Religi

Tak Sempat Sahur dan Belum Niat, Ustadz Abdul Somad Perbolehkan Puasa Senin Kamis

Ustadz Abdul Somad tetap memperbolehkan melaksanakan puasa Senin Kamis walau tak sempat sahur dan lupa berniat.

Editor: M.Risman Noor
TRIBUN TIMUR
Ilustrasi Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan keutamannya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari ini Senin 20 Juni 2022, jangan lupa melaksanakan puasa Senin Kamis.

Namun bagaimana lupa berniat dan tidak sempat sahur?

Ustadz Abdul Somad tetap memperbolehkan melaksanakan puasa Senin Kamis .

Pastinya tetap ada persyaratan lain dipenuhi agar tetap bisa puasa Senin Kamis di Bulan Zulkaidah 1443 H.

Baca juga: Panitia Diimbau Pemkab HST Tak Gunakan Kantong Kresek Saat Bagi Daging Kurban

Baca juga: Selain Doa, Ayat Ini Dianjurkan Dibaca Sebelum Tidur, Hindarkan Gangguan Setan yang Hadir di Mimpi

Melaksanakan puasa Senin Kamis cukup mudah dilakukan.

Bahkan bagi yang tidak sempat sahur dan lupa membaca niat puasa di malam harinya masih bisa melaksanakan puasa keesokan harinya.

Cukup mudah melaksanakan puasa Senin Kamis ini. Dalam artikel ini dipaparkan niat puasa Senin Kamis dan kemuliaan dari melaksanakan sunnah Rasulullah SAW.

Selain itu, bila pun lupa berniat puasa Senin Kamis di malam hari karena tidak sahur atau memang lupa sama sekali, maka masih bisa melaksanakan sepanjang keesokan paginya belum ada melakukan hal membatalkan puasa.

Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) tentang lupa berniat puasa Senin Kamis.

Sebelum puasa Senin Kamis, pastinya niat dan puasa sahur umumnya dilakukan umat muslim di malam harinya.

Lalu bagaimana misalnya terbangun sudah masuk shalat subuh dan lupa mengucapkan niat maupun bersahur?

Begini penjelasan dari Ustadz Abdul Somad (UAS) mengenai lupa niat dan sahur untuk mengerjakan puasa Senin Kamis.

Lupa sahur dan belum berniat untuk puasa Senin Kamis, bagaimana hukumnya apakah kalau tetap berpuasa menjadi sah.

Bagaimana hukumnya bagi orang yang malamnya atau lupa bersahur dan tak berniat lalu keesokan harinya ingin berpuasa Senin Kamis.

Padahal waktu imsak sudah lewat namun belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

puasa senin kamis dianjurkan rutin dilaksanakan. Belum sempat niat dan sahur tak masalah untuk tetap melaksanakan puasa Senin Kamis.
puasa senin kamis dianjurkan rutin dilaksanakan. Belum sempat niat dan sahur tak masalah untuk tetap melaksanakan puasa Senin Kamis. (istimewa)

Bagi yang mengalami hal ini, tak usah khawatir. Sepanjang belum melakukan hal membatalkan puasa, silakan saja puasa Senin Kamis diteruskan.

Niat puasa Senin Kamis bisa dibaca meskipun waktu imsak telah lewat.

Simak penjelasannya dari Ustadz Abdul Somad (UAS), berikut ini.

Terlupa membaca niat puasa Senin Kamis bisa saja terjadi lantaran tak sempat bersahur.

Bagi yang mengalami hal seperti itu, tak usah khawatir untuk tetap melaksanakan puasa Senin Kamis.

Menurut Madzhab Syafi'i boleh atau sah hukumnya membaca niat puasa senin kamis atau puasa sunnah lainnya setelah waktu subuh.

Baca juga: Amandel Sembuh Tanpa Operasi, dr Zaidul Akbar Berikan Resep Bahan Alami Mengobatinya

Baca juga: Wisata Religi Kalsel, Kebaikan Warga di Kawasan Makam Guru Zuhdi Membekas pada Peziarah

Selama tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, sejak waktu subuh.

Seperti makan, minum, merokok, berhubungan suami istri, muntah dengan sengaja, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam.

Dilansir dari Surya.co.id dengan judul Hukum Lupa Membaca Niat Puasa Senin Kamis, Boleh Dilakukan Setelah Subuh

Hal ini dijelaskan Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya yang diunggah di YouTube berjudul "Hukum Puasa Lupa Niat - Ustadz Abdul Somad".

Boleh membaca niat puasa sunnah setelah waktu Shubuh didasarkan pada hadist nabi, atau dalil berikut:

Puasa Senin Kamis bisa dilakukan walau lupa niat dan tak sempat sahur.
Puasa Senin Kamis bisa dilakukan walau lupa niat dan tak sempat sahur. (istimewa)

Hadits riwayat Muslim dari ummul mukminin Sayyidah Aisyah RA.

“Dari Aisyah, ummul mukminin RA, ia bercerita, ‘Suatu hari Nabi Muhammad SAW menemuiku. Ia berkata, ‘Apakah kamu memiliki sesuatu (yang dapat kumakan)?’ Kami jawab, ‘Tidak.’ ‘Kalau begitu aku puasa saja,’ kata Nabi. Tetapi pada hari lain, Rasul pernah menemui kami. Kami katakan kepadanya, ‘Ya rasul, kami memiliki hais, makanan terbuat dari kurma dan tepung, yang dihadiahkan oleh orang.’ ‘Perlihatkan kepadaku meski aku sejak pagi berpuasa,’ kata Nabi. Ia lalu memakannya,’” (HR Muslim).

Syaratnya, sejak waktu subuh tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, bersetubuh atau berhubungan suami istri, atau muntah dengan sengaja, merokok, haid/nifas, memasukkan benda ke dalam tubuh secara sengaja, mengeluarkan air mani secara sengaja dan murtad atau keluar dari Islam, merokok.

Bacaan Niat

Baca juga: Niat Puasa Arafah Menjelang Idul Adha 2022, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Keutamaan Puasa Sunnah

Berikut bacaan niat puasa Senin dan Kamis

- Niat puasa Hari Senin

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunah karena Allah ta'ala

niat-puasa-senin-kamis-dan-keutamaanya.jpg (istimewa)

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunah karena Allah ta'ala.

Lantas batas wantu membaca niat puasa sunnah sampai kapan?

Melansir Rumasyo.com, Batasan waktu niat puasa sunnah ini ada dua pendapat.

Pertama, tidak boleh setelah pertengahan siang sebagaimana pendapat Abu Hanifah dan murid-muridnya.

Kedua, boleh sebelum atau sesudah waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat) karena tidak disebutkan batasan dalam hal ini. Inilah al qoul jadid (pendapat terbaru) dari Imam Syafi’i dan jadi pegangan Imam Ahmad.

Terdapat sejumlah keutamaan Puasa Senin Kamis sebagaimana diulas dalam hadist

1. Hari Lahir Nabi

Abu Qatadah ra menceritakan, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Senin. Jawab Beliau:

"Hari itu saya dilahirkan, hari itu saya diutus, dan di hari itu Al Quran diturunkan kepadaku." (HR Muslim).

2. Mencontoh Nabi

Salah satu keutamaan puasa adalah, mencontoh Nabi Muahmmad, Rasulullah selalu melaksanakan puasa hari Senin dan Kamis, karena di hari itu catatan amal diperlihatkan di Hadapan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” HR Turmudzi dan selainnya.

3. Dibukanya Pintu Surga

"Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka diampuni dalam kedua hari itu setiap hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun, kecuali orang yang di antaranya dan saudaranya terdapat permusuhan. Kemudian dikatakan, lihatkah kedua orang ini hingga keduanya berdamai." (HR Al Khatib, Muslim, Abu Daud, Nasa'i, At-Tarmidzi, dan Ibnu Hibban).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved