Berita Tanahlaut
Wikan Sakarinto Beri Pencerahan SMK se-Kalsel di Kampus Politala, Ini Pesan Pentingnya
mantan dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menjelaskan pentingnya Merdeka Belajar untuk menggali potensi para guru dan murid.
Penulis: Idda Royani | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kalangan kepala sekolah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kalimantan Selatan (Kalsel), hadir di kampus Politeknik Negeri Tanahlaut (Politala), Kamis (14/7/2022).
Mereka mengikuti pencerahan terkait program Merdeka Belajar yang dipaparkan Wikan Sakarinto, mantan dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Kegiatan itu turut dihadiri Direktur Politala Dr Hj Mufrida Zein, Dewan Penyantun Politala Dr H Sihabuddin Chalid serta jajaran petinggi kampus setempat.
Mengawali paparannya, Wikan menegaskan disclaimer-nya bahwa kehadirannya di kampus Politala bukan atas nama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Baca juga: Politala Bersama Direktorat Intelkam Polda Kalsel Teken MoU Cegah Kejahatan Siber
Baca juga: Dua Desa di Batola Jadi Percontohan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
Ini karena dirinya telah mengundurkan diri dari jabatan dirjen Pendidikan Vokasi.
Namun dirinya dapat menjelaskan mengenai program Merdeka Belajar karena dirinya yang membidani pencetusan program tersebut saat menjabat dirjen Pendidikan Vokasi.
Ia menegaskan tujuan program Merdeka Belajar yakni untuk untuk menggali potensi terbesar para guru sekolah dan murid serta meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.
Wikan menyampaikan hal mendasar pada program Merdeka Belajar yakni mendorong pengembangan diri anak didik agar peka melihat segala potensi yang ada di lingkungan sekitar.
Misal ketika seorang anak didik melihat pedagang kaki lima berjualan makanan ringan yang begitu ramai pembeli.
Baca juga: BREAKING NEWS Pendaki Tersesat di Gunung Hauk Kabupaten Balangan Kalsel, Tim SAR Dikerahkan
Baca juga: Kecelakaan Tunggal di Landasan Ulin Banjarbaru, Korban Kritis Luka di Kepala
"Maka otaknya langsung berputar, menghitung penghasilan harian berdasar jumlah pengendara yang parkir, ketemu rata-rata penghasilan sebulan, omsetnya, BEP-nya, dan lainnya," papar Wikan.
Tenaga pendidik, sebut Wikan, juga harus mendorong dan membiasakan anak didik agar berani berinteraksi dengan pihak luar.
Termasuk dalam hal menyusun kontrak kerja bersama pihak lain.
"Jadi yang menyusun teknis kontraknya presentasinya di hadapan pejabat instansi pemerintah misalnya, harus si anak didik yang maju. Tak mengapa gagal, karena kegagalan mengajarkan kita untuk terus memperbaiki kelemahan dan terus berusaha," jelas Wikan.
( Banjarmasinpost.co.id/roy)