Selebrita
Uang Jajan Cinta dan Nino Kuya Selama Ini Dibongkar Uya Kuya, Astrid: Masih Masuk Akal
Keluarga Uya Kuya dan Astrid Kuya kerap disorot. Ini terkait dengan aksi prank mereka. Kini, uang jajan Nino Kuya dan Cinta Kuya selama ini terungkap.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Keluarga presenter Uya Kuya dan Astrid Kuya kerap jadi pemberitaan. Ini terkait dengan aksi prank mereka.
Bahkan, tabiat mereka juga menular pada anaknya, Cinta Kuya dan Nino Kuya.
Nah, baru-baru ini, Uya Kuya membongkar perihal uang jajan Cinta Kuya dan Nino Kuya.
Diketahui, Cinta dan Nino turut mengikuti jejak Uya menjadi YouTuber.
Baca juga: Tak Mau Tutupi, Merry Bongkar Fakta Asli Raffi Ahmad & Mimi Bayuh, Asisten Nagita: Aku Tonjok Duluan
Baca juga: Status Asli Hubungan Ayu Ting Ting dan Rama Jee Akhirnya Terkuak, Pantas Diajak Ayah Ozak Umrah
Bahkan, kedua anak disebut mereka sudah tak meminta uang jajan sejak empat tahun terakhir.
Dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (1/6/2022), Astrid mengaku anak-anaknya sudah dapat mengatur keuangan mereka sendiri.
"Cinta Nino itu udah 3-4 tahun nggak pernah minta uang jajan. Jadi biasanya mereka dapet uang dari hasil Youtube segala macem itu ditabung. Mereka jadi udah punya tabungan sendiri buat jajan berapa, nyimpen buat sekolah, buat apa, itu mereka ngatur sendiri," terang Astrid.
Kendati demikian, Cinta dan Nino tetap dalam pantauan kedua orang tuanya.
"Ya tetap kita pantau, anak-anak kan pegang duit sendiri udah lama. Terus anak-anak itu nggak minta duit ke kita, tapi kita pantau, mutasi rekening mereka kita liat setiap bulan. Mereka alhamdulillah sampai sekarang nggak ada pengeluaran yang boros-boros," sambung Uya.
Meski membeli barang menggunakan uang sendiri, tetapi Cinta dan Nino selalu meminta izin kepada orangtuanya.
Baca juga: Lihat Video Mesra Marshel dan Celine Evangelista, Wirang Birawa: Berhasil Juga Dukunnya
Baca juga: Babak Baru Percintaan Nassar dan Desy Ratnasari Dibongkar Ruben Onsu, Vicky Prasetyo Pun Bereaksi
"Tapi lucunya anak-anak itu masih kayak misalnya mungkin hari ini mereka beli barang yang harganya agak mahal. Mereka selalu ngomong sama kita, 'Ma, aku mau beli ini nih, harganya segini'," ungkap Astrid.
"Padahal uang mereka," timpal Uya.
Astrid pun berpesan agar anaknya tak boros dalam membeli barang.
"Ya oke kalau misalkan masih masuk akal dan memang dibutuhkan. Kita nasehatin 'Kemarin udah beli ya, besoknya jangan beli lagi'. 'Dikumpulin lagi, ditabung lagi duitnya, baru beli lagi satu'," ucap Astrid.
Tak hanya itu, Cinta dan Nino juga menjual barang yang sudah tidak mereka pakai di media sosial.
"Tapi yang surprise dari kita itu adalah mereka udah jualin barang-barang mereka juga yang nggak kepakai. Mereka jual sendiri di Facebook apa di Twitter apa di mana. Barang yang mereka beli sendiri, mereka jual," tutur Uya.
Bahkan, Cinta atau Nino sampai harus membuat proposal yang ditujukan kepada Uya, jika ingin menjual barang pemberian dari Uya maupun Astrid.
"Tapi kalau barang yang dibeliin sama orang tuanya, kayak ada komputer nggak kepake, dia bikin proposal ke saya terus dijual," beber Uya.
Uya merasa anak-anaknya pandai berbisnis lantaran melihat dirinya tanpa diajarkan.
"Anak-anak gua jago bisnis, nggak diajarin. Mereka udah ngeliat bapaknya, mereka bisnis sendiri. Walau Nino pernah berapa kali dia juga dibohongin temennya, belajar lah," tutup Uya Kuya.
Simak video selengkapnya: KLIK
Baca juga: Intip 5 Pabrik Uang Angelina Sondakh Kini, Wajar Jika Janda Adjie Massaid Bisa Bayar Daftar Umrah
Baca juga: Perbuatan Aurel pada Ameena Bikin Krisdayanti Geram, Atta Halilintar Balas Seolah Pukul sang Istri
Begini Cara Melatih Anak agar Mandiri Sejak Dini
Sebesar apapun rasa sayang kita pada anak, penting bagi orangtua untuk membuat anak-anak mereka merasa bahwa mereka mampu melakukan sesuatu.
Orangtua harus menyediakan peluang, agar anak bisa bertindak sendiri dan bersikap seperti anak besar yang bisa bertanggung jawab mengatasi masalahnya.
Jacqueline Sperling, seorang psikolog klinis dan instruktur psikologi di Harvard Medical School dan Harvard Extension School, berbagi beberapa strategi tentang bagaimana menumbuhkan kemandirian pada anak-anak bahkan di usia muda.
Dia berkata, untuk mengizinkan anak-anak menyiapkan makanan kecil mereka sendiri atau memesannya sendiri.
Mintalah juga pada mereka untuk memilih pakaian mereka sendiri atau membiarkan mereka mengajukan pertanyaan kepada orang-orang tertentu, seperti bertanya harga di toko mainan. Selain itu, mulailah mengizinkan mereka berjalan sendiri ke rumah teman jika jaraknya terbilang dekat.
Sperling menambahkan, untuk secara bertahap melibatkan anak-anak dalam pekerjaan rumah, sehingga nantinya membuat mereka merasa mampu melakukannya dan membantu orangtua.
Ini mengajarkan mereka tentang bagaimana melakukan sesuatu sendiri dan menjaga diri mereka sendiri. Latih mereka untuk mempraktikkan tiga perilaku setiap hari.
Baca juga: Saingi Pamor Arya Saloka, Refal Hady Kini Bikin Amanda Manopo Penasaran, Ini Buktinya
Baca juga: Pekerjaan Asli Teddy Pardiyana Kala Anak Sule Tak Kunjung Bagi Warisan Lina, Sentil Rizky Febian
Sperling juga merekomendasikan untuk membuat bagan tugas yang dapat diikuti anak-anak sejak usia dua tahun. Misalnya, pada usia dua tahun, tugaskan balita untuk menyimpan mainannya sendiri.
Pada usia empat tahun, biarkan mereka membantu memberi makan hewan peliharaan, dan pada usia enam tahun, tugaskan mereka untuk menyingkirkan cucian. Dengan cara ini, mereka dapat mulai membangun kepercayaan diri mereka dengan benar.
Perlukah memberi imbalan pada anak?
Menurut American Academy of Pediatrics, memberikan imbalan uang setelah anak-anak menyelesaikan tugasnya dapat mengajarkan anak-anak tentang konsep mengelola uang.
"Untuk melakukan ini pilihlah tugas yang lebih besar, yang berdampak untuk seisi rumah, bukan hanya untuk anak, misalnya mengganti lampu yang rusak atau ikut membantu mencuci mobil," tambah Dr. Sperling.
Dengan melakukan hal tersebut, anak-anak akan mengerti bahwa uang diperoleh dengan membantu komunitas yang lebih besar, tidak hanya melakukan sesuatu untuk diri sendiri.
Selain itu juga akan sangat membantu untuk membiarkan anak-anak mempelajari konsep menabung, membelanjakan, dan mengatur uang yang mereka hasilkan dengan meletakkannya di wadah yang terpisah.
Ajak anak membuat tiga boks terpisah untuk mengatur uangnya. Boks ‘hemat’ dapat mengajarkan anak tentang bagaimana bersikap bijaksana dalam menggunakan uang demi masa depannya.
Boks ‘belanja’ memungkinkan mereka merenungkan apakah uang tunai yang diperoleh dai hasil usahanya layak untuk dibelikan mainan.
Sedangkan boks ‘memberi’ akan membiasakan anak-anak untuk beramal dan berbagi dengan mereka yang kekurangan.
Baca juga: Uang Sedekahnya Dibalas Baim Wong 100 Kali Lipat, Penjual Kopi Ini Syok Ulah Ayah Kiano
Baca juga: Keluhan Syahrini Sepulang ke Jakarta, Curhat pada Reino Barack Kala di Apartemen Mewahnya
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Uya Kuya Sebut Anaknya Sudah Tak Minta Uang Jajan sejak 4 Tahun Terakhir: Tetap Kita Pantau