Selebrita

Tetiba Vicky Prasetyo Beri Kabar Buruk Soal Dede Sunandar, Posting Tulisan Pray For Dede

Kabar buruk Dede Sunandar. Vicky Prasetyo sampai tuliskan Pray For Dede. Ternyata sahabat Sule dan Andre Taulany dilarikan ke rumah sakit gegara cabe.

Penulis: Danti Ayu Sekarini | Editor: Murhan
Instagram @vickyprasetyo777
Dede Sunandar terbaring di rumah sakit 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Kabar tak mengenakkan datang dari komedian Dede Sunandar. Adanya kabar ini disampaikan rekannya, Vicky Prasetyo.

Komedian yang dulu akrab dengan Sule dan Andre Taulany itu dikabarkan sakit.

Bahkan, kondisi suami Karen Hertatum ini ditunjukan oleh Vicky Prasetyo lewat unggahan di akun instagram miliknya, Selasa (12/7/2022).

Pada foto yang dibagikan Vicky, terlihat Dede Sunandar terbaring lemah.

Baca juga: Warisan Anang Hermansyah dan Ashanty Pada Arsya, Kemampuan adik Aurel Tak Kalah dari Arsy Hermansyah

Baca juga: Wajah Natasha Wilona Bersemu Merah, Aliando Syarif Blak-blakan Puji pada sang Aktris

Dia terekam masih dengan menggunakan masker dan pakaian lengkap.

Sementara itu di lengan kirinya tampak jarum infus yang terpasang.

"Pray for Dede, Get well soon brother sorry atas keganasan cabe gw," papar youtuber Bob Bee Builder.

Rupanya Dede harus dilarikan ke Rumah Sakit lantaran menyantap terlalu banyak cabai.

"Oke guys banyak sekali yang bertanya tentang kondisi Dede Sunandar dan apa yang terjadi sama Dede Sunandar," katanya.

Ternyata, ini terkait yang baru dimakan oleh Dede Sunandar.

Baca juga: Hengkang Dari Ikatan Cinta, Arya Saloka Kian Bersinar, Adu Akting Dengan Dian Sastro & Putri Marino

Baca juga: Imbas Luka Jahitan di Tubuh Ayah Ayu Ting Ting, Ayah Ozak Kembali Dibawa ke Dokter

"Dede Sunandar itu makan cabe carolina reaper dan ada juga yang bertanya mengenai settingannya, di dunia Bobbee tidak ada yang namanya settingan," jelas Bobbee.

Begini kondisi Dede Sunandar di rumah sakit
Begini kondisi Dede Sunandar di rumah sakit
(Instagram @vickyprasetyo777)

Sementara cabai carolina reaper sendiri diketahui sebagai salah satu jenis cabai terpedas di dunia.

The Carolina Reaper adalah cabai pertama paling pedas di dunia yang juga dicatat oleh Guinness World Records sebagai cabai terpedas di dunia, dengan 2.200.000 SHU.

Carolina reaper merupakan jenis cabai hibrida dari Amerika Serikat.

Carolina Reaper merupakan cabai yang berbentuk bulat, berkulit keriput, dan berwarna merah cerah.

Di bagian bawah cabai ini terdapat sebuah ‘ekor’ yang menyerupai bentuk ekor kalajengking yang digunakannya untuk menyengat.

'Ekor' ini memberi kesan bahwa Carolina Reaper ini bisa menyengat. 

Baca juga: Isu Suami Zaskia Gotik Hamili Model Asal Yogya Mencuat, Sirajuddin Kini Digugat dan Dituntut Tes DNA

Baca juga: Masih Buka Hati untuk Pedangdut Nassar, Desy Ratnasari Ungkap Syarat Sederhana Ini

Popularitas cabai ini meningkat setelah dinobatkan sebagai cabai terpedas di dunia.

Penemunya, Ed Currie, menghasilkan Carolina Reaper dengan mengawinkan 9 jenis cabai dari Asia dan 1 cabai dari Karibia.

Tingkat kepedasan paprika atau cabai dapat dihitung berdasarkan skala Scoville Heat Unit (SHU) yang menghitung kadar capcaisin untuk memastikan tingkat kepedasannya.

Carolina Reaper memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi, tepatnya di angka 1,4 juta-2,2 juta SHU.

Untuk membayangkan seberapa pedasnya, perbandingan ini bisa menjadi gambaran.

