Selebrita

Tak Ingin Jadi Fitnah, Angelina Sondakh Jelaskan Soal Bareng Steven Rumangkang Sampai Jam 2 Pagi

Angelina Sondakh kini disorot terkait hubungan asmaranya mulai Steven Rumangkang hingga Marcelino Lefrandt. Janda Adjie Massaid jelaskan ini.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
Instagram @angelinasondakh09
Angelina Sondakh dan Steven Rumangkang. 

"Jika kamu masih mengingat trauma lama, drama, dan rasa sakit dari masa lalu, itu tidak meninggalkan ruang untuk versi baru dari hubunganmu," ujar Zinn.

Sementara itu, Gertrude Lyons yang bekerja sebagai senior life coach dan director of family programs for The Wright Foundation for the Realization of Human Potential, mengatakan drama dan luka lama tidak boleh dibawa kembali dan digunakan untuk menyakiti pasangan ketika bertengkar.

"Bila dilakukan secara bertanggung jawab, proses ini membuatmu tidak mengalami kontak yang tulus dan intim," imbuhnya.

5. Minta bantuan konselor

Kamu mungkin membutuhkan bantuan dan saran konselor untuk mengobati rasa benci yang belum terselesaikan dan menciptakan fondasi kepercayaan dan kenyamanan yang baru.

"Berbicara dengan konselor pasangan bisa sangat bermanfaat. Jika dilewatkan, kamu bisa kehilangan kesempatan besar bersama pasangan untuk tumbuh dan meningkatkan keterampilan komunikasi yang merupakan dasar dari hubungan yang sukses," kata Zinn.

6. Terus berkencan

Sangat mudah untuk balikan dan menjalani rutinitas bersama pasangan. Tapi, kalau kamu ingin hubungan barumu sukses, ada baiknya untuk tetap berkencan.

"Pasanganmu mungkin telah berubah secara signifikan selama berpisah, jadi jangan berasumsi bahwa kamu tahu segalanya tentangnya. Tetap cari tahu dan luangkan waktu untuk mengenal dia kembali," saran Feliciano.

Walau kamu punya rutinitas yang padat, penting untuk memberikan perhatian penuh kepada pasangan agar hubungan tetap sehat.

"Hubungan yang tumbuh dan berkembang membutuhkan waktu. Misalnya, mengadakan kencan malam mingguan yang konsisten. Singkirkan telepon, makan malam bersama, mendaki, atau menonton film," kata Lyons.

"Apa yang kamu lakukan tidak sepenting menjaga komitmen. Ini mencerminkan bahwa hubunganmu penting dan memberikan keamanan dalam kehidupan yang sibuk sehingga kamu tetap terhubung satu sama lain," tambahnya.

7. Menciptakan ruang untuk diri sendiri

Feliciano mengatakan, menciptakan ruang bagi diri sendiri di luar hubungan dengan pasangan penting untuk dilakukan.

"Membuat pasangan menjadi bagian penting dari duniamu namun bukan segalanya, ini akan menciptakan keseimbangan emosional yang sehat dalam suatu hubungan dan menghindari ketergantungan bersama," ujarnya.

Di sisi lain, Zinn menyampaikan bahwa pada akhirnya setiap pasangan bertanggung jawab untuk mengendalikan emosinya.

"Pasanganmu tidak bertanggung jawab atas kebahagiaanmu. Meski menyakitkan, terkadang perlu putus cinta untuk menyadari bahwa hanya kamu yang bertanggung jawab atas keadaan emosimu dan bagaimana perasaanmu setiap hari," katanya.

"Begitu mengetahui bahwa kamu dapat memiliki kendali penuh atas perasaan dan bertanggung jawab atas pengaturan dirimu, hubunganmu bisa lebih sehat, bahagia, dan benar-benar memberi cinta kesempatan kedua."

8. Jangan ulangi kebiasaan lama

Walau kamu sudah berusaha keras memulai hubungan yang baru dengan mantan, bisa saja kamu mengulangi kebiasaan lama yang menyebabkan konflik.

"Ini sebenarnya masalah waktu saja. Yang terbaik adalah bersikap realistis tentang itu," ujar Lyons

"Mengetahui kesalahan apa pun atau perilaku yang melemahkan sesegera mungkin adalah langkah besar," kata Lyons.

"Sama seperti penyakit, semakin dini kamu tertular, semakin besar peluang untuk bertahan hidup. Begitu kamu melihat tanda-tanda ini terjadi, kamu harus menghadapinya," kata Hafeez.

Seperti saran sebelumnya, kamu bisa datang ke konselor untuk membicarakan hubungan barumu dengan mantan.

Jika tidak, luangkanlah waktu dengannya untuk mendiskusikan masalah yang ada dan menghadapinya dengan tenang.

"Kebiasaan lama bisa diubah dan itu normal jika terjerumus ke dalamnya, terutama dalam hubungan di mana hal itu terjadi sejak awal," ujar Felicianno.

"Perilaku baru harus diterapkan secara konsisten dan dipraktikkan untuk menjadi kebiasaan dan itu membutuhkan waktu," lanjutnya.

"Pikirkan solusi tentang bagaimana mengubah kebiasaan dan mengkomunikasikannya satu sama lain," pungkasnya.

Baca juga: Wajah Ameena Berdarah Lagi, Atta Halilintar Beber Fakta Pipi sang Anak pada Aurel Hermansyah

Baca juga: Pekerjaan Rohimah Usai Cerai dari Pria Bule Turki, Tak Malu demi Nafkahi Anak-anak Kiwil

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli)

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved