Religi

Pahala Qadha Ramadhan Digabung Puasa Senin Kamis Diuraikan Buya Yahya, Berikut Niat Harus Dibaca

Buya Yahya menjelaskan pahala qadha ramadhan digabung puasa Senin Kamis. Menjalankan puasa Senin Kamis dengan niat qadha, puasanya sah.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
TRIBUN TIMUR
Ilustrasi Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan keutamannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Membayar puasa yang terlewat di bulan Ramadhan adalah sebuah kewajiban umat Islam. Buya Yahya menjelaskan pahala qadha ramadhan digabung puasa Senin Kamis.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah menerangkan pula niat yang harus dibaca apabila ingin menggabung qada puasa wajibd an puasa sunnah.

Kaum hawa umumnya tak bisa berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, karena kodrat perempuan yang harus mengalami menstruasi.

Hal ini menyebabkan adanya utang puasa Ramadhan, sebagian mengqadha secara cepat namun tak sedikit pula yang menunda.

Selain itu, bisa juga bagi laki-laki meninggalkan puasa sebab sakit atau sedang bepergian jauh.

Baca juga: Arab Saudi Larang Lansia di Atas 65 Tahun Berangkat Haji, Kemenag Berikan Jawaban Nasib Selanjutnya

Baca juga: Doa Iftitah yang Benar Dijelaskan Buya Yahya, Begini Lafadznya Disertai Latin dan Terjemahan

Meski terus menumpuk, utang puasa Ramadhan wajib dibayar.

Buya Yahya menjelaskan siapa yang menjalankan puasa Senin Kamis dengan niat qadha, puasanya sah.

"Berpuasa di hari Senin dan Kamis atau hari lainnya dengan niat qadha hukumnya sah, asal yakin ada puasa wajib yang ditinggalkan," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Sehingga tata cara yang dilakukan bagi yang ingin mengqadha sekalian puasa sunnah Senin Kamis yakni melakukan niat qadha untuk berpuasa esok harinya.

Pahala yang didapat bagi yang mengerjakan qadha di bulan Syawal dan bertepatan hari Senin atau Kamis, akan mendapatkan tiga pahala sekaligus yaitu utang puasa lunas satu hari, serta dapat pahala puasa Syawal dan Senin Kamis.

Pengerjaan puasanya sama sebagaimana berpuasa di bulan Ramadhan, disunnahkan sahur di sepertiga malam dan wajib berniat qadha, kemudian puasa diakhiri dengan berbuka saat masuk waktu maghrib.

Seseorang yang tidak mengetahui pasti jumlah utang puasa, disarankan Buya Yahya agar memastikan jumlahnya.

Sebab jika tidak dipastikan atau dikira-kira maka akan menyebabkan orang tersebut akan selalu waswas di tengah ketidakpastian.

"Dia tidak ngerti sudah cukup atau belum, maka paling enak dia duduk sebentar untuk memperkirakan utang puasanya," jelas Buya Yahya.

Cara menghitungnya Buya Yahya menjabarkan, dimulai dari menghitung saat seseorang sudah mulai baligh, bagi perempuan mengalami menstruasi pertama kali.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved