Wisata Religi di Desa Tungkaran
Wisata Religi Kalsel - Berziarah ke Lima Makam Keluarga Datu Kelampayan
Destinasi wisata religi di Desa Tungkaran yang pertama bisa ditemui berada di sebelah kiri jalan jalan Desa Tungkaran
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Beberapa meter memasuki gerbang Desa Tungkaran, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, penziarah akan menemui makam keluarga Datu Kelampayan atau Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari.
Lokasi makam keluarga Datu Kelampayan berada di sebelah kiri jalan jalan Desa Tungkaran.
Plang atau papan nama sangat jelas di depan gerbang makam yang juga menjadi makam muslimin atau makam warga setempat.
Makam Ini adalah destinasi wisata religi pertama di Desa Tungkaran.
Baca juga: Wisata Religi Kalsel - Banyak Makam Ulama & Zuriat Datu Kelampayan, Ini Jalur ke Tungkaran Martapura
Baca juga: Wisata Religi Makam Datu Ahmad, Salah Satu Ulama Pendiri Kabupaten Tanah Laut Kalsel
Di situ ada bangunan beton atau kubah yang di dalam ada lima makam yaitu makam Datu Bajut, Syekh Abdul Wahab Bugis, Datu Bidur, H Musyait Wali dan Datu Fatimah.
Datu Bajut dan Datu Bidur adalah istri-istri Datu Kelampayan.
Datu Bajut berasal dari Desa Kampung Melayu, Martapura dan aslinya almarhumah adalah keturunan Tionghoa.
Sedangkan Datu Bidur adalah berasal dari Desa Dalam Pagar, Martapura, satu kampung dengan Datu Kelampayan.
Adapun Datu Fatimah adalah anak dari Datu Kelampayan.
Kemudian Syekh Abdul Wahab Bugis adalah menantu Datu Kelampayan dan H Musyait Wali adalah cucu beliau.
Di areal pemakaman tersebut dekat kubah ada makam ayahanda dari Datu Landak. Ulama terkenal yang turut mendirikan Masjid Al Karomah, Martapura.
Dulu ketika Guru Sekumpul masih hidup, beliau sering ke kampung ini untuk berziarah.
Sebagaimana diketahui Guru Sekumpul adalah termasuk keturunan dari Datu Kelampayan.
Baca juga: Wisata Religi Kalsel - Syekh KH Abdul Qadir Hasan Pemimpin Keempat Ponpes Darussalam Martapura
Dari pusat Desa Tungkaran kita juga bisa berziarah ke Makam Datu Kalangkala yang lokasinya tersendiri dan dekat perkebunan warga.
Setelah itu lanjut lagi ada makam Datu Mar'ie yang berbeda simpangan jalan dengan makan Datu Bagul.
Lebih jelasnya mari kita simak artikel berikutnya tentang makan Datu Kalangkala. Jangan lupa langsunh klik judul artikelnya ya. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)