali apa yang diceritakan orang lain tentang kita atau dari foto-foto.
Melansir dari Kompas.com, fenomena tersebut disebut juga dengan "amnesia masa kecil". Para ilmuwan sejak lama berusaha memecahkan misteri ini, dan sampai saat ini belum ada penjelasan yang mencerahkan.
Salah satu teori menyebut, kita tidak bisa mengingat masa bayi dan balita karena di usia ini memang belum terbentuk memori yang utuh. Walau begitu, bayi berusia 6 bulan bisa memiliki memori jangka pendek.
Ingatan pada bayi hanya bertahan satu menit, dan dalam jangka panjang hanya dalam hitungan minggu atau bulan.
Dalam sebuah penelitian, bayi berumur 6 bulan yang belajar bagaimana menekan pengungkit mainan kereta-keretaan bisa mengingat lagi cara kerja mainan ini tiga minggu kemudian.
Pada anak usia prasekolah, mereka bisa mengingat kejadian satu tahun sebelumnya. Tetapi masih diperdebatkan apakah memori jangka panjang di usia dini memang sesuatu yang memang terkait dengan waktu dan tempat secara akurat.
Menurut Jeanne Shinskey, dosen senior bidang psikologi dari Royal Holloway Universitas London, kemampuan memori anak berusia tiga tahun memang tak seperti pada orang dewasa, karena masih terus berkembang.
"Perubahan-perubahan pada masa perkembangan yang juga terjadi pada otak, mungkin bisa menjelaskan mengapa ingatan masa kecil menghilang," katanya.
Perkembangan yang juga terjadi pada bagian-bagian otak ini termasuk pembentukan, mempertahankan, dan mengambil kembali memori. Misalnya saja, hipocampus yang bertanggung jawab pada pembentukan memori, masih berkembang sampai usia 7 tahun.
Selain itu, faktor bahasa juga berperan. Di usia satu sampai enam tahun, anak-anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat, dari satu dua kata menjadi sangat fasih bicara.
Perkembangan yang pesat pada kemampuan verbal ini tumpang tindih dengan periode amnesia masa kecil. Misalnya saja penggunaan kata-kata lampau, sehingga anak sering keliru mengingat hal yang terjadi minggu lalu atau kemarin.
Para ahli mengatakan, memori sebelum usia bicara akan hilang jika tidak diungkapkan dalam bahasa. Dalam penelitian, bayi berusia 2,5 tahun yang secara verbal bisa menceritakan suatu kejadian akan tetap mengingatnya sampai 5 tahun kemudian.
Shinskey mengatakan, kebiasaan bercerita dari orangtua juga bisa membantu anak mengingat.
"Cerita dalam keluarga bisa menjaga ingatan anak dan juga meningkatkan kemampuan naratif, yaitu mengingat kejadian kronologis. Semakin runut ceritanya, makin mudah diingat," katanya.
Faktor budaya ikut berpengaruh pada terbentuknya ingatan masa kecil. Orang dewasa di lingkungan budaya yang lebih menghargai kemandirian (Amerika Utara, Eropa), cenderung memiliki ingatan masa kecil lebih baik dibanding dengan orang dewasa yang dibesarkan dalam budaya yang menghargai kekerabatan (Asia dan Afrika).
Dalam budaya yang lebih menonjolkan kemandiran, orangtua akan lebih banyak menceritakan tentang kemampuan individu anak, pengalaman, perasaan, tetapi lebih sedikit tentang hubungan dengan orang lain atau rutinitas sosial.
Sebagai contoh, anak-anak di Amerika mungkin lebih mengingat mereka mendapat bintang emas dari gurunya di kelas playgroup, sementara anak di China mengingat mereka belajar bernyanyi bersama di kelas.
Memang masih banyak hal yang belum dipahami dalam amnesia masa anak-anak ini, tetapi hasil penelitian terbaru terus mengalami kemajuan.
Shinskey mengatakan, walau kita tidak bisa dengan jelas mengingat kejadian saat usia balita, tetapi masa-masa tersebut meninggalkan jejak kuat dan memengaruhi perilaku kita saat ini.
Baca juga: Datangi Rumah Baim Wong demi Uang Rp 100 Juta, Dokter Ini Kecele Perlakuan Ayah Kiano
Baca juga: Susul Arya Saloka, Amanda Manopo Juga Tinggalkan Ikatan Cinta, Pemeran Andin Bakal Pergi ke Swiss
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)