Berita Tanahlaut
Harga Sejumlah Bahan Makanan Pokok Naik, Pelaku Usaha Kecil di Pelaihari Sebut Tomat Paling Menanjak
Sudah sekitar satu minggu, sejumlah bahan makanan pokok di Pelaihari mengalami kenaikan menjelang Iduladha.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Momen hari besar keagamaan cenderung selalu dibarengi dengan naiknya harga bahan pangan atau sembilan makanan pokok (sembako).
Saat ini pun beberapa jenis bahan pangan juga mengalami kenaikan harga.
"Tomat yang paling tinggi naiknya. Semula hanya Rp 16-17 ribu sekilonya menjadi Rp 28 ribu," sebut Ginah, pelaku usaha warung makanan di Pelaihari, Kamis (30/6/2022).
Naiknya harga tomat tersebut dikatakannya telah terjadi sejak sekitar empat pekan lalu.
Hingga saat ini harga bahan pangan sayuran tersebut tak kunjung turun.
Baca juga: Sejumlah Komoditas Mahal, Berikut Pantauan Harga Bahan Pokok di Pasar Marabahan Kalsel
Bahan pangan lainnya yang juga naik yakni tepung.
"Sebelumnya Rp 9.000 yang kemasan Tulip menjadi Rp 11 ribu, yang biasa menjadi Rp 10 ribu dan yang segitiga biru Rp 12 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu," paparnya.
Sejak kapan naiknya? "Sudah sekitar semingguan naiknya," kata Rahma, pemilik warung teh/kopi di kawasan Jalan Hadji Boejasin dekat simpang Parit, Pelaihari.
Kenaikan harga tepung tersebut diakuinya cukup membebani pedagang kecil seperti dirinya.
Pasalnya, tiap hari ia menggunakan tepung untuk menggoreng pisang dan tempe serta tahu goreng.
Pelanggannya yang tak begitu banyak sehingga tak memungkinkannya menaikkan harga jual gorengannya.
Memperkecil ukuran gorengan juga tak memungkinkan karena bisa dikomplain pembeli.
Apalagi jam buka warungnya juga tak begitu lama.
"Biasanya saya buka mulai pukul 09.00 Wita dan tutup pukul 16.00 Wita," sebut warga yang berdomisili di kawasan pasar Pelaihari tersebut.
Harga lombok juga masih tinggi yakni masih bertahan pada kisaran Rp 120 ribu per kilogram.
"Sudah sekitar sebulanan ini gak turun-turun juga," kata Ginah.
Bawang merah juga mengalami kenaikan sejak sekitar dua pekan lalu.
Baca juga: Harga Sayur Mayur di Pasar Ahad Kertak Hanyar, Melonjak 100 Persen, Kangkung Rp 5 Ribu Per Ikat
Semula Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 68 ribu.
"Sebaliknya, harga bawang putih murah, sekilonya cuma Rp 24 ribu," sebutnya.
Sementara itu harga minyak goreng kemasan dikatakannya relatif konstan yakni sekitar Rp 22-23 ribu per liter untuk merek biasa.
Sedangkan merk premium masih mahal yakni Rp 25 ribu.
Harga telur ayam ras Rp 29-30 ribu per kilogram atau sekitar 16 butir.
"Gula yang turun sejak lima harian ini, semula Rp 15 ribu turun jadi Rp 14 ribu," paparnya.
Timun turun menjadi Rp 6.000 dari sebelumnya Rp 8-10 ribu.
Kacang panjang juga turun menjadi hanya Rp 8.000 per kilogram dari semula Rp 12 ribu.
"Turunnya sekitar dua harian ini," tandas Ginah.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Tiap-hari-Rahma-mengais-nafkah-di-warung-sederhananya-di-dekat-Simpang-Parit-Pelaihari.jpg)