DPRD Batola
Sikapi Serangan Tungro di Lahan Pertanian, DPRD Batola Sarankan Penanganan Jangka Panjang
Komisi III DPRD Kabupaten Batola temui petani dan petugas pertanian di tingkat kecamatan untuk cari solusi penanganan serangan tungro di tanaman padi.
Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel, tak lepas dari serangan tungro pada tahun ini.
Kondisi demikian cukup memprihatinkan, terutama di kalangan petani padi yang mengandalkan usaha ini sebagai mata pencarian.
Serangan tungro atau wereng hijau ini sendiri bukan hal baru, hampir di setiap musim tanam pada beberapa tahun terakhir selalu terjadi.
Menyikapi kondisi yang dikeluhkan masyarakat petani ini, Komisi III DPRD Batola turut memberikan perhatian dengan terjun langsung menemui petani dan petugas balai yang ada di tingkat kecamatan.
Disampaikan Ketua Komisi III DPRD Batola, M Zamruni, sejumlah petugas Balai pertanian telah melakukan upaya pengendalian hama wereng hijau dengan beberapa proses tahapan.

Namun, lanjutnya, mereka juga terkendala anggaran dalam optimalisasi penanganan, termasuk alsintan yang digunakan.
"Jadi, mereka ini perlu adanya tambahan anggaran dalam penanganan tungro, terutama untuk biaya operasional dan kelengkapan alsintan," terang M Zamruni saat kunjungan kerja ke BPP Anjir Muara, pekan lalu.
Kemudian, ia juga mengharapkan adanya pengendalian tungro ini dalam jangka panjang. Entah itu mulai dari penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, atau mengganti varietas yang ditanam dengan varietas yang lebih tahan terhadap serangan tungro.
Sementara itu, hal serupa juga disampaikan Junaidin, anggotA Komisi III DPRD Batola yang melakukan kunjungan kerja di Kecamatan Anjir Pasar, Rabu (25/5/2022).
"Untuk penangan tungro ini, penanganan lebih dini bisa diawali dengan lebih cermat dalam penganggaran di setiap tahunnya. Karena kejadian yang sama terus berulang-ulang," ucap Junaidin.
Dengan begitu, menurutnya, pengendalian di lapangan lebih mudah dan cepat teratasi. Terutama, sigap dalam pengadaan insektisida maupun alsintan lainnya.
"Semoga saja serangan virus tungro ini bisa terus teratasi. Sehingga maksimalnya hasil panen yang didapat petani," tandasnya. (AOL/*)