Berita HST

Manfaatkan Ulat Maggot, Dinas LHP HST Budidaya Ikan Nila dan Gurame Sistem Bioflok

Memanfaatkan ulat maggot, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah kini membudidayakan ikan nila dan gurami sistem bioflok.

Penulis: Hanani | Editor: M.Risman Noor
banjarmasinpost.co.id
Budidaya ikan nila dan gurami di kolam bioflok yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Hulu Sungai Tengah, memanfaatkan ulat maggot sebagai pakan alami. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Memanfaatkan ulat maggot, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Tengah kini membudidayakan ikan nila dan gurami sistem bioflok.

Menggunakan media kolam bundar berdiameter tiga meter, dengan tinggi 120 sentimeter dua kolam tersebut diletakkan di samping Bank Sampah Murakata sebagai percontohan.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Dinas LHP HST, Ahmad Syafaat kepada banjarmasinpost.co.id, Jumat (8/7/2022) menjelaskan, ada 1.000 bibit nila ditabur di kolam satu dan 300 bibit di kolam 2.

Ikan-ikan tersebut sudah dipelihara 1,5 bulan dan diperkirakan bisa dipanen saat usia 4 bulan.

Baca juga: Warga Cina Kerja di Kotabaru Terpapar Covid-19, Satgas Langsung Lakukan Tracking

Baca juga: Bupati Tapin Arifin Arpan Akui Sinyal Internet di Hatungun Minim, Promosi Pertanian Jadi Rendah

Adapun air yang digunakan adalah air sungai, karena air leding dinilai tak baik untuk budidaya ikan karena mengandung kaporit.

Adapun pakan ikannya adalah ulat maggot, sebagai pakan alami. Dinas LHP sendiri memiliki penangkaran ulat maggot di Jalan Hevea Barabai, yang dikelola pasukan oranye.

“Kolam bioflok ini juga dikelola anggota pasukan kebersihan kami. Hasilnya, untuk mereka, dan sebagian untuk dikonsumsi bersama jika ada kegiatan di kantor,”kata Syafaat.

DIjelaskan secara khasiat untuk ikan konsumsi, maggot meningkatkan daya tahan tubuh ikan dan mempercepat pertumbuhan ikan.

Jadi maggot menjadi alternatif pakan ikan dengan protein tinggi selain biomesin pengolah sampah organik.

“Kolam ini sebagai percontohan kami untuk masyarakat, bahwa maggot adalah pakan ikan dan pakan ternak yang murah namun berkualitas di tengah mahalnya pakan ikan buatan pabrik,”katanya.

Diharapkan makin banyak masyakat tertarik membudayakan maggot, dan menggunakan sebagai pakan ikan dan ternak unggas.

Dengan begitu, sampah organikpun banyak yang termanfaatkan selain untuk kompos. Disamping memelihara ikan nila dan gurami dengan pakan maggot, Dinas LHP juga membudidayakan ikan lele dengan memanfaatkan drainase di lingkungan kantor.

Menurut Syafaat, saat ini pihaknya terus menyosialisasikan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya dengan mengurangi sampah dan memanfaatkan sampah organik untuk diolah menjadi bermanfaat.

Sedangkan untuk sampah plastik, selain meminimalkan penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari, juga dengan prinsip 3 R yaitu reuse, reduce dan recycle. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved