Religi

Hukum Pakai Baju Bagus di Idul Adha, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Sunnah Hari Raya Kurban

Ustadz Adi Hidayat memaparkan hukum pakai baju bagus di Lebaran Idul Adha. Simak sunnah lain di hari Idul Adha.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti
Bupati Balangan, Abdul Hadi menyaksikan proses penyembelihan hewan kurban di Masjid Al Akbar 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Terdapat sunnah-sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim di Hari Raya Idul Adha. Ustadz Adi Hidayat memaparkan hukum pakai baju bagus di Lebaran Idul Adha.

Selain Hari Raya Idul Fitri, umat muslim juga merayakan Hari Raya Idul Adha.

Di tahun ini, Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah diperkirakan pada Sabtu (9/7/2022).

Terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim dikerjakan pada Hari Raya Idul Adha.

Bagaimana hukum memakai baju bagus di Hari Raya Idul Adha?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan sebelum shalat Idul Adha ada persiapan yang disunnahkan bagi umat Islam, bahkan urusan pakaian pun turut diperhatikan.

Baca juga: Hukum Kurban Dijadikan Nazar Dijelaskan Buya Yahya, Simak Niat Berkurban Disertai Doanya

Baca juga: VIDEO Calon Haji Kabupaten Tabalong Jalani Tes PCR di Covid Center RSUD H Usman Dundrung

"Memakai pakaian terbaik disertai wewangian. Ini berdasarkan hadist riwayat Hakim langsung dari cucunya Nabi Muhammad SAW, Al-Hasad. Telah diperintahkan kepada Kami di setiap dua hari Raya, Idul Fitri dan Idul Adha. Apa perintahnya? Ada yang umum dan khusus Idul Adha saja, secara umum mengenakan pakaian terbaik, secara khusus Idul Adha, 10 hari pertama pahalanya Jihad Fii sabilillah," terang Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Audio Dakwah.

Ia menambahkan, memakai baju bagus di Hari Raya Idul Fitri mendapat pahala, namun memakai pakaian bagus di Hari Raya Idul Adha bukan hanya sunnah dan dapat pahala biasa, namun bisa senilai jihad.

Meski disunnahkan terbaik, Ustadz Adi Hidayat menekankan bukan baju yang berharga mahal namun dari terbaik segi kehalalan mendapatkannya.

Kemudian, bagi kaum Adam memakai wewangian atau parfum yang hukumnya sunnah. Hal ini dilakukan setahun sekali saat Idul Adha bernilai pahala tinggi.

Ibadah sunnah lainnya sesuai perinta Rasulullah SAW saat Hari Raya Idul Adha adalah berkurban dengan yang terbaik dan mampu didapatkan.

"Misal anggaran Rp 3 juta, dari Rp 3 juta itu cari hewan kurban yang paling bagus, bisa domba, sapi atau kambing dilihat dari segi dagingnya bisa dimaksimalkan. Dari anggaran yang kita memiliki cari yang terbaik," paparnya.

Selain itu, hadist riwayat Ahmad menyebutkan sunnah pada Hari Raya Idul Adha adalah tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat Idul Adha.

Perbedaan dengan Hari Raya Idul Fitri, disunnahkan makan untuk membedakan dengan hari sebelumnya di bulan puasa Ramadhan.

"Untung Idul Adha, sunnahnya jangan dulu makan. Kapan makan dilakukan? Kebiasaan Rasulullah SAW hingga pulang shalat ied, namun makna pulang disini adalah sudah meninggalkan tempat shalat, misal Anda lapar saat di perjalanan dan rumah masih jauh, maka boleh makan di perjalanan," urai Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat memaparkan sunnah di hari raya Idul Adha.
Ustadz Adi Hidayat memaparkan sunnah di hari raya Idul Adha. (Youtube Adi Hidayat Official)

Sesuai sunnah Nabi SAW, sepulang shalat ied beliau memakan daging hewan sembelihan hasil kurban yang telah dimasak.

Itulah perbedaan Hari Raya Idul Fitri dengan Hari Raya Idul Adha, yang mana Idul Fitri lebih longgar daripada Idul Adha.

Pada shalat Idul Adha, saat syuruk sudah dimulai tepatnya lewat satu tombak. Sehingga pada saat Dhuha hewan kurban sudah disembelih sehingga sudah bisa dimasak dan dikonsumsi.

Selanjutnya, termasuk sunnah berjalan ke tempat shalat ied dengan berjalan. Lalu sambil bertakbir atau takbiran. Bahkan dari tanggal 1-10 Zulhijah boleh bertakbir.

Selain itu ambil jalan berbeda antara menuju dan pulang dari shalat ied. Sambil menyalami orang-orang sekitar.

"Takbir adalah syiar, paket ibadah pada Idul Adha, maka boleh dilakukan, perkenalkan nama-nama Allah yang baik, itu sunnah pahalanya bisa senilai jihad," pungkasnya.

Baca juga: Hukum Jual Beli Ketika Shalat Jumat, Begini Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Baca juga: Pertengahan Bulan Ini Calhaj Tala Berangkat, Diingatkan Tak Abai Lakukan Ini

Niat Shalat Idul Adha

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) للهِ تَعَــــــــالَى

Ushallî rak‘ataini sunnata-li ‘îdil adl-hâ (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ.

Artinya, “Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘âlâ.”

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved