Selebrita
Perlakuan Asli Keluarga Syahrini pada ART Terkuak, Efek Sikap Aisyahrani ke Pengasuh Anaknya
Perlakuan keluarga Syahrini kepada asisten rumah tangga atau ART terkuak. Ini efek sikap Aisyahrani pada pengasuh anaknya. Lihat istri Reino Barack.
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
Anak kembar Aisyahrani, Raja dan Ratu pun naik ke pelaminan dan berpelukan dengan susternya.
Aisyahrani pun menyentil sedikit mengenai amplop kondangan darinya untuk suster.
Ia tak menunjukkan penampakan amplop tersebut melainkan memberikan kode bila telah memberikan itu.
“Amplopnya aman sus (emoji hati) (emoji tertawa), “ tulis Aisyahrani.
Bahkan, Aisyahrani yang sedang hamil itu juga meminta mangga muda segar yang dipetik langsung dari pohon.

(Instagram stories @syh55)
Warga pun antusias melayani Aisyahrani yang lagi ngidam.
Ada beberapa mangga yang rombongannya petik dan dibawa pulang ke Jakarta.
Baca juga: Benjolan di Tubuh Ayah Ayu Ting Ting Kuak Penyakit Sebenarnya, Ayah Ozak Harus Jalani Operasi
Baca juga: Sosok Artis Korea yang Mau Datangi Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Tuai Sorotan, Cha Eun Wo Mencuat
Adab Memperlakukan Asisten Rumah Tangga dalam Islam
Di Indonesia pekerja asisten rumah tangga (ART) seringkali dijumpai, terutama di kota-kota yang penghuninya sibuk bekerja.
Bila memang mempekerjakan mereka di rumah, hendaknya memperhatikan bagaimana cara memperlakukan dengan teladan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.
Dalam hadis riwayat Bukhari Rasulullah bersabda, artinya: "Allah SWT berfirman, Ada tiga kategori golongan yang Aku menentangnya (kelak) di hari kiamat: lelaki yang berinfak kemudian ditarik kembali, lelaki yang menjual orang merdeka lalu memakan uangnya, dan orang yang mempekerjakan pekerja dan telah mendapatkan hasilnya, tetapi tidak memberikan upah."
Sikap Rasulullah terhadap Anas bin Malik memang menjadi acuan dasar dalam memperlakukan ART dan sebagai majikan. Apa saja?
Pertama, bayarlah gaji ART sesuai kesepakatan awal. Ada baiknya dicatat dalam sebuah dokumen tertulis. Hal ini tentu untuk mencegah kezaliman atau bahkan tuduhan kezaliman.
Kedua, tidak memberikan beban pekerjaan yang melampaui batas kemampuan mereka.
Hal ini jangan sampai disepelekan.