Berita Banjarbaru

Tim Satgas Covid-19 Kalsel Tegaskan Belum Ada Larangan Bepergian ke Jakarta

Tim Satgas Covid-19 Kalsel sebut belum ada perintah larangan bepergian saat terjadi peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta dan beberapa daerah lain.

Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/EKA PERTIWI
Santri mendapat vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Minhajul Abidin Desa Telaga Bidadari, Kecamatan Sungai Raya, kerja sama Badan Intelijen Negara Daerah Kalimantan Selatan (Binda Kalsel) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (5/7/2022). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kasus Covid-19 di Ibu Kota Jakarta meningkat tajam. Berdasarkan data saat Rabu (6/7/2022),  jumlah kasus aktif naik lebih dari 500 orang.

Hal itu membuat total kasus aktif Covid-19 di Jakarta nyaris tembus diangka 10 ribu.

Meski begitu, tim Satgas Covid-19 Kalimantan Selatan (Kalsel) belum ada membuat surat edaran larangan maupun penundaan bepergian ke Jakarta atau daerah lain di Pulau Jawa.

Juru bicara Satgas Covid-19 Kalsel, HM Muslim, Kamis (7/7), mengatakan, belum ada rencana pembuatan edaran penundaan bepergian ke Jakarta. "Belum ada surat edarannya," kata dia.

Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 terjadi di beberapa daerah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta. Sehingga, bukan hanya Jakarta yang menjadi daerah yang harus diwaspadai.

Baca juga: Penyidik Polda Kalsel Tangani Kasus Investasi Trading, Laporan Kerugian Rp 4 Miliar

Baca juga: Warga Teluk Dalam Banjarmasin Kena Tipu Saat Beli Ekstasi, Sepeda Motor Turut Dibawa Kabur

Baca juga: Kasus Pembunuhan, Kapolres Tapin Beberkan Kronologis Kejadian di Depan Kafe 88

Sementara itu, penyebaran Covid-19 di Kalsel saat ini, menurutnya, masih terkendali. Data hari ini, ada 2 pasien dinyatakan sembuh. 

Data baru ini membuat persentase kesembuhan berada di angka 96,88 persen atau total sebanyak 81.843 orang sudah sembuh dari Covid-19.

Data terbaru Satgas Covid-19 Kalsel juga menunjukkan ada tambahan 13 kasus baru, sehingga menjadikan kasus aktif berada di angka 0,12 persen. 

Dengan kata lain, dari total 84.480 kasus yang terdata sejak Maret 2020, tersisa sebanyak 100 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, tempat karantina khusus dan juga  isolasi mandiri. 

Sedangkan angka kematian hingga hari ini mencapai 3,00 persen, dengan total 2.537 orang dinyatakan meninggal.

Baca juga: Warga Teluk Dalam Banjarmasin Kena Tipu Saat Beli Ekstasi, Sepeda Motor Turut Dibawa Kabur

Baca juga: Tepis Kabar Begal di Jembatan HKSN Banjarmasin, Polisi Buru Penganiaya Penjual Kue

Baca juga: Cerita Noraidah Cari Jalan Keluar saat Rumahnya Terbakar di Karang Mekar Banjarmasin

Baca juga: Diduga Dalangi Pencurian Sawit. Kades Sumbersari Tanbu Diringkus Resmob Gabungan di Banjarbaru

Pencapaian vaksinasi, kini di angka 95 persen untuk dosis satu, 75 persen untuk dosis dua dan 19 persen untuk booster.

Karena itulah, lanjut HM Muslim, pihaknya terus mengejar capaian vaksinasi booster denga masih terus menggelar vaksinasi massal dan gerai vaksinasi yang masih selalu buka.

"Kalau stok vaksin, kami masih mencukupi untuk percepatan vaksinasi booster. Tinggal kesadaran masyarakat saja lagi untuk mau vaksin booster," tambahnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved