Tempat Santai Tepi Sungai di Marabahan

Inilah Jalan Panglima Wangkang Kota Marabahan, Kawasan Kampung Bahari di Sisi Sungai Barito

Di kawasan Jalan Panglima Wangkang, Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), sejumlah bangunan tua berarsitektur Banjar Kuno sangat dominan.

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI
Situs Cagar Budaya Rumah Bulat yang terdapat di Jalan Panglima Wangkang, Kelurahan Marabahan Kota, Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Sebagai daerah di tepian Sungai Barito, Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sangat kental dengan keseharian masyarakatnya beraktivitas di air. 

Baik itu berkenaan dengan mata pencarian, akses transportasi, kegiatan olahraga, hingga memenuhi konsumsi sehari-hari. 

Hal inilah yang membuat peradaban masa lampau di Kota Marabahan sangat kuat dengan nadi Sungai Barito

Seperti yang terlihat dan bertahan di kawasan Jalan Panglima Wangkang, sejumlah bangunan tua dengan arsitektur Banjar Kuno sangat dominan.

Baca juga: Berkunjung ke Kota Marabahan, Belum Lengkap Jika Tak Mampir ke Siring Ulek

Rata-rata bangunan rumah banjar di kawasan yang berada di tepi Sungai Barito ini berbahan kayu. Dengan atap sirap dan berbentuk panggung. 

Di sepanjang Jalan dengan Nama Pejuang Dayak Bakumpai ini, tidak sulit menemukan rumah adat Banjar dengan berbagai jenis, yaitu palimasan, palimbangan, gajah baliku, gajah manyusu, bubungan tinggi dan lainnya.

Di Jalan Panglima Wangkang pula terdapat Rumah Bulat, salah satu Cagar Budaya yang ada di Kota Bahalap, Marabahan

Rumah bertipe joglo ini posisinya tepat di tepian Sungai Barito, RT 8, Kelurahan Marabahan Kota, Kecamatan Marabahan. 

Baca juga: Tak Kalah Menarik, Siring Kodim 1005 Barito Kuala Jadi Alternatif Bersantai di Marabahan Kalsel

Baca juga: Titian Pelangi, Kawasan Bersantai yang Aysik di Marabahan Kabupaten Barito Kuala

Pada masanya, rumah ini memiliki banyak peran dalam masa penjajahan, mulai dari sebagai gudang, sekolah, tempat berkumpul pejuang, hingga markas untuk menggelar rapat organisasi kepemudaan.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved