Malaysia Setop Ekspor Ayam
Malaysia Mulai Berlakukan Setop Ekspor Ayam, Pengusaha Restoran Singapura Kelabakan
Terhitung hari ini Rabu 1 Juni 2022, Malaysia memberlakukan larangan ekspor ayam. Singapura akhirnya kelabalakan karena stok menipis.
BANJARMASINPOST.CO.ID – Pemberlakuan larangan ekspor ayam oleh pemerintah Malaysia memberi dampak kepada negara Singapura.
Harga ayam potong di Singapura melonjak tajam hingga mencapai 13 ringgit per kilogram.
Sejumlah pengusaha restoran di Singapura panik jadinya.
Bahkan pengusaha restoran di Singapura memilih tidak berjualan dulu.
Baca juga: Pencarian Eril Memasuki Hari Ketujuh, Ustadz Adi Hidayat Ajak Doakan Anak Ridwan Kamil
Baca juga: Viral Video Garuda Alami Turbulensi, Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra Berikan Penjelasan
Usai Malaysia melarang kegiatan ekspor ayam, kini harga ayam potong di Singapura melonjak sebanyak 13 ringgit per kilogram.
Hal ini lantas memicu kepanikan akan adanya krisis protein hingga membuat sejumlah restoran nasi Hainan di Maxwell Food Center Singapura terpaksa berhenti berjualan.
Meskipun bukan berasal dari Singapura, namun keberadaan nasi ayam Hainan tidak bisa lepas dari masyarakat Singapura, bahkan menu ini jadi salah satu makanan nasional yang wajib disajikan dalam setiap acara.
Larangan impor yang dilakukan Malaysia tak hanya mendorong krisis dan lonjakan pada komoditas ayam, namun juga memaksa para penjual nasi ayam Hainan untuk menutup gerainya hingga membuat jutaan warga Singapura terancam tidak lagi dapat menikmati menu nasi ayam satu ini.
Tian Tian Hainanese Chicken misalnya, restoran satu ini mengumumkan telah berhenti menyajikan hidangan ayam, karena tidak bisa mendapatkan pasokan ayam segar.
Demi menghindari kerugian pada gerainya, Foo Kui Lian pemilik Tian Tian Hainanese Chicken memilih untuk berhenti menjual Nasi Hainan sebagai menu andalannya .
"Kami tidak akan menggunakan ayam beku, gantinya kami akan membawa kembali hidangan lain seperti tahu goreng, potongan daging babi goreng, dan salad udang," kata Foo Kui Lian, dikutip dari straitstimes.
Nasi Hainan
Kondisi serupa juga dialami oleh gerai nasi Ayam Ming Kee di Bishan, selama beberapa hari terakhir restoran nasi ayam ini nekat menjual ayam beku demi mempertahankan usaha restorannya agar tidak gulung tikar.
Meski rasa yang ditawarkan sedikit berbeda namun Sharonne Tan, chief operating officer dari restoran Ming Kee mengungkap bahwa cara ini dapat mengurangi pembengkakan kerugian.
“Kami akan terus menjualnya untuk saat ini, meskipun kami harus menggunakan ayam beku,” kata Tan pria berusia 59 tahun itu.
