Religi
Panduan Masbuk yang Benar pada Shalat Berjamaah Dijelaskan UAH, Langsung Ikuti Gerakan Imam
Ustadz Adi Hidayat yang kerap disapa UAH menjelaskan soal Masbuk dalam Shalat Berjamaah. Inikata Ustadz Adi Hidayat
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Shalat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan shalat sendirian (munfarid).
Faktor yang menjadi halangan tersebut, di antaranya:
a. Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat shalat berjamaah,
b. Angin kencang yang sangat membahayakan,
c. Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat shalat berjamaah,
d. Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil, dan
e. Karena baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai, dan jengkol.
6. Tata Cara shalat jamaah
Berikut tata cara melakukan shalat berjamaah, yakni:
a. Shalat berjamaah diawali dengan adzan dan iqpmah, akan tetapi apabila tidak memungkinkan, cukup dengan iqomah saja
b. Barisan Shalat shof di belakang imam diisi oleh jamaah laki-laki, sementara jamaah perempuan berada di belakangnya
c. Dalam melaksanakan shalat berjamaah seorang imam membaca bacaan shalat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan (sir).
Bacaan yang dinyaringkan, yakni:
- Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi, dan salam
- Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat al-Qur'an pada dua rakaat pertama
- Shalat Magrib, Isya, dan Subuh, begitu juga dengan shalat Jumat, gerhana, istisqal, idain (dua hari raya), Tarawih dan Witir
d. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak boleh mendahului gerakan imam
e. Setelah salam, imam membaca dzikir dan doa bersama-sama dengan makmum atau membacanya sendiri-sendiri
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post