Paprika yang biasa di temukan sebagai topping pizza (bell pepper) hanya memiliki tingkat kepedasan 0 SHU karena tidak memiliki capcaisin.

Sementara itu, cabai merah besar hanya berada di kisaran 5.000-30.000 SHU dan cabai keriting di kisaran 85.000-115.000 SHU.

Saking pedasnya Carolina Reaper, bahkan harus menggunakan sarung tangan untuk menyentuh dagingnya.

Tidak disarankan untuk menyentuh Carolina Reaper dengan tangan kosong karena dapat menyebabkan luka bakar pada permukaan kulit.

Saat ini, rekor dunia untuk mengonsumsi Carolina Reaper terbanyak dipegang oleh Greg Foster yang mampu memakan hingga 44 buah (120 gram) dalam satu menit.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang dapat mengonsumsi cabai ini karena tingkat kepedasannya yang luar biasa.

Selain dimakan langsung, Carolina Reaper juga dapat digunakan sebagai bumbu masakan, dibuat saus atau puree, hingga dikeringkan untuk dijadikan cabai bubuk.

Baca juga: Situasi Asli Hubungan Celine Evangelista dan Marshel Usai Lamaran, Isu Settingan Akhirnya Terjawab

Baca juga: Kehidupan Angga Wijaya Usai Ceraikan Dewi Perssik Kini, Pilih Pulang Kampung dan Kerja Begini

Efek Sampin Makanan Pedas Bagi Lambung

Makanan pedas adalah salah satu makanan yang disukai oleh orang Indonesia, karena rasanya dapat menggugah selera.

Pasalnya banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang memiliki penyakit maag, sakit perut, tidak boleh mengkonsumsi makanan pedas.

dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH memaparkan, di dalam perut kita ada yang namanya mukus, mukus tersebut merupakan first line defense di lambung.

"Jadi setiap nanti ada faktor agresif seperti makanan pedas, kuman, bakteri, faktor agresif tersebut akan berhadapan dengan si mukus terlebih dahulu," papar dr. Kaka.

"Kondisi awal mungkin perut kita tidak apa-apa saat makan pedas, namun ketika makan pedas terus-menerus dan berlebihan, tanda defensenya sudah lewat."

"Kondisi ini akan mengakibatkan perut sakit, tembus, dan produksi asamnya meningkat. Jika kondisi tidak diobati akan terjadi yang namanya ulkus."

"Ulkus itu seperti perutnya sobek-sobek sedikit, tapi tidak sampai jebol. Ulkus harus segera diobati, kalau tidak akan berbahaya," lanjut dr. Kaka.

Baca juga: Aura Rumah Ruben Onsu Bikin Kiano Baim Wong Ketakutan, Betrand Peto dan Sarwendah Jadi Saksinya

Baca juga: Cuci Baju Venna Melinda di Rumah, Ferry Irawan Tuai Reaksi Ibu Verrell: Nanti Katanya Diperbudak

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Penyakit dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi, dr. Kaka Renaldi, Sp.PD, KGEH memberikan penjelasan pada tayangan YouTube Kompas TV program Ayo Sehat.

dr. Kaka Renaldi menyampaikan, makan cabai atau makan pedas itu boleh, asalkan tidak terlalu berlebihan.

Terdapat pasien yang memang sensitif makan cabai, ia memang tidak kuat makan cabai karena saraf-saraf perasanya sangat sensitif.

"Nah itu mungkin tidak bisa, tapi untuk kita orang Asia yang sering makan cabai, karena kita sudah terbiasa dari kecil untuk makan-makanan spicy food atau bumbu-bumbu pedas, sehingga perut kita sudah terlatih," tutur dr. Kaka.

"Jadi lambungnya itu sudah membentuk pertahanan sendiri, saraf-saraf juga sudah mulai terbiasa untuk makan-makanan pedas."

"Tapi sekali lagi, sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."

dr. Kaka Renaldi menjelaskan, terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedas dapat memberikan efek jangka pendek dan efek jangka panjang.

Baca juga: Penampilan Krisdayanti Kala Sambut Gen Halilintar Tuai Protes Aurel, Imbas Baju si Nenek Ameena

Baca juga: Penyebab Wajah Maia Estianty Makin Tirus Dikulik, Istri Irwan Mussry Beberkan Ritualnya Kini

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved